Bedah Buku Legislator Kaltim, Bima di Timur Borneo, Ada Pengantar Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar

Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kalimantan Timur, Syafruddin tidak hanya piawai dalam kancah perpolitikan, ia juga gemar menulis.

HO/DOKUMENTASI PRIBADI
Ketua DPW PKB Kaltim Syafruddin. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kalimantan Timur, Syafruddin tidak hanya piawai dalam kancah perpolitikan.

Pria yang disapa Udin ini juga memiliki kegemaran dalam menulis.

Hal tersebut ia tunjukkan dalam buku terbitannya berjudul Bima di Timur Borneo.

Buku tersebut pun sebenarnya telah rilis beberapa waktu lalu.

Namun pada hari Rabu (27/5/2020) buku disebut dibedah.

Para pemateri bedah buku tersebut merupakan akademisi dan sastrawan.

Keempat pemateri tersebut antara lain Yustinus Sapto, Lukman, Dr. Jamil B Sanusi, dan dirinya.

Politisi PKB Kaltim Syafruddin Akui Ada yang Berbeda Lebaran Tahun Ini, Tetap Suguhkan Menu Spesial

DPW PKB Kaltim Bagikan 30 Paket Sembako ke Wartawan, Ini Harapan Ketua PKB Kaltim Syafruddin

Dalam buku ini, kata Udin bercerita tentang pengalaman dirinya semasa hidup.

Dimulai dari seorang aktivis hingga mencapai puncak karir tertingginya di parlemen Kaltim tertuang di buku tersebut.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tidak lupa menulis di kata pengantar buku tersebut.

"Sebagian buku ini menceritakan dinamika perjuangan sahabat Syafruddin dalam ber - PMII dan ber - PKB, bagian yang sedikit banyak saya ketahui dan kenali.

Namun cerita masa kecil, remaja hingga pemuda, masa kuliah dan kemudian aktif berorganisasi serta romansa cintanya membuat saya menjadi lebih mengenal sosok sahabat Syafruddin lebih dalam," tulis Muhaimin dalam kata pengantar tersebut.

Tujuan dari buku tersebut agar memberikan inspirasi kepada Pemuda masa kini.

Dimana untuk menjadi sukse seperti yang diinginkan tidaklah mudah. Butuh perjuangan dalam meraih kesuksesan tersebut.

Sementara itu Syafruddin pun mengatakan proses pembuatan buku itu dilakukan dengan cara mencicil tulisan tiap halaman.

"Berlembar-lembar catatan pokok-pokok penting kemudian saya tulis di smartphone memakai aplikasi google document.

Selain agar bisa mencatat sejarah sebagai buku yang ditulis dengan smartphone, menuliskannya bisa saya lakukan sambil rebahan," kata Syafruddin.

( TribunKaltim.co/Jino )

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved