Idul Fitri
Resmi Hasil Sidang Isbat, Lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1441 H Jatuh pada Minggu 24 Mei 2020
Telah resmi diumumkan hasil Sidang Isbat, lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1441 H jatuh pada Minggu 24 Mei 2020!
TRIBUNKALTIM.CO - Telah resmi diumumkan hasil Sidang Isbat, lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1441 H jatuh pada Minggu 24 Mei 2020!
Kementerian Agama ( Kemenag ) secara resmi telah mengumumkan hasil Sidang Isbat penetapan lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1441 H.
Lewat pemaparan Menteri Agama, Fachrul Razi, hasil Sidang Isbat memutuskan bahwa Idul Fitri 1 Syawal 1441 H jatuh pada hari Minggu, 24 Mei 2020.
Hal tersebut berdasarkan pemaparan hasil rukyatul hilal pada pukul 16.45 WIB.
• Jelang Lebaran Idul Fitri 1441 H, Simak Cara Dapat Bansos Rp 600 Ribu di cekbansos.siks.kemsos.go.id
• Kumpulan Gambar Kartu Lebaran Idul Fitri 1441 H, Hari Raya di Tengah Covid-19, Kirim via WhatsApp!
• Kapan Lebaran Idul Fitri 1441 H? Risma Sudah Ancang-ancang Berlakukan Ini saat Takbir di Surabaya
• Lebaran Sabtu atau Minggu? Lirik Lagu Takbiran yang Dinyanyikan Uje, Malam Idul Fitri di Rumah Aja
Dilansir dari Tribunnews.com, Pakar astronomi dari Tim Falakiyah Kementerian Agama Cecep Nurwendaya menegaskan bahwa tidak ada referensi empirik visibilitas (ketampakan) hilal awal Syawal 1441H bisa teramati di seluruh wilayah Indonesia pada hari Jumat (22/05) ini.'
“Semua wilayah Indonesia memiliki ketinggian hilal negatif antara minus 5,29 sampai dengan minus 3,96 derajat. Hilal terbenam terlebih dahulu dibanding matahari,” kata Cecep saat memaparkan data posisi hilal menjelang awal bulan Syawal 1441H/2020M pada Sidang Isbat Awal Syawal 1441H, di Jakarta.
Cecep menuturkan, Kementerian Agama melalui Tim Falakiyah melakukan pengamatan hilal di 80 titik di seluruh Indonesia.
Menurut Cecep, penetapan awal bulan hijriyah didasarkan pada hisab dan rukyat.
Proses hisab sudah ada dan dilakukan oleh hampir semua ormas Islam.
“Saat ini, kita sedang melakukan proses rukyat, dan sedang menunggu hasilnya,” terang Cecep.
“Secara hisab, awal Syawal 1441H jatuh pada hari Minggu. Ini sifatnya informastif, konfirmasinya menunggu hasil rukyat dan keputusan sidang isbat,” tambahnya.
Dikatakan Cecep, rukyat adalah observasi astronomis.
Karena itu, lanjut Cecep, harus ada referensinya. Cecep mengatakan bahwa kalau ada referensinya diterima, sedang kalau tidak berarti tidak bisa dipakai.
• Kumpulan Ucapan Selamat Idul Fitri Bahasa Jawa, Indonesia & Inggris, Kirim untuk Keluarga & Sahabat
• Ucapan Lebaran Idul Fitri 1441 H Bahasa Inggris & Indonesia, Penting untuk Silaturahmi Virtual
Posisi hilal awal Syawal 1441H
Berdasarkan data di Pelabuhan Ratu, posisi hilal awal Syawal 1441H atau pada 29 Ramadan 1441H yang bertepatan dengan 22 Mei 2020, di Pelabuhan Ratu secara astronomis tinggi hilal: minus 4,00 derajat; jarak busur bulan dari matahari: 5,36 derajat; umur hilal minus 6 jam 55 menit 23 detik.
Sementara itu, lanjut Cecep, dasar kriteria imkanurrukyat yang disepakati MABIMS adalah minimal tinggi hilal dua derajat, elongasi minimal 3 derajat, dan umur bulan minimal delapan jam setelah terjadi ijtima'.
"Ini sudah menjadi kesepakatan MABIMS," tuturnya.
Sehubungan itu, kata Cecep, karena ketinggian hilal di bawah dua derajat bahkan minus, maka tidak ada referensi pelaporan hilal jika hilal awal Syawal teramati di wilayah Indonesia.
“Dari referensi yang ada, maka tidak ada referensi apapun bahwa hilal Syawal 1441H pada Jumat ini teramati di seluruh Indonesia,” tandas Cecep.
Selain itu, lanjut Cecep, juga tidak ada referensi empirik visibilitas hilal jika hilal awal Syawal teramati di wilayah Indonesia.
Menurut Cecep, Limit Danjon menyebutkan bahwa hilal akan tampak jika jarak sudut bulan – matahari lebih besar dari 7 derajat.
• Contoh Teks Khutbah Idul Fitri untuk Shalat Ied 1441 H di Rumah, Simak Tata Cara dan Hukumnya
• Deretan Amalan Sunnah yang Dijalankan Sebelum Shalat Idul Fitri, Jangan Lupa Mengisi Perut
Konferensi penyatuan awal bulan Hijriyah International di Istambul tahun 1978 mengatakan bahwa awal bulan dimulai jika jarak busur antara bulan dan matahari lebih besar dari 8 derajat dan tinggi bulan dari ufuk pada saat matahari tenggelam lebih besar dari 5 derajat.
Sementara rekor pengamatan bulan sabit dalam catatan astronomi modern adalah hilal awal Ramadan 1427H di mana umur hilal 13 jam 15 menit dan berhasil dipotret dengan teleskop dan kamera CCD di Jerman.
Bahkan, dalam catatan astronomi modern, jarak hilal terdekat yang pernah terlihat adalah sekitar 8 derajat dengan umur hilal 13 jam 28 menit.
Hilal ini berhasil diamati oleh Robert Victor di Amerika Serikat pada 5 Mei 1989 dengan menggunakan alat bantu binokulair atau keker.
(TribunKaltim.co/Tribunnews.com/Daryono)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/resmi-hasil-sidang-isbat-lebaran-idul-fitri-1-syawal-1441-h-jatuh-pada-minggu-24-mei-2020.jpg)