New Normal di Kukar

Songsong New Normal di Kukar, Dispar Buka Obyek Wisata, Terapkan Pembatasan Jumlah Pengunjung

Lebih dari 2 bulan, seluruh obyek wisata di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ditutup sementara karena dampak pandemi Virus Corona. Namun,

TRIBUNKALTIM.CO/ JINO PRAYUDI KARTONO
Kondisi sarang burung di pulau Kumala. Dinas Pariwisata akan membuka kembali sarang burung di Pulau Kumala Tenggarong. Seiring pembelakuan New Normal, sejumlah obyek wisata di Kukar yang sebelumnya ditutup karena pandemi covid-19, bakal dibuka kembali. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Lebih dari 2 bulan, seluruh obyek wisata di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ditutup sementara karena dampak pandemi Virus Corona.

Namun, semua obyek wisata ini bakal dibuka kembali, menyusul penerapan New Normal di tanah air.

Kalaupun nantinya obyek wisata dibuka, pihak Dinas Pariwisata Kukar akan membatasi jumlah pengunjung untuk mencegah penularan Virus Corona lebih luas.

Sektor pariwisata jadi salah satu sektor yang terdampak besar akibat pandemi Virus Corona ( covid-19 ).

Bahkan, seluruh obyek wisata di Kabupaten Kutai Kartanegara ( Kukar ), Kalimantan Timur, baik yang dikelola Pemkab atau swasta terpaksa ditutup sementara.

Namun, skenario new normal yang hendak diterapkan di Indonesia, membuat Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar juga tengah mempersiapkan hal itu, dengan merencanakan dibuka kembali sejumlah obyek wisata.

"Hingga saat ini memang belum ada arahan langsung untuk dibuka atau belum. Tapi, kami di daerah diberi arahan untuk melakukan inovasi maupun berimprovisasi terkait dengan kondisi new normal," ucap Plt Kepala Dispar Kukar, Thauhid Afrilian Noor, Minggu (31/5/2020).

Baca Juga: Kapolda Kaltara Irjen Pol Indrajit Berpesan Hidup Berdampingan Bersama Covid-19

Baca Juga: Jepang Mulai Praktikkan New Normal, Ada Warga Ingin Keluar Minum dan Menghadiri Konser

Pihaknya sepakat dengan upaya pemerintah terkait pemulihan perekonomian. Menurutnya, hal itu juga harus dibarengi dengan kesiapan, seperti teknis di lapangan, terutama terkait dengan pengelolaan obyek wisata.

"Hal-hal teknis sebagai langkah antisipasi harus direncanakan, saat ini sedang kami bahas dan rencanakan. Kita tidak ingin seperti di Pulau Jawa, ketika mereka buka obyek wisata, ternyata pengunjungnya membludak dan membuat pengelola kewalahan," tuturnya.

Jika nantinya obyek wisata kembali dibuka, pembatasan jumlah pengunjung mau tidak mau harus diterapkan.

Bahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pengelola obyek wisata guna menerapkan pembatasan jumlah pengunjung, dengan sistem antrean.

"Ya, sistem ini sudah kami terapkan pada wahana permainan anak. Nantinya bisa diterapkan, dengan disesuaikan dengan protokol kesehatan," tuturnya.

Pihaknya pun saat ini masih menunggu arahan dari kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab).

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved