Ada Tanda Silang di Lantai Masjid, Simak Kisah Warga Bontang Jalankan Salat Jumat Berjarak
Pria berbadan tambun mengenakan baju putih mengangkat bokong vespa tuanya. Ia parkirkan kendaraannya di pelataran masjid yang terletak di Jalan Awang
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - "Trengteng..teng...treng...teng..ng.." suara knalpot vespa berwana putih itu memadu dengan lantunan ayat suci yang keluar dari pengeras suara Masjid Al Firdaus, Kota Bontang Provinsi Kalimantan Timur.
Pria berbadan tambun mengenakan baju putih mengangkat bokong vespa tuanya. Ia parkirkan kendaraannya di pelataran masjid yang terletak di Jalan Awang Long Nomor 01 Bontang Baru, Bontang, Kalimantan Timur. Tak jauh dari rumah jabatan Walikota Bontang.
Namanya Yudis (28), ia menenteng sajadah di tangan kanannya. Sejenak ia berdiri di pelataran masjid. Dipandangi aktifitas yang asing di matanya.
Pengurus masjid mendekatkan alat seperti pistol berwarna putih di jidat orang-orang. Belakangan diketahui itu alat pengukur suhu.
Baca Juga: Inilah Indikator Suatu Daerah Bisa Praktikkan New Normal ala Gugus Tugas Corona
Baca Juga: New Normal Sedang Dikaji, Pemkot Balikpapan akan Perkuat 3 Sektor Pelayanan Publik Ini
Sejak pemerintah menetapkan pembatasan aktifitas peribadatan di rumah ibadah lantaran pandemi Covid-19 yang melanda, ia tak pernah ke masjid.
Namun, Jumat (29/5/2020) rindunya tunai. Ia mantap melangkahkan kakinya ke masjid. Sebelumnya, warga Salebba Bontang Baru ini bersuci ke area wudhu masjid. Di sana terdapat sabun cuci tangan di setiap baris keran air.
Kemudian pria berpostur tinggi itu menuju ke dalam masjid. Suhu tubuhnya dianggap normal oleh alat pendeteksi suhu. Ia kemudian diminta membubuhkan identitas pada lembar yang disiapkan pengurus masjid.
Nah, sesampai di dalam ia sempat heran, tak ada alas di lantai masjid. Hanya ada goresan spidol di lantai. Penanda shaf yang jaraknya sudah disesuaikan pengurus masjid.
Baca Juga: Berikut 25 Daerah yang Mulai Bersiap Terapkan New Normal, Adakah Kota Tarakan Kalimantan Utara?
"Di dalam masjid, jemaah diarahkan langsung mengisi shaf-shaf terdepan yang masih kosong. Diimbau untuk tidak bersentuhan dan langsung menempati tempat yang tidak bertanda silang pada lantai," kenangnya saat ditanya Tribunkaltim.co usai ibadah salat Jumat.
Di tengah kebahagiaan dapat melaksanakan ibadah salat Jumat, terdapat perasaan yang asing dalam batinnya. Salat dengan jarak baru pertama kali ia rasakan sepanjang hidupnya. Jarak antar jemaah sekira satu meter.
"Ya, semoga wabah cepat berlalu juga, mas. Bisa normal kayak dulu lagi gak berjarak kayak gini. Mau nyapa sama orang lain saja sungkan. Jadinya, ya, habis salat langsung pulang," tuturnya.
Kendati demikian, ia tak bisa menampik ketenangan dan rasa khusyuk melaksanakan ibadah di dalam masjid semakin terasa. Lantaran jarak tersebut. Masjid penuh jemaah, tapi masih terasa longgar.