Virus Corona

Inilah 4 Alasan Kenapa Dilarang Simpan Hand Sanitizer di Dalam Mobil

emenjak pandemi covid-19 atau virus Corona, orang selalu memperbincangkan hand sanitizer. Dimuali harganya yang mulai mahal dan langka.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO
Warga di Kota Balikpapan menerapkan prinsip hidup bersih, selalu sempatkan diri cuci tangan mengenakan sabun, Kamis (28/5/2020). Demi mencegah penularan covid-19, kita terus diingatkan untuk menjaga kebersihan. Seperti rajin mencuci tangan dengan sabun, dan menggunakan hand sanitizer jika sulit menjangkau air bersih. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Semenjak pandemi covid-19 atau virus Corona, orang selalu memperbincangkan hand sanitizer. Dimuali harganya yang mulai mahal dan langka, hingga bahas soal cara pembuatannya. 

Wabah Corona, barang hand sanitizer ibarat menjadi satu di antara pelangkap dari aktivitas sehari-hari manusia. Melalui hand sanitizer, gaya hidup bersih bisa terwujud. 

Cara pencegahan covid-19, pola hidupnya memang harus selalu bersih menggunakan sabun atau hand sanitizer.

Demi mencegah penularan covid-19, kita terus diingatkan untuk menjaga kebersihan. Seperti rajin mencuci tangan dengan sabun, dan menggunakan hand sanitizer jika sulit menjangkau air bersih.

Baca Juga: Update Virus Corona di Penajam Paser Utara, Kasus Covid-19 Relatif Menurun Tidak Ada Penambahan

Baca Juga: Jadwal Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah, Disdikbud Balikpapan Berencana Gunakan Sistem Shift

Kondisi ini membuat banyak orang membawa hand sanitizer berbasis alkohol ke mana pun ketika bepergian.

Namun, di mana kamu menyimpan hand sanitizer ketika bepergian?

Beberapa orang menyimpannya di dalam mobil agar selalu tersedia ketika dibutuhkan.

Kebiasaan baru ini ternyata tidak dianjurkan oleh para pakar, setidaknya untuk jangka waktu panjang.

Apa sebabnya?

1. Kehilangan efektivitas

Associate Professor Florida Gold Coast University, Dr Greg Boyce memperingatkan bahwa meninggalkan hand sanitizer di dalam mobil untuk waktu yang lama pada suhu tinggi bisa mengurangi efektivitasnya karena bahan aktif dapat menguap.

Karena alkohol adalah bahan aktif yang membunuh bakteri dan virus, alkohol harus berada pada konsentrasi tertentu untuk tingkat efektivitas paling maksimal.

"Kita harus menjaga konsentrasinya di atas 60 persen, jadi jika Anda meninggalkannya terlalu lama, produk itu menjadi tidak efektif lagi," kata Greg.

Baca Juga: Inilah Indikator Suatu Daerah Bisa Praktikkan New Normal ala Gugus Tugas Corona

Baca Juga: New Normal Sedang Dikaji, Pemkot Balikpapan akan Perkuat 3 Sektor Pelayanan Publik Ini

Menurut Healthline, meskipun botol hand sanitizer tidak terpapar ke udara saat disimpan, penguapan masih mungkin terjadi karena wadah mungkin tidak kedap udara.

Ini juga yang menyebabkan hand sanitizer memiliki tanggal kedaluwarsa karena produsen telah memperkirakan waktu yang dimiliki bahan aktif sebelum turun ke persentase yang kurang efektif.

Dengan suhu yang lebih hangat, proses penguapan menjadi lebih cepat dan efektivitasnya juga menurun lebih cepat.

2. Iritasi kulit

Perusahaan farmasi Malaysia, Argania.my, menyarankan agar tidak meninggalkan hand sanitizer di dalam kendaraan karena produk yang hangat bisa mengiritasi kulit.

Jika memang hand sanitizer dalam keadaan hangat, mereka menyarankan agar cairan tersebut dibiarkan dingin terlebih dahulu sebelum digunakan.

Di samping itu, penggunaan hand sanitizer terlalu sering dapat menyebabkan iritasi kulit.

Baca Juga: Berikut 25 Daerah yang Mulai Bersiap Terapkan New Normal, Adakah Kota Tarakan Kalimantan Utara?

Dermatolog Lynn Chiam dari Children and Adults Skin Laser Clinic mengatakan kepada Today bahwa bahan-bahan tertentu dalam hand sanitizer dapat menghilangkan minyak alami kulit, yang bertindak sebagai dinding pelindung kulit.

"Dengan fungsi penghalang yang rusak dan retak, bakteri dan virus dapat masuk ke kulit lebih mudah," kata Lynn.

3. Merusak interior mobil

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para insinyur Ford menemukan bahwa bahan-bahan dalam hand sanitizer dapat merusak permukaan interior mobil sebelum waktunya.

Dalam percobaan mereka pada mobil dengan suhu tinggi di Turki, mereka menemukan "keausan tinggi" pada mobil dan setelah dilacak, penyebabnya adalah etanol, alkohol umum yang digunakan dalam produk hand sanitizer.

Situs otomotif WapCar.my juga menjelaskan bahwa membersihkan mobil dengan alkohol dapat mempercepat proses keausan.

Karena alkohol mengeringkan material kulit dan vinil sekaligus menghilangkan pernis pelindungnya.

4. Sanitizer mudah terbakar, namun tidak memicu kebakaran di mobil

Otoritas Ilmu Kesehatan Singapura (HSA) telah menyarankan masyarakat untuk berhati-hati dalam menyimpan hand sanitizer berbasis alkohol.

Menurut HSA, hand sanitizer umumnya mudah terbakar, terlebih lagi jika mereka memiliki konsentrasi alkohol yang tinggi.

Oleh karena itu, hand sanitizer harus disimpan di tempat yang sejuk dan tidak terpapar panas.

Pada bulan April kemarin, seorang ibu di Inggris mengklaim bahwa hand sanitizer miliknya "meledak" setelah ditinggalkan di dalam mobil selama empat minggu.

EKSTRAK LIDAH BUAYA - Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya) yang tergabung dalam Kelompok Studi Mahasiswa Cosmetology Study Group (KSM CSG) membuat hand sanitizer dari bahan ekstrak lidah buaya (Aloe Vera) di laboratorium Semi Solid Likuid, Kampus Tenggilis, Jumat (6/3). Kegiatan itu sebagai upaya preventiv pencegahan penyebaran virus Corona (Covid 19) di sekitar kampus.
EKSTRAK LIDAH BUAYA - Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya) yang tergabung dalam Kelompok Studi Mahasiswa Cosmetology Study Group (KSM CSG) membuat hand sanitizer dari bahan ekstrak lidah buaya (Aloe Vera) di laboratorium Semi Solid Likuid, Kampus Tenggilis, Jumat (6/3). Kegiatan itu sebagai upaya preventiv pencegahan penyebaran virus Corona (Covid 19) di sekitar kampus. (TRIBUNNEWS.COM)

Dia kemudian memperingatkan tentang bahaya meninggalkan produk pembersih tersebut di dalam mobil yang bersuhu panas.

Pada kejadian tersebut, putrinya yang berusia 11 tahun terluka di mata karena botol hand sanitizer yang "meledak" ketika membukanya.

Namun, dokter mata tidak dapat mengonfirmasi apakah kerusakan yang dialami sang anak disebabkan oleh produk tersebut atau kekuatan yang mengenai matanya.

Di samping itu, anggapan bahwa hand sanitizer dapat menyebabkan kebakaran mobil telah dibantah oleh pemeriksaan fakta AFP Thailand.

Mereka membantah sebuah video yang beredar di internet yang memperlihatkan dua orang lelaki masuk ke mobil dan dengan cepat terbakar karena konon disebabkan oleh hand sanitizer.

Wujud covid-19 atau virus Corona.
Wujud covid-19 atau virus Corona. (NEW YORK TIMES)

Organisasi pemeriksa fakta dari Brasil, Aos Fatos dan Estadão Verifica juga menemukan bahwa suhu di dalam sebuah mobil perlu mencapai suhu di atas 300 derajat Celcius hingga bisa membuat hand sanitizer terbakar.

Selain itu, seperti dijelaskan dalam video oleh National Fire Protection Association, hand sanitizer juga harus dalam jumlah besar untuk bisa terbakar. Jumlah besar yang dimaksud diestimasikan lima galon.

Nah, kesimpulannya, meskipun tidak secara langsung menyebabkan mobil terbakar, namun ada baiknya jika kita tetap berhati-hati dalam menyimpan hand sanitizer dengan mempertimbangkan hal di atas.

Simpan hand sanitizer di tempat yang lebih sejuk di mobil atau jika tidak memungkinkan, bawalah hand sanitizer di dalam tas bersama Anda jika hendak keluar dari mobil.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Simpan Hand Sanitizer di Dalam Mobil, Ini 4 Alasannya", https://lifestyle.kompas.com/read/2020/05/28/184231420/jangan-simpan-hand-sanitizer-di-dalam-mobil-ini-4-alasannya?page=all#page2.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved