Virus Corona di Berau

Hampir Rampung, Bupati Berau Targetkan Laboratorium Pemeriksaan Covid-19 Bisa Segera Digunakan

Bupati menjelaskan masih banyak yang perlu dibenahi di Laboratorium tersebut, seperti instalasi pembuangan limbah dan juga finishing.

Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Doan Pardede
TribunKaltim.co/Ikbal Nurkarim
RENOVASI LABORATORIUM - Bupati Berau H Muharram didampingi direktur RSUD dr Abdul Rivai meninjau langsung renovasi ruang laboratorium untuk pemeriksaan Covid-19 menggunakan cartridge TCM TB. 

TRIBUN KALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Bupati Berau H Muharram yang juga ketua tim gugus tugas penanganan covid-19 kembali meninjau renovasi ruang Laboratorium yang akan dijadikan Lab pemeriksaan swab covid-19 di RSUD dr Abdul Rivai, Minggu (24/5/2020) kemarin.

Usai melihat langsung proses renovasi, Bupati Muharram mengatakan Laboratorium tersebut bisa digunakan tiga hari lagi.

Awalnya kata Bupati, Ia mengira Laboratorium untuk pemeriksaan swab covid-19 melalui cartridge TCM TB dapat digunakan sejak seminggu yang lalu.

"Memang saya lihat ternyata banyak yang diperbaiki, awalnya kita mengira seminggu yang lalu dapat digunakan namun ternyata tidak karena terlalu banyak kamar-kamar yang diciptakan dan pengerjaannya juga sangat detail," kata Muharram.

• Jadwal Masuk Sekolah dari Kemendikbud Sudah Keluar, Simak Panduan Pola Hidup Baru untuk Cegah Corona

• Kabar Terkini Istri Anggota TNI yang Sebut Rezim Jokowi Akan Tumbang di Akhir 2020, Begini Nasibnya

• Akhirnya Wilayah Ini Buka Lagi Sekolah dan Mal, PSBB Berakhir, Bukan Daerah Risma dan Anies Baswedan

• Mulai 3 Juni 2020 Rencana Skenario The New Normal Covid-19, Akankah Larangan Mudik Diperpanjang?

"Saya melihat ini perlu ada waktu, paling tidak tiga hari lagi menurut saya baru bisa berfungsi," tuturnya.

Orang nomor satu di Berau itu menjelaskan masih banyak yang perlu dibenahi di Lab tersebut, seperti instalasi pembuangan limbah dan juga finishing.

"Walaupun tukangnya bilang sehari lagi, tapi menurut saya paling tidak tiga hari lagi," tegasnya.

Sementara untuk penambahan ruang isolasi pasien covid-19, bupati Berau mengatakan telah rampung pengerjaannya.

"Kita buka di ruang Dahlia lantai dua, jadi total kapasitas sekarang 52 tempat tidur, sebelumnya 24 kamar sekarang kita tambah 28 kamar lagi," tuturnya.

Meski telah dilakukan penambahan tempat tidur, Ia berharap tidak ada lagi penambahan kasus positif covid-19 di Bumi Batiwakkal ini.

Pasien yang berhasil sembuh buka rahasia agar bisa sembuh dari covid-19

Masih seputar penyebaran virus Corona di Kabupaten Berau, seorang pasien yang berhasil sembuh dari virus mematikan tersebut berbagi cerita.

Bisa segera sembuh tentunya adalah impian semua warga yang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona atau covid-19.

• Dua Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh, Salah Satunya Pasien Positif Corona Pertama di PPU

• Sekda PPU Minta Warga yang Gelar Shalat Ied Wajib Penuhi Ketentuan

Saat ini, virus Corona atau covid-19  ini telah banyak menelan korban jiwa di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.

Penyebarannya yang begitu cepat membuat orang yang positif harus menjalani isolasi ditempat yang telah ditentukan.

Seperti yang dialami tuan JL (51) warga kampung Gunung Sari, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim).

Ia harus di isolasi di RSUD dr Abdul Rivai Berau sejak 10 April lalu.

Berselang 11 hari tepatnya 21 April hasil Labnya keluar dari BBLK Surabaya dan dia harus menerima kenyataan bahwa dirinya positif covid-19 .

Sejak saat itu, Ia menjalani isolasi.

Bertepatan dengan hari raya idul Fitri, Minggu (24/5/2020) kemarin.

Pria 51 tahun itu dinyatakan sembuh usai dua kali melakukan Swab kontrol dan hasilnya negatif dan diperbolehkan untuk pulang.

Pemulangan warga kampung Gunung Sari itupun berlangsung suka cita, para perawat nampak memberi tepuk tangan tanda memberi semangat dan dukungan.

Bahkan Bupati Berau H Muharram dan sejumlah OPD Hadir dari pemulangan pasien pertama dari klaster Gowa yang sembuh tersebut.

Pasien dengan kode Berau 7 itu mengaku sangat bersyukur atas perhatian Pemkab yang selalu mensupportnya untuk sembuh.

Ia mengatakan kunci utama sembuh dari covid-19 yakni selalu optimis dan jangan pesimis terlebih virusnya belum ada obat.

• Cegah Covid-19 Meluas, Tempat Wisata di PPU Ditutup Sementara, Salah Satunya Pantai Nipah-nipah

• UPDATE Penanganan Covid-19 di PPU, 5 Pasien ODP Selesai Pemantauan, Total Kasus Masih 247 Kasus

"Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT dan terimakasih pemerintah Berau, yang telah membantu saya selama menjalani isolasi, juga para perawat dan dokter," katanya.

"Untuk sembuh dari virus ini intinya kita harus optimis jadi saya tekankan dalam diri sendiri bahwa saya harus sembuh jangan pesimis," tuturnya.

Iapun berharap 32 pasien lainnya yang masih menjalani isolasi agar terus disupport dan diberi dukungan untuk kesembuhan mereka.

Untuk memastikan bahwa JL telah sembuh total dari covid-19 Iapun diberi surat keterangan sehat dan diminta masyarakat tetap bisa menerimanya seperti biasa.

"Saat ini kondisi JL dalam keadaan sehat sehingga diharapkan masyarakat dapat menerima yang bersangkutan kembali di lingkungan masyarakat," kata Bupati Berau H Muharram

Kemenag Berau Sebut Banyak Pasangan Harus Menunda Pernikahan

Jumlah pernikahan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, mengalami penurunan selama wabah virus Corona atau covid-19.

Hal itu dikatakan Kepala Kemenag Berau H Sulaiman ke TribunKaltim.co, disela acara di kantor Baznas Berau, Selasa (19/5/2020).

Meski belum dapat menyebutkan jumlah pasti, namun H Sulaiman menyebutkan menikah ditengah pandemi ini telah diatur dan ada batasannya.

"Selama pandemi virus Corona memang ada pembatasan bahwa nikah ditengah pandemi ini ada batasannya aturannya itu ada," kata H Sulaiman.

"Jadi misal seseorang mendaftar secara online atau datang ke kantor itu tidak boleh langsung menikah tetapi ada jedahnya," pungkasnya.

Lanjut H Sulaiman secara umum terjadi penurunan angka pernikahan. Ia beranggapan jika banyak pasangan terpaksa menunda penikahan akibat virus Corona yang sedang mewabah.

"Secara umum jelas menurun karena mereka juga banyak menunda pernikahan. Karena orang yang menikah juga ingin dirayakan dengan baik," ujarnya.

Bahkan di antara pasangan ini ada yang sudah mendaftar tetapi harus bersabar akibat pandemi ini.

"Mudah-mudahan pandemi ini bisa hilang dan pernikahan bisa kembali normal seperti ada walima dan resepsinya," tuturnya.

Dia juga menambahkan jika pendaftaran pernikahan tetap di buka tetapi secara online dan ada aturan kapan dapat melaksanakan pernikahan.

IKUTI >>> Update Virus Corona

IKUTI >>> Update Virus Corona di Berau

( TribunKaltim.co/Ikbal Nurkarim )

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved