Virus Corona

Eks Jenderal Kopassus Kecewa Warga Masih Bandel, Doni Monardo Singgung Lebaran dan saat Kritis

Eks Jenderal Kopassus kecewa warga bandel tak patuh protokol kesehatan covid-19, Doni Monardo singgung lebaran Idul Fitri saat kritis Virus Corona

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / Facebook dan Tribun Timur
Eks Jenderal Kopassus Kecewa Warga Masih Bandel, Doni Monardo Singgung Lebaran dan saat Kritis 

TRIBUNKALTIM.CO - Eks Jenderal Kopassus kecewa warga masih bandel tak patuh protokol kesehatan covid-19, Doni Monardo singgung lebaran Idul Fitri dan saat kritis Virus Corona.

Menjelang lebaran Idul Fitri, di sejumlah pusat perbelanjaan terpantau ramai.

Bahkan masyarakat seolah tak mengindahkan protokol kesehatan dengan memadati ruang publik menjelang lebaran Idul Fitri.

Padahal saat ini Virus Corona belum benar-benar hilang di Indonesia.

Malahan pada Kamis (21/5/2020) pukul 12.00 WIB, total ada 20.162 kasus covid-19 di Tanah Air.

Heboh Suara Dentuman Misterus di Bandung Jelang Lebaran Idul Fitri, hingga Asteroid Dekati Bumi

Sidang Isbat Jumat 22 Mei, Menag Fachrul Razi Minta Warga Tak Terima Tamu saat Lebaran Idul Fitri

Orang Tanpa Gejala Bawa Virus, Menteri Agama Fachrul Razi Minta Warga tak Open House Idul Fitri

Sebelumnya, keramaian masyarakat yang memadati pusat perbelanjaan jelang lebaran Virus Corona membuat eks Jenderal Kopassus, Doni Monardo marah.

Sosok yang kini menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 itu memperingatkan masyarakat akan risiko penularan Virus Corona pada 2 minggu terakhir.

Bahkan Letjen TNI Doni Monardo menyebutkan bahwa menjelang dan akhir Lebaran merupakan saat-saat kritis penularan virus tersebut.

Eks Jenderal Kopassus ini mengungkapkan kekecewaannya sekaligus prihatin adanya sejumlah masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan, dan masih melakukan kegiatan yang dilarang.

Dilansir KompasTV, Kamis (21/5/2020), Doni Monardo menyoroti adanya sejumlah masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan.

"Saya sangat prihatin karena masih ada masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan," ujar eks Doni Monardo melalui sambungan video, Rabu (20/5/2020).

Eks Jenderal Kopassus Doni Monardo menuturkan jika masyarakat mau dengan serius menerapkan pencegahan sesuai aturan pemerintah, maka kurva penyebaran Virus Corona di Indonesia dapat ditekan ke angka yang lebih rendah.

"Kalau kita dalam 2 minggu terakhir ini, sungguh-sungguh, serius, maka apa yang tadi disampaikan Pak Menteri Bappenas, kurva yang satu, itu bisa turun lagi menjadi nol koma sekian," terang Doni Monardo.

Dengan menurunnya angka kurva tersebut menjadi dibawah angka 1, itu berarti risiko penularan covid-19 yang terjadi juga akan semakin berkurang.

Sembuh dari Virus Corona, Menhub Budi Karya Beda Pendapat dari Jokowi, Doni Monardo Tegaskan Hal Ini

Namun yang terjadi di tengah masyarakat saat ini malah adanya pengabaian dan ketidakpedulian akan risiko tersebut.

Hal itu didukung dari banyaknya pemberitaan mengenai sejumlah kerumunan di bandara atau pusat perbelanjaan.

"Artinya tingkat risikonya semakin kecil, tetapi yang sangat kita prihatinkan adalah apabila masyarakat masih kurang begitu peduli dengan risiko yang akan terjadi," kata Doni Monardo.

"Masih ramai, masih berkumpul-kumpul, masih sering melakukan aktivitas yang sebenarnya bisa ditahan dulu, bisa dihindari dulu," sambungnya.

Eks Jenderal Kopassus Doni Monardo menyebutkan bahwa di saat menjelang dan akhir hari raya Idul Fitri seperti saat ini, merupakaan saat-saat penentu untuk melihat apakah penyebaran virus di Indonesia akan berkurang ataupun bertambah.

Bila masyarakat tidak disiplin, maka tingkat penularan akan semakin bertambah yang berakibat pada peningkatan jumlah penderita covid-19.

Namun bila masyarakat mau mematuhi protokol kesehatan, maka tingkat penularan akan dapat ditekan sehingga masyarakat bisa segera kembali ke kehidupan new normal.

"Ini adalah waktu yang krusial buat kita, menjelang Lebaran dan akhir Lebaran yang akan datang.

Sekali lagi, ini adalah saat-saat kritis," tegas Doni Monardo.

"Kalau kita ingin segera memutus mata rantai penularan, kalau kita ingin segera kembali ke kehidupan yang new normal, maka 2 minggu terakhir adalah waktu terbaik," pungkasnya.

Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama :

Nihil Rompi Khas BNPB, Doni Monardo Mendadak Pakai Seragam Militer Lengkap Brevet Kopassus, Ada Apa?

Minta Tenaga Medis tak Kecewa

Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Doni Monardo turut mengomentari soal tagar #IndonesiaTerserah yang ramai di berbagai media sosial.

Menanggapi hal ini, Doni Monardo berharap tenaga medis sebagai ujung tombak penanganan pandemi Virus Corona (covid-19) tidak kecewa dengan munculnya tagar #IndonesiaTerserah tersebut.

"Kita sangat tidak berharap kalangan dokter kecewa, sejak awal kita kedepankan ujung tombak kita," ujar Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Doni Monardo usai rapat terbatas, Senin (18/5/2020).

Doni bilang, peran tenaga medis dinilai besar dalam penanganan covid-19.

Khususnya untuk menangani pasien dengan jumlah banyak dengan risiko yang ditanggung lebih besar.

Karena itu masyarakat diminta dapat membantu para dokter dalam bekerja menangani covid-19.

Seperti caranya dengan menerapkan PSBB secara ketat sehingga tidak kembali menciptakan gelombang baru penambahan pasien covid-19.

"Selalu kami kemukakan jangan kita biarkan dokter-dokter kelelahan, kehabisan waktu dan tenaga.

Mereka telah menghabiskan waktu, tenaga, bahkan pempertaruhkan nyawa untuk keselamatan bangsa Indonesia," terang Doni Monardo.

Doni juga mengemukakan bahwa jumlah dokter di Indonesia jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan negara lainnya. Jumlah dokter di Indonesia kurang dari 200.000 orang.

Amerika Serikat Sesumbar Produksi Vaksin Virus Corona Lebih Cepat dari WHO, Indonesia Bikin Sendiri

Belum lagi untuk dokter spesialis paru yang sangat dibutuhkan dalam penanganan covid-19. Dokter spesialis paru di Indonesia hanya berjumlah 1.976 orang.

"Artinya 1 dokter paru melayani 245.000 warga Indonesia, kalau kehialngan dokter adalah kerugian besar bagi bangsa," jelas Doni.

Karena itu perlu upaya saling mengingatkan agar mencegah penularan covid-19. Salah satunya adalah dengan mematuhi protokol kesehatan yang ada.

Tagar #IndonesiaTerserah muncul atas dasar kekecewaan terhadap masyarakat yang tidak berempati terhadap penanganan covid-19, khususnya, masyarakat yang tidak mematuhi kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Memang, setelah dua periode PSBB, sejumlah masyarakat mulai mengabaikan perintah PSBB yang dibuat untuk memutus rantai penularan covid-19 tersebut. Malahan, terlihat masyarakat mulai beraktivitas dan berkumpul.

(*)

Ikuti >>> Update virus Corona

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Jengkel Pada Masyarakat yang Tidak Patuh, Doni Monardo Beri Peringatan: Ini adalah Saat-saat Kritis, https://wow.tribunnews.com/2020/05/21/jengkel-pada-masyarakat-yang-tidak-patuh-doni-monardo-beri-peringatan-ini-adalah-saat-saat-kritis?page=all.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved