Virus Corona

Surabaya Dicap Wuhan, Walikota Risma Menangis Saat Terima Bantuan dari Intelejen, Tak Mau Kecolongan

Surabaya Dicap Wuhan, Walikota Risma menangis saat terima bantuan dari Intelejen, tak mau kecolongan

Editor: Rafan Arif Dwinanto
youtube tribun kaltim official
NEWS VIDEO Kasus Positif Corona di Wilayah Risma Meningkat, PSBB Surabaya Diperpanjang 

Kemudian ada Refrigerator 2-8° C 1 unit, Freezer -20° C 1 unit, Mikropipette Set 3 unit, Bio Safety Cabinet 2 unit, Automatice Extraction Machine + Biotecon 2 unit, Refrigerated Centrifuge 1 unit, Autoclave 1 unit, Thermal Mixer 1 unit, Thermal Block 1 unit, Oven, 1 unit, dan Freezer -80° C 1 unit.

Selain itu ada juga alat pelindung diri, yakni Mask N95 8000 pcs, Isolation Gown 8000 pcs, Protective Eyewear 8000 pcs, Latex Glove 8000 pcs, Medical Shoes Cover 8000 pasang, serta alat rapid test berjumlah 15.000 kit

Surabaya Bisa Seperti Wuhan

Sementara itu Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi mengatakan, Surabaya bisa menjadi seperti Wuhan jika warganya tidak patuh terhadap protokol kesehatan.

Itu karena mayoritas kasus covid-19 di Jawa Timur ada di Surabaya.

Dari 4.112 kasus yang ada di Jawa Timur, Rabu (27/5/2020), Kota Surabaya menyumbang 2.216 kasus.

Adapun Sidoarjo dan Gresik yang termasuk dalam wilayah Surabaya Raya menyumbang masing-masing 565 kasus dan 153 kasus.

 Ramalan Zodiak Jumat 29 Mei 2020, Aries Jadi Orang Baik, Pisces Jatuh Cinta ke Seseorang

Tiga daerah di Surabaya Raya ini menyumbang kasus covid-19 terbanyak di Jatim. "65 persen covid ada di Surabaya Raya.

Ini tidak main-main, Surabaya bisa jadi Wuhan kalau warganya tidak disiplin," kata Joni, Rabu.

Di Surabaya, ujar pria yang juga menjabat sebagai Dirut RSU dr Soetomo Surabaya ini, transmission rate penyebaran covid-19 mencapai 1,6.

Artinya, jika ada 10 orang positif covid-19, dalam sepekan akan bertambah menjadi 16 orang.

"Jadi kita mutlak untuk disiplin, disiplin memakai masker, disiplin physical distancing, disiplin cuci tangan, disiplin hidup sehat," ujar dia.

Joni mengaku prihatin banyak pasar di Surabaya yang tidak menjalankan physical distancing.

"Terus terang saya menangis melihat pasar-pasar di Surabaya. Saya bandingkan dengan keadaan di rumah sakit," jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved