Virus Corona
Anies Baswedan Putuskan Kembali Perpanjang PSBB di Jakarta, Bisa Jadi yang Terakhir Jika Ini Terjadi
Artinya warga Jakarta masih harus mengikuti protokol PSBB hingga 4 juni 2020 mendatang.
TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) di wilayahnya.
Perpanjangan PSBB iin berlaku untuk 14 hari kedepan.
Artinya warga Jakarta masih harus mengikuti protokol PSBB hingga 4 juni 2020 mendatang.
"Jakarta akan menambah PSBB selama 14 hari, mulai 22 Mei sampai 4 Juni," ucap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Selasa (19/5/2020).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatakan, perpanjangan kali ini bisa menjadi PSBB tahap terakhir bila masyarakat disiplin menerapkan aturan.
"Ini akan menjadi PSBB penghabisan jika kita disiplin, karena itu saya ingin sampaikan jangan sampai kita perpanjang lagi," sambung Anies.
Anies meminta seluruh lapisan masyarakat untuk tetap berada di rumah dan tidak bepergian ke luar kota.
• Terungkap Penyebab Corona Bisa Menular dengan Cepat, Pakai Masker Tak Cukup, Ahli Temukan Fakta Baru
• Ahli Ungkap Prediksi Tempat Ini Bakal Jadi Sarang Virus Corona Terbesar, Bukan Wuhan China dan AS
Terlebih, sebentar lagi seluruh umat muslim di dunia, termasuk di Jakarta bakal merayakan hari raya Idul Fitri 1441 H.
"Yang menentukan bukan pemerintah, bukan penegak hukum, yang menentukan adalah kita semua," kata Anies.
Kepada seluruh warga Jakarta yang telah mematuhi aturan, Anies mengapresiasi setinggi-tingginya.
Ia berharap seluruh masyarakat bisa ikut serta ambil bagian mencegah penyebaran Covid-19.
"Garda terdepan adalah kita, tenaga medis adalah pertahanan terakhir."
"Bila kita bisa berada di rumah, bila kita mencegah penularan, maka tidak bertambah pasien."
"Dengan demikian tenaga medis tidak terbebani," tutur dia.
Pemprov DKI Jakarta menerapkan PSBB sejak 10 April 2020 untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
PSBB mulanya diterapkan selama 14 hari atau sampai Kamis (23/4/2020).
Anies kemudian memperpanjang PSBB selama 28 hari sampai 22 Mei 2020.
PSBB diperpanjang karena kasus positif Covid-19 di Ibu Kota masih terus meningkat.
Merujuk data nasional, DKI Jakarta masih sebagai provinsi dengan jumlah pasien Covid-19.
• Penemuan Terbaru, Antibodi SARS Lawan Covid-19, Buka Peluang Terapi Pasca Tertular Virus Corona
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengungkapkan, ada 486 kasus baru Covid-19 dalam 24 sejak Senin (18/5/2020) hingga Selasa (19/5/2020) pukul 12.00 WIB.
"Sehingga secara akumulatif ada 18.496 kasus positif Covid-19 (di Indonesia) sampai saat ini," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Selasa sore.
Berdasarkan data yang dipaparkan Yuri, kasus baru pasien positif Covid-19 tersebar di 26 provinsi.
Adapun penambahan kasus terbanyak terjadi di DKI Jakarta dengan 98 kasus baru. Akumulasi positif Covid-19 mencapai 6.155 kasus.
PSBB di Jawa Barat diklaim berhasil
Tak seperti di wilayah Anies Baswedan, Jakarta dan Khofifah di Jawa Timur, Ridwan Kamil klaim PSBB Jawa Barat berhasil.
Tiga Provinsi yang memiliki kasus Virus Corona tertinggi di Indonesia yakni Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat, telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ).
Namun wilayah Anies Baswedan dan Khofifah justru belum mampu menekan kasus baru covid-19 saat memberlakukan PSBB.
Hingga akhirnya Anies Baswedan dan Khofifah memberlakukan PSBB tahap kedua di wilyahnya.
Berbeda dengan Jakarta dan Jawa Timur, PSBB di Jawa Barat justru diklaim berhasil.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengklaim pelaksanaan PSBB Jabar berhasil.
Klaim Ridwan Kamil ini berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan PSBB di Jawa Barat.
Dilansir TribunWow.com, PSBB di Jawa Barat yang mencakup 27 kota dan kabupaten sudah berlangsung sejak 6 Mei 2020 lalu.
Ridwan Kamil mengatakan PSBB Jawa Barat berjalan positif dan hasilnya cukup menggembirakan.
Menurut Ridwan Kamil, keberhasilan PSBB Jawa Barat dibuktikan dengan data kasus Virus Corona di lapangan yang semuanya mengalami penurunan.
Hal ini disampaikan Ridwan Kamil dalam acara Kabar Petang tvOne, Sabtu (16/5/2020).
"Jadi hasil evaluasi sudah kami laporkan dan diskusikan kepada 27 kepala daerah tadi dan yang pertama trennya adalah menggembirakan," Ujar Ridwan Kamil.
Meski begitu Ridwan Kamil menyebut masih mewaspadai adanya penambahan kasus baru yang disebabkan oleh masuknya para pemudik yang berstatus orang tanpa gejala ( OTG ).
Menurutnya tren menggembirakan tersebut bisa saja terancam dengan masuknya OTG dari pemudik yang masih nekat masuk ke Jawa Barat.
Dirinya juga mengungkapkan terdapat sekitar 700 ribu warga Jawa Barat yang berada di perantauan.
Namun 300 ribu di antaranya sudah bocor dan kembali ke Jawa Barat.
Maka dari itu 300 ribu pemudik tersebut tentunya harus mendapatkan perhatian dan pengawasan lebih.
"Yang harus diwaspadai adalah potensi OTG dari pemudik yang kemuingkinan akan datang hampir 700 ribu orang sudah bocor sekitar 300 ribu orang," kata Ridwan Kamil.
• Temuan Baru Pakar Biologi, Terbongkar Jejak Awal Virus Corona di Wuhan, Bantah Klaim China dan WHO
"Jadi jika trend positif ini digagalkan oleh datangnya potensi-potensi OTG pemudik yang jumlahnya diperkirakan ada 300 itu akan menanggung tren yang menggembirakan yang ada di Jawa Barat," sambungnya.
Kabar gembiranya menurut Ridwan Kamil adalah angka penambahan kasus baru mengalami penurunan.
Dan sebaliknya jumlah pasien sembuh mengalami kenaikan.
Kondisi tersebut membuat kasus aktif Covid-19 di Jawa Barat semakin berkurang.
"Pasien-pasien juga stabil di angka 300-an sudah turun dari April pasien sekitar 400-an," ungkanya.
"Mengindikasikan di Jawa Barat ini yang di rumah sakit turun," imbuhbya.
• Kebohongan China Terbongkar, Jumlah Korban Virus Corona Lebih Banyak dari Laporan Xi Jinping
• Ahli Ungkap Prediksi Tempat Ini Bakal Jadi Sarang Virus Corona Terbesar, Bukan Wuhan China dan AS
Mantan Wali Kota Bandung itu pun memberikan apresiasi tinggi kepada para dokter dan tenaga medis yang sudah berjuang penuh.
Karena keberhasilan penurunan kasus di Jawa Barat juga tidak terlepas dari peran para tenaga medis.
"Sehingga ini berita baik untuk dokter dan tenaga kesehatan. Saya ucapkan terima kasih atas kerja kerasnya bahwa pasien yang sembuh dua kali lipat lebih banyak," sebutnya.
"Tinggal mewaspadai yang namanya pemudik sebagai potensi persebaran baru."
Ikuti >>> Update Virus Corona
(*)