Virus Corona di Balikpapan
Belum Ditemukan Gelombang Kedua, Trend Kasus Positif Covid-19 di Balikpapan Berubah ke OTG
Peningkatan kasus covid-19 atau Corona di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur dalam waktu dua minggu belakangan.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Peningkatan kasus covid-19 atau Corona di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur dalam waktu dua minggu belakangan mengalami perubahan trend.
Pasalnya mulai dari pasien terkonfirmasi positif dengan kode BPN42 hingga BPN61, kebanyakan dari mereka adalah pasien berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG).
Mereka (OTG) terscreening melalui rapid test yang saat ini digunakan sebagai syarat untuk bisa keluar atau memasuki wilayah Kota Minyak.
Disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty, mereka yang melakukan Test Cepat ini kebanyakan merupakan seorang pekerja.
Baca Juga: Kapolda Kaltara Irjen Pol Indrajit Berpesan Hidup Berdampingan Bersama covid-19
Baca Juga: Jepang Mulai Praktikkan New Normal, Ada Warga Ingin Keluar Minum dan Menghadiri Konser
"Jadi mulai nomor BPN42 sampai BPN61 sebagian kasusnya merupakan OTG yang berasal dari KTP luar Kalimantan Timur dengan tujuan keluar Balikpapan dalam rangka pekerjaan," ujarnya, Senin (1/6/20).
Adapun dari infomasi yang dihimpun, kasus terkonfirmasi positif dari OTG saat ini mencapai angka 11 kasus. Progres tersebut tentunya meningkat dalam waktu dua minggu terakhir.
"Jadi memang ada perubahan trend kasus didalam dua minggu terakhir," katanya.
Sementara itu, prediksi mengenai second wave atau gelombang kedua akibat idhul fitri justru belum terjadi hingga saat ini.
Baca Juga: Sisa Tangani 4 Klaster, Gugus Tugas covid-19 Balikpapan Masih Buka Kesempatan Rapid Test
Baca Juga: Hasil Rapid Test di Plaza Balikpapan, Walikota Rizal Effendi: Alhamdulillah Semuanya Non Reaktif
Wanita yang kerap disapa Dio ini berujar, hal tersebut disebabkan karena adanya tingkat penjagaan dan kewaspadaan yang tinggi untuk mendeteksi dini.
"Sebelum lebaran kita juga kan sudah melakukan Rapid Test masal kepada para pemuka agama. Jadi sampai sekarang kita belum menemukan juga ada second wave," tandasnya.
( TribunKaltim.co )