Virus Corona
Surabaya Dicap Wuhan, Walikota Risma Menangis Saat Terima Bantuan dari Intelejen, Tak Mau Kecolongan
Surabaya Dicap Wuhan, Walikota Risma menangis saat terima bantuan dari Intelejen, tak mau kecolongan
Dia meminta warga di Surabaya Raya, khususnya di Surabaya, patuh terhadap aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang saat ini diberlakukan untuk kali ketiga, dari 26 Mei sampai 8 Juni 2020.
Perpanjangan PSBB Surabaya Raya ini berdasarkan surat keputusan Gubernur Nomor 188.258/KPTS/013/2020.
Hari ini terdapat tambahan 181 kasus di Jatim, sedangkan total pasien sembuh mencapai 548 orang setelah ada tambahan 26 pasien.
Sementara itu, pasien meninggal dunia mencapai 337 orang setelah ada tambahan 15 pasien.
Adapun pasien yang masih dirawat di rumah sakit rujukan tercatat 3.208 orang.
Total jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) 6.071 orang, pasien yang masih diawasi 2.876 orang, selesai diawasi 2.614 orang, dan orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 24.090 orang.
Bobrok Penanganan Virus Corona
Seorang dokter mengungkapkan bobroknya penanganan kasus corona di Surabaya melalui twitter.
Pihak Pemkot Surabaya menyayangkan aksi ungkap penanganan covid-18 di medsos, sementara pihak RS tempat dokter tersebut bekerja anggap sebagai pendapat pribadi.
Diketahui, akun Twitter yang cuitannya viral itu bernama @cakasana.
• Pilih Kompetisi Dilanjutkan, Pelatih Persib Ungkap Keuntungan Jika Liga 1 2020 Digelar Kembali
Akun itu menulis perihal penanganan pandemi Virus Corona atau covid-19 di Surabaya.
Dari cuitannya, akun tersebut mengkritisi penanganan pandemi Virus Corona di Kota Pahlawan.
Cuitan itu diunggah pada 26 Mei 2020.
Pemilik akun mengaku seorang tenaga medis di salah satu rumah sakit di Surabaya.