Ramadhan
Polisi Sekat Pintu Keluar Masuk Wilayah Kota Tarakan, Sandingkan Operasi Ketupat dan PSBB
Sandingkan operasi ketupat dan pembatasan sosial berskala besar ( PSBB ) di Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara.
Penulis: Risnawati | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Sandingkan operasi ketupat dan pembatasan sosial berskala besar ( PSBB ) di Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara.
Kali ini pihak polisi dari Polres Tarakan akan lakukan penyekatan di pintu keluar dan masuk wilayah Kota Tarakan, baik di Pelabuhan maupun Bandara Juwata.
Hal ini disampaikan oleh Kapolres Tarakan, AKBP Fillol Praja Arthadira, Selasa (19/5/2020).
Mungkin teman-teman tahu bahwasannya untuk Bandara kemarin-kemarin tertutup sekarang sudah dibuka dan kemudian untuk di pelabuhan akhirnya kita buatin beberapa pos penyekatan.
Baca Juga: Cara Cegah Penyebaran Virus Corona dengan Digital Voucher ala Alfamart via WhatsApp
Baca Juga: Kabar Gembira, Alfamart dan Alfamidi Gratiskan Biaya Sewa Tenant UMKM Terdampak Pandemi Corona
"Selain kita membantu pelaksanaan pengamanan spesifik, kita juga melaksanakan operasi ketupat dalam bentuk penyekatan-penyekatan," ujarnya.
"Entah itu di pelabuhan umum ataupun di pelabuhan rakyat supaya tidak ada lalu lintas masyarakat yang keluar masuk. Itu terkait mudik," ujar dia.
AKBP Fillol juga menyebutkan setidaknya ada 7 pos yang disediakan jelang hari raya Idul Fitri ini.
Sejumlah dari 7 pos itu, nantinya akan dijaga oleh anggota gabungan, baik dari Polri maupun dari instansi-instansi terkait seperti PMI, Satpol PP, maupun Dinas Kesehatan.
"Jadi, apa bila nanti terdeteksi terjaring, segera dilaksanakan pemeriksaan sekaligus juga dengan penembusan kesehatan karena langsung dikarantina. SOP-nya begitu karena agenda kita kan gabungan dengan PSBB dan operasi ketupat gitu loh," jelasnya.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi Corona, Anggaran Dinas PUPR Penajam Paser Utara Terpangkas Rp 70 Miliar
Baca Juga: Tata Cara Sholat Idul Fitri di Rumah Kala Pandemi Corona, Berikut Penjelasan dan Hukum Kutbah
Dalam operasi ini, ada sekitar 400 personel yang akan disiapkan. Namun tentu 400 personel Polri tersebut tidak akan langsung diterjunkan semua.
"Sistemnya kami bagi-bagi tidak semua langsung kita siapkan, ada masa-masa atau tahapan-tahapan.

Jadi dalam artian fase yang paling parah itu ya yang kayak kita khawatirkan kayak terjadinya konflik ekonomi itukan dengan berat itu bisa mengarah ke sana.
"Tapi dengan situasi seperti ini kita lihat Insya Allah tidak terjadi," pungkasnya.
( TribunKaltim.co/Risnawati )