Berita Pemkab Kutai Barat

Pasien Sembuh Corona Tetap Harus Isolasi Mandiri 14 Hari, Dokter Rizki Minta Jangan Jauhi Mereka

protokol isolasi mandiri seperti kamar harus sendiri, menggunakan alat makan minum sendiri, alat mandi sendiri.

HUMASKAB KUBAR
Tim medis Covid-19 di RSUD Harapan Insan Sendawar, Kabupaten Kutai Barat. 

SENDAWAR - Lima pasien positif Covid-19 di Kubar yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Pratama dinyatakan sembuh berdasarkan hasil Swab Tes.

Dan kelimanya sudah dipulangkan ke rumah keluarga masing-masing, Selasa (19/5/2020). Ini merupakan berita yang membahagiakan.

Di balik usaha kesembuhan dari pasien, tentu ada yang patut diacungi jempol. Mereka adalah tim medis yangsenantiasa setia dan tekun melaksanakan amanah mulia demi kesembuhan sang pasien.

Salah seorang Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) dr Rizki Maulidya Putri Sp PD menjelaskan, kasus yang ada masih konfirmasi ringan. Perawatannya mengikuti pedoman dokter spesailis paru Indonesia, dimana untuk konfirmasi ringan terapinya cukup obat yang diminum saja.

“Dari semua pasien positif Covid-19 di Kubar tidak ada yang diinfus. Adapun obat yang diberikan kepada pasien, ada beberapa jenis seperti antivirus yang diberikan selama lima hari, antibiotik satu hari sekali selama lima hari, dan obat malaria yang diberikan dengan dosis tinggi. Tetapi ada beberapa pasien tidak tahan dengan obat malaria sehingga dihentikan, tetapi untuk obat antivirus dan antibiotik tetap dilanjutkan,” tutur dokter yang bertugas di RSUD Harapan Insan Sendawar itu.

Sedangkan lama pengobatan sampai pasien sembuh, setiap pasien berbeda-beda.

“Tetapi untuk terapi diberikan selama lima hari. Dan yang lama adalah menunggu hasil swab pasca-terapi. Contoh pengobatan hari 1 hingga hari 5, kemudian hari 6 dan hari 8 dilakukan pemeriksaan/pengambilan sampel Swab ulang, selanjutnya menunggu hasil swab dari Surabaya. Apabila hasil swab pasca-terapi dua kali negatif selang satu hari, maka pasien tersebut bisa dinyatakan sembuh,” beber dr Rizki.

Lebih lanjut dr Rizki menuturkan, pasien yang sudah sembuh dan pulang ke rumah harus tetap isolasi mandiri selama 14 hari, melakukan pola hidup bersih dan sehat.

“Kebiasaan mencuci tangan harus dipelihara. Harus cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun, tidak harus dengan hand sanitizer tetapi yang penting dengan air mengalir serta sabun. Saat di dalam ruangan juga harus memakai masker, serta menjaga jarak,” ujar dokter.

Selanjutnya setelah pulang kerumah tentu ada anggota keluarga yang lain, boleh kontak tapi harus menerapkan jaga jarak. Pasien yang sudah sembuh diikutsertakan untuk mengawasi sekitarnya jika tiba-tiba ada gejala, maka pasien tersebut diharapkan bisa malakukan tatacara dengan melapor ke puskesmas.

Dokter Rizki Maulidya juga mengingatkan, ketika sudah pulang ke rumah, orang tersebut wajib mengikuti protokol isolasi mandiri seperti kamar harus sendiri, menggunakan alat makan minum sendiri, alat mandi sendiri.

Dan untuk jadwal mandi harus mencari waktu yang tidak padat dimana keluarga sibuk mandi. Dan yang lebih penting protokol kesehatan yang dilakukan dalam perawatan di RS Pratama harus masih betul-betul diterapkan di rumah.

Secara khusus dokter juga mengingatkan masyarakat agar terus melakukan PHBS, dan jangan menstigma pasien yang sudah dirawat untuk dijauhi, untuk ikatan sosial tidak ada yang berubah namun untuk saat ini memang harus tetap jaga jarak.

Dan khusus untuk para pasien yang masih dirawat setiap harinya melalui setiap koordinator dipantau dan diingatkan sudah minum obatnya atau belum, serta menanyakan ada keluhan atau tidak.

“Ini temannya sudah sembuh dan sudah pulang ke keluar, ayo semoga menyusul negatif karena sudah ditunggu keluarga,” terang dokter. (adv/hms10)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved