Virus Corona di Kubar

Nasihat Dokter Waluyo, Mantan Pasien Positif Virus Corona di Kutai Barat yang Kini Sembuh

Mantan pasien positif Virus Corona ( covid-19) di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, dokter Waluyo Dwi AS buka suara berbagi pengalaman

Penulis: Febriawan | Editor: Syaiful Syafar
IST
Dokter Waluyo Dwi AS, mantan pasien positif Virus Corona ( covid-19) di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur yang kini dinyatakan sembuh. 

TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR – Mantan pasien positif Virus Corona ( covid-19) di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, dokter Waluyo Dwi AS buka suara berbagi pengalaman soal kesembuhannya.

Dokter Waluyo merupakan dokter PNS di UPT Puskesmas Melak yang juga bertugas sebagai koordinator lapangan tim covid-19 Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Barat.

Ia sempat terinfeksi positif Virus Corona, namun kini telah sembuh setelah menjalani perawatan.

Lewat sambungan telepon, dokter Waluyo memberikan dukungan dan semangat bagi teman-teman pasien covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit.

Dirinya pun mendoakan agar semua pasien cepat sembuh dan meminta untuk selalu mematuhi intruksi dari tim medis. 

Baca juga: Kabar Gembira, WHO Secara Resmi Umumkan Kapan Vaksin Virus Corona Didistribusikan, LIPI Beri 6 Tips

Baca juga: Kebijakan Berubah-ubah, di ILC Ali Ngabalin Klarifikasi: Jokowi Tak Pernah Putuskan Longgarkan PSBB

Baca juga: Jadwal Pelayanan Poli di RSUD HIS Kutai Barat, Lebaran Idul Fitri Tutup 5 Hari

Dikatakannya, covid-19 bukanlah penyakit yang tak bisa disembuhkan.

"Jika diberikan obat, maka obat tersebut harus diminum sesuai anjuran. Kalau ada keluhan terkait dalam konsumsi obat jangan kemudian obat tersebut dihentikan sendiri, tetapi sebaiknya sampaikan kepada dokter jika ada keluhan," ungkap dokter Waluyo.

"Penyakit covid-19 ini bisa disembuhkan, yang penting kita bisa taat, patuh dan bersisiplin menjaga kondisi fisik kita dengan sabaik-baiknya. Untuk makanan yang sudah disiapkan agar dikonsumsi dengan baik dan vitamin yang diberikan juga harus diminum," terangnya.

Intinya, kata dr Waluyo, pasien harus menjaga kondisi tubuh.

Hindari kebiasaan yang bisa mengganggu daya tahan tubuh seperti begadang atau merokok.

Dan yang terpenting tetap selalu semangat.

Bersikap optimistis bahwa penyakit covid-19 bisa disembuhkan.

"Bagi para pasien yang masih dirawat harus sabar. Masa pengobatan dan karantina merupakan masa yang cukup berat. Namun kita bisa mengambil hikmah di balik itu semua. Dengan kita dikarantina, kita bisa mendekatkan diri kepada Tuhan, bisa istirahat. Di samping tujuan karantina itu sendiri menghindari penularan kepada masyarakat, tapi dalam hal ini mari kita ambil hikmah yang positif," ungkapnya.

Selain itu, salah satu kunci dari kesembuhan menurutnya tidak stress.

Dalam proses perawatan harus mengikuti intruksi tim medis.

"Apa saja yang boleh dan yang tidak boleh, hal tersebut harus dipatuhi, jaga kondisi badan, berjemur juga sangat membantu proses penyembuhan," kata dia.

Selanjutnya, bagi yang sudah sembuh dan boleh pulang ke rumah, disarankan tetap mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.

Selalu menjaga jarak, sering mencuci tangan pakai sabun, jika tidak ada keperluan mendesak disarankan untuk tetap di rumah saja dan tidak kemana-mana.

Begitu pun kepada masyarakat secara umum, diharapkan bisa mematuhi protokol kesehatan, beri dukungan yang nyata kepada para pasien yang sedang dirawat.

Baca juga: Inilah 4 Kesepakatan Operasi Ketupat Mahakam 2020 Kala Corona, Hasil Rakor di Penajam Paser Utara

Baca juga: Cek Daftar Penerima Bansos Rp 600 Ribu di cekbansos.siks.kemsos.go.id atau Via Aplikasi SIKS-DATAKU

Baca juga: Penerima Bertambah, BLT II Warga Terdampak Covid-19 Disalurkan, Terbanyak di Tanjung Redeb

"Caranya dengan bentuk perhatian, seperti bantuan kepada keluarga pasien yang sedang dikarantina. Jangan ada stigma negatif di masyarakat, karena dengan stigma negatif akan membuat pengaruh yang tidak baik dalam proses memerangi covid-19 terutama di Kubar," kata dokter Waluyo.

"Mari seluruh masyarakat kita beri dukungan yang nyata  dan semangat."

"Jika ada anggota keluarga yang ditinggal di rumah dan kebetulan yang dirawat tim medis adalah kepala keluarga, biasanya mereka juga bingung untuk mencari sembako demi kebutuhan hidupnya. Maka dari itu, jika ada warga yang memiliki kelebihan kiranya bisa berbagi dengan memberikan bantuan kepada warga kita tersebut," imbuhnya.

Untuk diketahui, hingga kini sesuai data Tim Gugus Tugas, setidaknya sudah ada 18 orang terkonfirmasi positif Virus Corona di Kutai Barat

(TribunKaltim.co/Febriawan)

IKUTI >> Update Virus Corona

IKUTI >> Update Virus Corona di Kubar

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved