Proyek Industri Metanol Bakal Hadir di Kutim, Kadisnakertrans Harapkan Perusahaan Serap Tenaga Lokal

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA- Kabupaten Kutai Timur menjadi lokasi investasi besar yang akan dibangun proyek industrial metanol oleh PT Bakrie Capital Indoensia, PT Ithaca dan Perusahaan asal AS yaitu Air Product.

Dengan adanya proyek besar tersebut, berdampak terhadap tenaga kerja di wilayah Kutim.

Kepala Disnakertrans Kutai Timur (Kutim) Darius Jiu Dian, mengatakan dengan hadirnya perusahaan besar di bidang industrial metanol, diharapkan perusahaan mengutamakan tenaga kerja lokal terlebih dahulu.

"Kita nanti itu minta ke perusahaan yang mengutamakan dulu penduduk lokal, itu yang kita harapkan betul," ujar Darius Jiu Dian, Rabu (3/6/2020).

Terkecuali untuk tenaga kerja yang memang dibutuhkan untuk beberapa keahlian, sedangkan di Kutim penduduk tidak ada yang memiliki keahlian tersebut, hal inilah yang menjadi pengecualian.

Baca juga: Nenek Kamtin Sembuh, Berikut Kisah Perjuangan Nenek 105 Tahun Lawan Covid-19, Ini Rahasianya

Baca juga: Surabaya Zona Hitam Sebaran Covid-19 Jatim, Update Jumlah Kasus, Penjelasan Khofifah & Upaya RIsma

"Ring satunya kan penduduk lokal dulu, kecuali tenaga skilnya, jika kita tidak punya ya ambil dari luar, itu harapan kita nanti ke depannya," ujarnya

Selanjutnya, ia dengan tegas mengatakan jika memang pabrik metanol ini siap dilaksanakan di Kecamatan Bengalon, tenaga kerja di Kutim sudah siap bekerja.

"Tenaga kerjanya siap aja, kan banyak ada beberapa yang mencari kartu kuning istilahnya, untuk itu diharapkan betul," katanya.

Baca juga: Kabar Baik dari Mimika Papua, Sudah 100 Pasien Corona Dinyatakan Sembuh

Baca juga: Corona di Dunia Belum Tuntas, Virus Ebola Kembali Muncul di Negara Ini, Dampak Tak Kalah Mengerikan

Baca juga: Bisakah Virus Corona Menular Melalui Hubungan Badan? Geger Temuan Covid-19 dalam Sperma

Disinggung terkait kriteria apa saja yang menjadi proriotas di perusahaan yang akan hadir di Bengalon, Darius Jiu Dian mengatakan, mulai dari kelahiran asli Kutim, belajar dan menetap di Kutim, akan tetapi yang terpenting adalah asli suku Kutai Timur.

"Kita usahakan KTP Kutai Timur, apalagi lahir di Kutai Timur," ucapnya. (*)