Virus Corona

Kabar Duka Tenaga Medis, Dokter Wuhan yang Kulitnya Menghitam Karena Virus Corona Berpulang

Ada kabar duka tenaga medis, Dokter Wuhan yang kulitnya menghitam karena Virus Corona berpulang

Editor: Rafan Arif Dwinanto
(Wuhan Central Hospital, Beijing TV Station via Daily Mail)
Dr Hu Weifeng meninggal dunia setelah terifeksi Virus Corona 

TRIBUNKALTIM.CO - Ada kabar duka tenaga medis, Dokter Wuhan yang kulitnya menghitam karena Virus Corona berpulang.

Seorang Dokter di Wuhan China jadi pemberitaan setelah terinfeksi Virus Corona atau covid-19.

Yang jadi perhatian, kulit sang Dokter tiba-tiba menghitam setelah mendapat pengobatan covid-19.

Setelah berjuang selama dua bulan, sang Dokter dari Wuhan ini akhirnya meninggal dunia.

Kabar duka datang dari Wuhan, China.

Dr Hu Weifeng yang terinfeksi covid-19, dilaporkan meninggal seusai berjuang selama lima bulan.

Dalam proses pengobatannya itu, Dr Hu mengalami kulit yang menghitam.

Alasan Sri Mulyani Belum Bisa Cairkan Insentif Tenaga Medis, Singgung Jajaran Terawan di Kemenkes

 Luhut Pandjaitan Geram Rakyat Dibodohi Jumlah Utang Negara Era Jokowi, Beri Tantangan ke Pengkritik

 Bagaimana Teknis SKB CPNS Bila Digelar Online? Ini Kata BKN, Ada Kabar Baik Bila Usia Lewat 35 Tahun

Dr Hu Weifeng terinfeksi covid-19, ketika dia tengah merawat yang terjangkit virus yang sama di rumah sakit Wuhan pada Januari lalu.

Sang dokter mendapatkan perawatan intensif selama dua bulan sebelum meninggal di rumah sakit pada Selasa waktu setempat (2/6/2020).

Bersama rekannya, Dr Yi Fan, Dr Hu menjadi pemberitaan internasional karena kulit mereka menghitam ketika menerima obat virus corona.

Dilansir Daily Mirror, kulit menghitam disebabkan liver mereka yang mengalami kerusakan dikarenakan ketidakseimbangan hormon.

Peng Mei News memberitakan, pakar urologi berusia 42 tahun itu mengembuskan napas terakhir karena komplikasi yang disebabkan covid-19.

Dokter senior di Rumah Sakit Tongji mengungkapkan sebelum meninggal, Dr Hu Weifeng mengalami koma setelah mengalami pendarahan otak pada 22 April dan menjalani operasi.

"Kami melakukan pembedahan untuk mengeluarkan cairan dari otaknya pada Sabtu (30/5/2020)," ujar dokter anonim kepada South China Morning Post.

Rumah Sakit Tongji disebut sudah kehilangan lima tenaga medisnya karena covid-19.

Namun, mereka masih belum berkomentar soal kematian Hu.

Dr Hu merupakan kolega Dr Li Wenliang, dokter yang pertama kali mengeluarkan peringatan mengenai patogen mematikan itu.

Li sempat mendapat peringatan dari polisi karena dianggap meresahkan publik, sebelum dia meninggal karena virus itu pada 7 Februari.

Kemudian pada Maret, dua koleganya, Mei Zhongming (57) Zhu Heping (67), tewas karena wabah yang disusul kematian dokter lain, Jiang Xueqing (55).

Dalam tayangan televisi di Beijing, menunjukkan Dr Yi dan Dr Hu terbaring di ranjang dengan kondisi wajah mereka yang gelap.

Dr Yi, yang merupakan seorang kardiologi, dirawat menggunakan mesin penunjang kehidupan selama 39 hari sebelum kondisinya membaik.

Saat itu, dia mengatakan bisa beranjak dari ranjang secara normal.

Namun masih kesulitan berjalan dan menceritakan momen perawatannya yang disebut "mimpi buruk".

"Ketika saya sadar, terutama setelah saya tahu kondisi saya seperti apa, saya sangat takut. Saya sering bermimpi buruk," jelasnya.

Sejak saat itu, dia dilaporkan sudah pulang dari rumah sakit.

 Kerusuhan Semakin Panas di Amerika Serikat, Warga Kulit Hitam Pemilik Restoran Tewas Ditembak Polisi

Penyintas covid-19 diperingatkan mereka bisa menderita kegagalan organ.

Diwawancarai Los Angeles Times, Dr Harlan Krumholz dari Universitas Yale menerangkan, corona bukan sebatas penyakit yang mengganggu pernapasan.

"Virus ini bisa berdampak pada jantung, hati, ginjal, otak, sistem peredaran darah, maupun sistem tubuh lain," jelas Krumholz.

Puluhan Tenaga Medis Terpapar Virus Corona

Dari informasi yang didapat, 46 tenaga medis tersebut antara lain 6 orang residen interna, 5 orang residen obgyn, 15 orang residen bedah, dan 13 orang residen THT.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, dirinya baru mendapatkan informasi terkait tenaga medis yang dinyatakan covid-19 pada Rabu (15/4/2020).

 Dicecar Jaksa KPK, Hasto Kristiyanto Akhirnya Bongkar Alasan PDIP Prioritaskan Harun Masiku ke DPR

 Kabar Gembira, Usai Daya 450 VA dan 900 VA, Pemerintah Jokowi Buka Peluang Diskon Listrik 1.300 VA

 Ridwan Kamil dan Anies Baswedan Kompak Minta KRL Distop, Begini Jawaban Jajaran Luhut Pandjaitan

"Kemarin saya dihubungi Kadinkes kalau ada tenaga medis yang positif covid-19 sekitar 24 orang.

Di antaranya dokter dan perawat.

Langsung saya rescue saja untuk disiapkan tempat isolasi," jelas Ganjar Pranowo saat ditemui di Puri Gedeh, Kamis (15/4/2020).

Lebih lanjut, Ganjar mengaku baru mendapatkan informasi terkait penambahan sebanyak 22 orang tenaga medis covid-19 itu pada hari ini.

Dirinya tampak kaget lantaran informasi jumlah tenaga medis yang terinfeksi covid-19 tersebut bertambah cukup banyak.

"Maka sekarang lho kok banyak amat jumlahnya.

Setelah saya tahu ada kabar itu saya minta untuk langsung diisolasi dan mereka bersedia," katanya.

Saat ini, para tenaga medis tersebut sudah menjalani isolasi di Hotel Kesambi Hijau milik Pemprov Jawa Tengah di Candi Baru, Kota Semarang yang difungsikan khusus sebagai tempat isolasi tenaga medis yang terpapar covid-19.

Untuk itu, Ganjar Pranowo berharap para tenaga medis yang dinyatakan positif covid-19 itu segera membaik.

Tidak hanya dukungan tempat isolasi, segala kebutuhan yang mereka butuhkan juga akan dicukupi semaksimal mungkin.

 Mudik dari Wilayah Anies Baswedan, Sosok Ini Bikin Gempar, Puluhan Orang Bisa Kena Virus Corona

"Kemarin ada yang minta vitamin, langsung kami kirimkan kepada mereka.

Kami akan berusaha menyiapkan hal yang terbaik bagi mereka," ujarnya.

Bahkan, Ganjar Pranowo sempat mendapat kiriman video yang menggambarkan kondisi para tenaga medis dalam menjalani masa karantina.

"Kalau saya lihat video yang beredar, mereka ceria dan semangat.

Mereka dokter, pasti tahu kondisinya masing-masing secara medis.

Semoga cepat sehat, saya lihat mereka ceria semuanya," tuturnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kulit Menghitam Saat Pengobatan Covid-19, Dokter di Wuhan Meninggal Seusai Berjuang Lima Bulan, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/06/03/kulit-menghitam-saat-pengobatan-covid-19-dokter-di-wuhan-meninggal-seusai-berjuang-lima-bulan?page=all.


Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved