Virus Corona

Pakar Ungkap Soal Mutasi Virus Corona, Tak Perlu Takut, Ada Manfaat Penting Potensi Hentkan Covid-19

penjelasan Pakar soal mutasi Virus Corona, jangan takut, ada manfaat penting hentikan covid-19, lewat pengembangan vaksin

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / via Kompas.com dan shtterstock/Andreas Prott
Pakar Ungkap Soal Mutasi Virus Corona, Tak Perlu Takut, Ada Manfaat Penting Potensi Hentkan Covid-19 

TRIBUNKALTIM.CO - Terungkap penjelasan Pakar soal mutasi Virus Corona, jangan takut, ada manfaat penting hentikan covid-19, lewat pengembangan vaksin.

Kabar tentang Virus Corona yang telah mengalami mutasi, sempat membuat heboh masyarakat di dunia.

Sebab saat ini Virus Corona alias covid-19 belum ditemukan obat maupun vaksin penangkalnya.

Awalnya mutasi Virus Corona ini dianggap sebagai kabar buruk, dalam upaya berbagai negara menghentikan laju pandemi covid-19.

Bahkan adanya mutasi ini semakin ramai diperbincangkan terkait keluhan atau gejala yang muncul bisa berbeda-beda pada setiap individu yang terinfeksi, dan juga semakin banyak indikasinya.

Amerika Serikat Sesumbar Produksi Vaksin Virus Corona Lebih Cepat dari WHO, Indonesia Bikin Sendiri

Pakar Ungkap Jenis Obat Virus Corona Berbeda, hingga Jokowi Ingin Indonesia Temukan Vaksin Covid-19

Kabar Terbaru, 6 Tips LIPI untuk Berdamai dengan Covid-19, WHO Rilis Kapan Vaksin Virus Corona Ada

Pada awal Januari, Virus Corona dikabarkan dapat menginfeksi dari hewan ke manusia di Wuhan, China.

Gejala covid-19 atau keluhan dari penyakit yang disebabkan virus ini yang paling banyak dialami pasien adalah suhu tubuh yang mengalami panas tinggi melebihi 38,5 derajat celcius, disertai batuk, pilek dan sesak napas.

Namun, seiring dengan perkembangan infeksi virus yang sudah menjangkit sekitar 123 negara hingga Mei 2020.

Keluhan yang dijumpai pada pasien positif terinfeksi covid-19 pun semakin beragam.

Di antaranya, kehilangan kemampuan mencium bau dan mengecap rasa.

Kemudian suhu badan panas dingin, nyeri otot, lesi keunguan di kaki sakit kepala, sakit tenggorokan, badan gemetar berulang kali disertai menggigil, kulit memerah dan gatal-gatal.

Disisi lain, para Pakar dan ahli juga sedang berupaya membuat Vaksin Virus Corona untuk mengendalikan pandemi covid-19.

Mutasi virus dan pengembangan Vaksin Virus Corona

Lantas, apakah bisa jadi pembuatan vaksin akan sia-sia jika Virus Corona SARS-CoV-2 ini terus bermutasi?

Melansir Kompas.com, Direktur Eijkman Institute for Moleculer Biology (LBM Eijkman) Prof Amin Soebandrio angkat bicara.

Amin menjelaskan bahwa mutasi Virus Corona yang terjadi, justru akan berguna bagi para peneliti dalam melakukan pengembangan vaksin.

"Kita butuh virus itu bermutasi," kata Amin dalam diskusi daring bertajuk Riset dalam Menemukan Vaksin dan Obat Anti covid-19, Jumat (15/5/2020) mengutip Kompas.com.

Mutasi virus itu diperlukan, supaya dapat diketahui dan diklasifikasikan bahwa virus yang menginfeksi itu berasal dari wilayah mana.

Meskipun di sisi lain, kata Amin, hal itu memang akan mengubah struktur ataupun antigen dari virus tersebut.

"Makanya kita pilih yang konservatif (pembuatan vaksinnya).

Virus ( SARS-CoV-2 ) yang mutasi tapi tidak mengubah asam aminonya," ujar dia.

Oleh sebab itulah, LBM Eijkman bekerjasama dengan berbagai pihak berusaha menciptakan vaksin dengan mendapatkan sekuen dari virus SARS-CoV-2 sebanyak-banyaknya yang ada di Indonesia.

Hingga saat ini sudah ada tujuh sekuen virus SARS-CoV-2 di Indonesia yang sudah dilakukan sequensing atau pemetaan genom virus.

Sementara, masih ada belasan sekuen lagi yang sedang dalam penelitian lebih lanjut sebelum dilaporkan menjadi sekuen virus SARS-CoV-2 asal Indonesia.

Hal ini dimaksudkan untuk dapat merangsang antibodi dari sebagian besar sekuen yang ada di Indonesia.

Kabar Gembira, WHO Secara Resmi Umumkan Kapan Vaksin Virus Corona Didistribusikan, LIPI Beri 6 Tips

Vaksin yang menghasilkan antibodi terhadap masing-masing sekuen virus SARS-CoV-2 itulah yang nantinya akan membantu imunitas atau sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi virus yang menyerang di dalam tubuh.

" Mutasi ( Virus Corona ) itu diperlukan.

Virus itu bisa hidup dan bisa membunuh diri sendiri (dengan imunitas tubuh yang bagus)," tuturnya.

 Pentingnya Vaksin Virus Corona

Saat ini, banyak ahli dan perusahaan bioteknologi yang mengembangkan Vaksin Virus Corona.

Vaksin diharapkan dapat membantu mengurangi angka penularan Virus Corona jenis baru yaitu SARS-CoV-2, penyebab covid-19.

Sedangkan, yang terjadi saat ini jumlah kasus pasien terinfeksi covid-19 masih terus meningkat.

Berdasarkan data terkini di dunia yang dihimpun hingga pukul 09.10 WIB, Jumat (22/5/2020), tercatat sebanyak 5.195.106 orang yang positif terinfeksi covid-19.

Sebanyak 34.616 pasien meninggal dunia, dan 2.080.923 dinyatakan sembuh.

Sementara di Indonesia, hingga Kamis (21/5) pukul 12.00 WIB jumlah kasus pasien konfirmasi positif covid-19 sudah mencapai 20.162 kasus.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan keterangan bahwa kemungkinan besar Vaksin Virus Corona baru dapat didistribusikan secara massal kepada masyarakat dunia pada akhir tahun 2021.

Kenapa kita sangat membutuhkan Vaksin Virus Corona untuk menghentikan pandemi covid-19?

Pakar sains dari AIM Biologicals Groups, Dr Fadhil Ahsan mengatakan bahwa kita membutuhkan vaksin karena berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh.

Imunitas atau sistem kekebalan tubuh selalu digaungkan menjadi cara terbaik untuk bertahan tetap dalam kondisi sehat tanpa keluhan, meskipun bahkan virus SARS-CoV-2 sudah masuk ke dalam tubuh manusia.

Fadhil menyebutkan sistem kekebalan tubuh manusia terdiri dari dua lapisan.

China Bersumpah Vaksin Corona Akan Jadi Barang Publik Global, Hal Buruk Masa Lalu Tak Akan Terulang?

1. Lapisan non-spesifik

Lapisan sistem kekebalan tubuh yang non-spesifik, kata Fadhil, dapat mengeliminasi atau mematikan sendiri beberapa jenis virus yang berusaha menginfeksi di dalam tubuh.

Kondisi ini diasosiasikan dengan self limiting diseases.

Sebuah penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pada hewan yang mengalami imunodefisien tidak memiliki lapisan sistem kekebalan tubuh kedua.

Hewan tersebut hanya memiliki lapisan sistem kekebalan tubuh non-spesifik.

Hewan tersebut bisa terbantu dengan imun non-spesifik untuk mengurangi atau mengeliminasi virus SARS-CoV-2 yang dosis infeksinya ringan.

2. Lapisan seluler

Lapisan kedua dari sistem kekebalan tubuh adalah seluler.

Lapisan kedua ini menjadi bala bantuan di saat lapisan non-spesifik tidak memungkinkan melawan infeksi virus yang masuk ke dalam tubuh.

Lapisan sistem kekebalan tubuh seluler ini berperan dalam melawan infeksi virus yang dosisnya sudah tinggi.

"Kalau dosis infeksinya ( virus ) sudah tinggi, maka tidak mungkin lagi lapisan pertama sistem kekebalan tubuh kita untuk bertindak.

Dia (imunitas) harus dibantu oleh sistem kekebalan tubuh lapisan kedua," kata Fadhil dalam diskusi daring bertajuk "Riset dalam Menemukan Vaksin dan Obat Anti covid-19", Jumat (15/5/2020).

Ketika kondisi sistem kekebalan tubuh kedua ini juga tidak memungkinkan untuk melawan virus yang menyerang tubuh, maka vaksin berfungsi untuk menginduksi sistem kekebalan tubuh lapisan kedua atau seluler.

Fadhil berkata, spesifikasi dari sistem kekebalan tubuh seluler adalah adanya sel pengingat atau memori.

"Sel memori inilah yang akan menghasilkan atau mengeliminasi serangan virus setelah vaksinasi," jelasnya.

Pada umumnya, tubuh akan membentuk antibodi sebagai sistem kekebalan tubuh terhadap jenis virus tertentu setelah dua minggu vaksinasi atau imunisasi dilakukan.

"Tidak semerta-merta setelah divaksinasi (saat itu) kita akan kebal terhadap covid-19," tuturnya.

Vaksinasi diperlukan sebagai bentuk pertahanan, atau bantuan kepada sistem kekebalan tubuh yang berperang melawan infeksi Virus Corona SARS-CoV-2.

Mengenai vaksin yang sedang ramai diupayakan oleh banyak ahli dan industri, menurut Fadhil, besar harapan masyarakat dunia untuk segera ditemukannya vaksin covid-19.

Hal ini belajar dari wabah SARS dan MERS yang pernah terjadi sebelumnya.

Kendati hingga saat ini belum ada satu vaksin pun untuk SARS dan MERS yang melewati fase tiga, tetapi pembelajaran dari tahapan fase 1 dan 2 clinical trial pembuatan vaksin untuk wabah tersebut bisa dilakukan.

"Sebenarnya ada harapan besar bahwa target vaksin yaitu spike protein ini besar untuk menginduksi sistem kekebalan tubuh kita," ucap dia.

(*)

Ikuti >>> Update virus Corona

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona Bermutasi, Apa Gunanya Bikin Vaksin? Ini Kata Ahli", https://www.kompas.com/sains/read/2020/05/22/160100623/virus-corona-bermutasi-apa-gunanya-bikin-vaksin-ini-kata-ahli?page=all.
Penulis : Ellyvon Pranita
Editor : Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas
dan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seberapa Penting Vaksin untuk Hentikan Pandemi covid-19?", https://www.kompas.com/sains/read/2020/05/22/180300223/seberapa-penting-vaksin-untuk-hentikan-pandemi-covid-19-?page=all.
Penulis : Ellyvon Pranita
Editor : Sri Anindiati Nursastri
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved