Virus Corona

Kabar Gembira, Uji Coba Pertama Vaksin Corona Menunjukkan Hasil, Tapi Ilmuwan Punya Catatan Penting

Kini, uji coba vaksin pertama terhadap manusia dikabarkan telah ada hasilnya

Editor: Doan Pardede
surya.co.id/ahmad zaimul haq
VAKSIN CORONA - (Ilustrasi) Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya) yang tergabung dalam Kelompok Studi Mahasiswa Cosmetology Study Group (KSM CSG) membuat hand sanitizer dari bahan ekstrak lidah buaya (Aloe Vera) di laboratorium Semi Solid Likuid, Kampus Tenggilis, Jumat (6/3). Kegiatan itu sebagai upaya preventif pencegahan penyebaran virus Corona (Covid 19) di sekitar kampus. 

• Kabar Terkini Istri Anggota TNI yang Sebut Rezim Jokowi Akan Tumbang di Akhir 2020, Begini Nasibnya

• Tak Seperti Jakarta, Wilayah Ini Dipuji Pemerintah Masyarakatnya Patuh, Kasus covid-19 Melandai

"Hasil ini harus ditafsirkan dengan hati-hati. Kemampuan untuk memicu respons kekebalan ini tidak selalu menunjukkan bahwa vaksin akan melindungi manusia dari covid-19.

"Namun, hasil ini menunjukkan visi yang menjanjikan untuk pengembangan vaksin covid-19, meski kami masih jauh dari vaksin yang bisa dipakai tersedia untuk semua orang," jelas Chen.

Dia menjelaskan, dalam pengujuan ini, kelompok uji terdiri dari sukarelawan berusia 18-60 tahun yang dibagi menjadi tiga kelompok berisi 36 orang.

Masing-masing kelompok diberi Ad5 dalam dosis kecil, sedang, dan besar.

Para peneliti menemukan, tidak ada sukarelawan yang menderita reaksi serius terhadap vaksin setelah empat minggu percobaan.

Efek samping yang paling umum yang muncul adalah nyeri ringan di daerah injeksi, demam, dan kelelahan.

Namun, gejala tersebut biasanya hanya berlangsung kurang dari dua hari.

• Ramalan Zodiak Selasa 26 Mei 2020, Cancer Sedang Tidak Beruntung, Sagitarius Menangkan Hati Kekasih

• Lama Bungkam, China Akhirnya Akui Simpan virus Corona, Pihak Laboratorium Bantah Terjadi Kebocoran

Respons "kilat"

Studi yang dipublikasikan di The Lancet, menemukan, hampir setiap responden memiliki lebih banyak antibodi setelah 28 hari.

Antibodi yang berupaya menempel pada virus Corona telah meningkat empat kali lipat pada 97 persen kelompok uji.

Di antara sukarelawan yang diberi dosis besar Ad5, 75 persen ditemukan memiliki antibodi yang dapat menetralkan SARS-CoV-2 dalam tubuh mereka.

Sumber: Intisari
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved