Banjir di Samarinda
Wagub Kaltim Hadi Mulyadi Akui Sungai Karang Mumus yang Membelah Samarinda Sudah Terlalu Dangkal
Kali ini Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur dilanda bencana banjir, saat lebaran dan sesudah Idul Fitri masyarakat Kota Samarinda.
“Semua anggaran dipangkas. Bahkan, Dana Alokasi Khusus (DAK) semua ditiadakan. Hanya tersisa, kesehatan dan pendidikan saja. Ini bikin tertunda,” terang Hadi Mulyadi.
Karena itu, untuk langkah terdekat, Pemprov Kaltim akan membantu perbaikan drainase dalam kota dan pengerukan SKM secara bertahap.
Baca Juga: Kisah Sedih di Hari Raya Idul Fitri Warga Samarinda, Tahun Ini Parah Kena Banjir Sampai 1 Meter
Baca Juga: Malam Lebaran Idul Fitri, Rumah Warga Samarinda Masih Tergenang Banjir, Berikut Lokasi yang Terdata
Ditambah, ada rencana Pemkot Samarinda, memindahkan pusat pemerintahan ke wilayah pinggiran guna mengurangi beban hunian di Kota Samarinda.
“Tapi itu jangka panjang,” sebut Hadi Mulyadi.
Langkah Pemprov Kaltim merespons banjir di Samarinda dengan menyiapkan tiga posko penampungan korban banjir dan tiga dapur umum.
Tiga posko pengungsian tersebut berada di Jalan DI Panjaitan, kemudian PSBR Indovice dan Sekretariat Korpri Kalimantan Timur di Jalan Bhayangkara Samarinda.
Sementara, dapur umum terbagi ada yang berlokasi Kelurahan Temindung, Griya Mukti dan Gunung Lingai dan Bengkuring.

“Bantuan sembako dari pemerintah daerah dan swasta pun telah terdistribusi. Atas nama Pemprov Kaltim, kami prihatin kepada seluruh warga terdampak banjir,” kata Hadi Mulyadi.
Diketahui, hujan lebat mengguyur Kota Samarinda sejak Jumat (22/5/2020) membuat sejumlah kawasan banjir hingga saat ini.
Baca Juga: Hujan Sejak Pagi, BPBD Samarinda Beber Telah Terjadi Banjir di 10 Titik dan Ada 5 Lokasi Longsor
Baca Juga: Lebaran Idul Fitri Warga Samarinda Terendam Banjir, Basarnas Kerahkan Rubberboat
Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda mencatat sudah 5 kecamatan yang terendam dari sebelumnya 4 kecamatan, pada Senin (25/5/2020).
Meliputi Samarinda Utara, Sungai Pinang, Samarinda Ulu, Palaran dan tambahan satu kecamatan lagi, Samarinda Ilir pun terdampak.
Dengan demikian, jumlah korban terdampak pun bertambah jadi 47.281 jiwa dari sebelumnya 31.946 jiwa.