Virus Corona
Sempat Dilonggarkan, 6 Negara Ini Berlakukan Kembali Lockdown Usai Kasus Virus Corona Kembali Naik
Sempat mengalami penurunan kasus beberapa negara kembali memutuskan melakukan lockdown setelah ditemukan penderita baru
Penulis: Januar Alamijaya | Editor: Doan Pardede
Jerman telah mengalami penurunan angka kasus infeksi baru dan selama beberapa hari telah menjaga R rate (jumlah rata-rata orang yang bisa tertular Covid-19 dari satu orang yang terinfeksi) di bawah satu.
3. Korea Selatan
Di tengah merebaknya wabah, Korea Selatan menjadi salah satu negara yang dijadikan teladan dalam mengendalikan penularan Covid-19.
Hal ini berkat kapabilitas tracing dan tes massalnya.
Pada Senin (18/5/2020), Korea Selatan kembali melakukan program tes masal dan tracing karena merebaknya kasus infeksi baru.
Kasus baru harian yang selama beberapa minggu terakhir hanya berkisar pada angka 10 atau kurang dari itu, melonjak menjadi 34 kasus pada 9 Mei 2020.
Kebanyakan kasus ini dapat dilacak dari satu distrik klub malam, Itaewon, di Seoul.
34 kasus baru harian memang terbilang kecil jika dibandingkan dengan rata-rata global.
Namun, angka ini sudah membuat otoritas Korea Selatan waspada.
Semenjak itu, bar dan klub di Seoul kembali ditutup, dan pembukaan sekolah dan sejumlah bisnis masih harus ditunda.
Lockdown baru ini diberlakukan kembali kurang dari satu minggu setelah pejabat setempat mencabut aturan pembatasan sosial.
Korea Selatan pun harus bersiap untuk menjalani "kehidupan sehari-hari baru dengan virus corona."
• Penemuan Terbaru, Antibodi SARS Lawan Covid-19, Buka Peluang Terapi Pasca Tertular Virus Corona
4. Iran
Iran, yang merupakan salah satu titik panas awal virus corona, memberlakukan lockdown baru di Provinsi Khuzestan, tetapi tetap membuka sekolah di wilayah lain.
Kasus infeksi baru di Iran telah mengalami penurunan hingga 2 Mei 2020, yakin sekitar 800 kasus.