Virus Corona

Nenek Usia 100 Tahun di Jawa Timur Sembuh dari Corona, Beberkan Rahasia dan Caranya Bertahan

Dirinya menjalani sejumlah pengobatan di rumah sakit sampai dinyatakan negatif virus Corona.

Ilustrasi canva/tribunkaltim
Ilustrasi Nenek Usia 100 Tahun di Jawa Timur Sembuh dari Corona, Beberkan Rahasia dan Caranya Bertahan 

Berbincang dengan Khofifah melalui video conference, Siti Aminah, menantu Kamtin membuka rahasia kesembuhan mertuanya itu.

"Kuncinya disiplin dan membiasakan diri hidup sehat," kata Siti Aminah.

 Soundtrack Drakor Touch Your Heart yang Tayang di Trans TV, dari Chen EXO hingga Wendy Red Velvet

Adapun Khofifah menambahkan, yang dilakukan Nenek Kamtin bisa menjadi contoh bagaimana disiplin mengikuti protokol kesehatan merupakan kunci kesembuhan dari Covid-19.

"Nenek Kamtin adalah bukti bahwa pasien dengan usia senja saja bisa sembuh dari Covid-19."

"Pesan saya buat semua pasien untuk tetap bersemangat, disiplin diri, membiasakan hidup sehat, dan mematuhi protokol kesehatan. Ini adalah vaksin paling ampuh dari virus Covid-19," ujar Khofifah.

Pria di Balikpapan sembuh lebih cepat daripada pasien kebanyakan

Kabar gembira kembali datang dari pasien positif berkode BPN 49. Pasalnya seorang laki-laki berusia 51 tahun ini, dinyatakan telah sembuh.

Dibalik kesembuhannya, pasien bernama Helmi Chaniago ini ternyata merupakan salah satu pasien paling cepat sembuh di Kota Balikpapan.

Ia hanya dirawat selama 9 hari di Rumah Sakit milik BUMN, yakni RS Pertamina Balikpapan.

Dari rahasianya, ternyata ia hanya membuka diri kepada psikiater terhadap segala hal yang ia rasakan.

“Kami mendapatkan bantuan kejiwaan psikiater untuk curhat dan sebagainya untuk memberikan solusi, itu yang sangat membantu penyembuhan kami,” ujar Helmi Chaniago, Kamis (28/5/2020).

 Tak Ada Soal dan Jawaban, Jadwal Belajar dari Rumah TVRI Sabtu 30 Mei 2020, Tayangan Edukatif

Kesembuhan ini tak lain juga didukung dengan beberapa pola penanganan yang diterapkan oleh rumah sakit, di antaranya dengan memberi kesempatan kepada setiap pasien untuk berjemur selama 10 menit untuk bisa merasakan matahari.

Selain itu, alat PCR yang dimiliki oleh RS Pertamina Balikpapan pun turut mendukung dalam mengetahui hasil pasien secara cepat.

"Saya masuk tanggal 18 Mei, di tanggal 22 swab negatif pertama, di tanggal 24 sudah negatif 2 kali. Jadi 9 hari sudah selesai. Dengan adanya PCR memang sangat membantu hasilnya lebih cepat," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Elies Pitriani selaku dokter spesialis paru yang menangani pasien kali ini turut memberi penjelasan mengenai riwayat pasien.

Ternyata di awal masuknya pasien BPN 49 ini, hanya dicurigai mengalami stroke hemoradik atau bahasa mudahnya mengalami kelemahan syaraf di titik sebelah kiri.

Namun setelah dikonsulkan, ternyata ditemukan bercak yang mengarah ke pneumonia dan langsung ditindaklanjuti dengan PCR.

"Dia masuk dengan keluhan, awal ada gejala. Salah satu gejala pasien covid-19 ( Virus Corona ) tidak hanya bapil (batuk pilek), demam, atau sesak. Ada manifestasi seluruh tubuh seperti syaraf, gatal di kulit, abdominal," ujarnya.

 KPI Hentikan Sinetron Anak Langit SCTV, Insert Siang TransTV Teguran Tertulis Kedua Karena Hal Ini

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved