Virus Corona
Blak-blakan Dokter di Surabaya, Pasien Susah Dirujuk, RS Alasan Penuh, Kurang Tenaga Perawat
Blak-blakan Dokter di Surabaya, pasien susah dirujuk, RS alasan penuh, kurang tenaga perawat
"Pengalaman kami merujuk pasien itu selalu ditolak di rumah sakit-rumah sakit lain dengan alasan penuh," kata Aditya kepada BBC News Indonesia, Rabu (27/05).
Alasan penolakan bermacam-macam.
Kata Aditya, mulai dari kurangnya tenaga perawat sampai kurangnya tempat tidur pasien.
"(Saat ini) sudah ada 5 pasien di RS saya tidak dapat bed.
Nggak dapat rujukan," katanya.
Sebelumnya, Aditya merawat sejumlah pasien berakhir meninggal karena gagal napas.
Pasien meninggal karena tak ada ventilator atau memiliki penyakit bawaan.
"Sudah ada beberapa pasien meninggal di IGD karena tidak berhasil dirujuk. Tidak lebih dari 10, tapi ada," katanya.
"Menyediakan itu (ventilator) juga nggak gampang, untuk menyediakan itu juga harus melatih personilnya juga."
"Kami ada, tapi bukan di ICU itu bukan untuk covid-19, karena ruangnya tidak sesuai kualifikasi untuk pasien covid," tambah Aditya.
Selain itu, Aditya tak bisa membayangkan betapa rumitnya penanganan kasus covid-19 ketika nanti Surabaya menerapkan new normal atau tatanan kehidupan baru.
• Yang Terjadi Pada Tubuh Ratusan Relawan Usai Disuntik Vaksin Virus Corona, Kabar Gembira dari China
"Kami tidak bisa memprediksi, tapi dengan kondisi yang sekarang saja sudah overload.
Kalau semua kembali seperti semula, ya rasanya akan lebih membeludak lagi," katanya.
Surabaya adalah satu dari 25 kabupaten/kota yang akan menerapkan new normal atau era normal baru dengan protokol kesehatan covid-19, seperti yang disinggung Presiden Joko Widodo.