Virus Corona
Kabar Baik, RI Akhirnya Bisa Buat Vaksin Corona, Ini Waktu Imunisasi Massal, Belum Semua Bisa Dapat
Di tengah kemelut pemberitaan buruk soal covid-19 di Tanah Air, akhirnya kabar bahagia datang juga
TRIBUNKALTIM.CO - Ada kabar bahagia seputar penanganan penyebaran wabah virus Corona atau covid-19 di Indonesia.
Indonesia, akhirnya bisa menghasilkan vaksin virus Corona.
Di tengah kemelut pemberitaan buruk soal covid-19 di Tanah Air, akhirnya kabar bahagia datang juga.
Pemerintah menyatakan Indonesia bisa menghasilkan vaksin untuk virus Corona yang saat ini sedang menjadi kesulitan banyak negara lain.
• Dokter Bocorkan Resep Sederhana Pasien Tertua Virus Corona Sembuh dari Covid-19, Umur 105 Tahun
• Jangan Kaget Jika Tagihan Listrik Juni Melonjak, Skema Perhitungan Tarif Baru, Ada Posko Pengaduan
• Tak Pernah Keluar Rumah, Dugaan Tertularnya Pasien Tertua Covid-19 Terkuak, Zona Merah Wilayah Risma
• Nasib Mujur WNI di AS Saat Demo George Floyd, Kedai Kopinya Lolos dari Penjarahan Karena Benda Ini
Kabar bahagia itu datang langsung dari pemerintah, disampaikan oleh Menristek Bambang PS Brodjonegoro.
Seiring dengan kabar satu ini, hanya ada 1 kendala lagi yang membuat Indonesia belum mampu memberikan vaksin cuma-cuma kepada warga yang terdampak.
Dikutip TribunJatim.com dari Kontan.co.id, pernyataan membahagiakan sekaligus mengejutkan disampaikan oleh Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro.
Bambang menyampaikan bahwa sebenarnya Indonesia mampu menghasilkan vaksin Virus covid-19.
Namun, vaksin virus Corona itu baru bisa dipakai secara masal tahun depan.
Bambang menyampaikan kabar itu saat menjadi pembicara pada Danareksa Distinguished Speaker Series bertopik Upaya Penanganan covid-19 Pemulihan Ekonomi, dan New Normal di Indonesia yang diadakan oleh PT Danareksa melalui aplikasi telekonferensi pada Rabu (3/6/2020) sore.
Danareksa Distinguished Speaker Series ini dihadiri sekitar dua ratus peserta dari berbagai BUMN.
• Corona di Dunia Belum Tuntas, Virus Mematikan Kembali Muncul di Negara Ini, Kenali Cara Penularannya
• Bareng Tito Karnavian, Mahfud MD Beber Kunci 100 Persen Pasien Covid-19 di RSKI Pulau Galang Sembuh
Serta perusahaan di bidang pasar modal dan bidang lain yang tertarik mengetahui perkembangan terakhir inovasi penanganan covid-19 dan dampak ekonomi selama new normal diberlakukan.
Dikutip dari situs Kemristek, Bambang menjelaskan saat ini Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman memimpin riset di sektor vaksin virus Corona untuk transmisi lokal dalam Konsorsium Riset dan Inovasi tentang covid-19 yang didanai oleh Kemenristek/BRIN.

Bambang memperhitungkan akhir tahun ini bibit vaksin atau vaccine seed khusus untuk strain Coronavirus di Indonesia sudah ada.
Tetapi, satu kendala masih harus diselesaikan kembali, yakni penggunaan vaksin tersebut untuk imunisasi secara massal.
Penggunaan secara massal baru bisa dilakukan pada tahun depan setelah bibit vaksin lolos uji medis dan dapat diproduksi massal untuk paling tidak separuh penduduk Indonesia.
• NEWS VIDEO Kabar Duka Tenaga Medis, Dokter Wuhan yang Kulitnya Menghitam Karena Virus Corona Wafat
• Menristek Sebut Virus Corona yang Masuk ke Indonesia tak Masuk Dalam Kategori Utama, Apa Maksudnya?
“Bibit vaksinnya mungkin bisa ditemukan tahun ini tapi imunisasi massal itu baru bisa mungkin tahun depan. Vaksinnya sendiri harus diproduksi."
"Memproduksi vaksin itu jelas tidak gampang dan skalanya sangat besar. Untuk Indonesia kita ada 260 juta (penduduk) jadi kita buat vaksin antara separuh sampai dua per tiga penduduk yang harus divaksin. Berarti vaksin yang dibutuhkan antara 130 sampai 170 juta."
"Itu belum menghitung boosternya. Kalau kita divaksin, itu sekali vaksin belum tentu imun kita muncul sehingga harus ada boosternya sampai imun muncul. Tentu saja setiap orang berbeda, ada yang sekali vaksin langsung muncul. Ada yang tidak muncul-muncul,” ungkap Menteri Bambang.
Bambang menambahkan, Indonesia memerlukan vaksin virus Corona khusus yang berbeda dengan vaksin virus Corona yang dikembangkan di negara lain.
Penyebabnya, tiga jenis atau strain virus covid-19 yang menyebar di dalam negeri belum terkategorisasi oleh database terkait influenza dan Coronavirus di dunia, Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).
“Ada bank data influenza di dunia, GISAID namanya. Mereka mengumpulkan semua virus flu, dalam hal ini virus covid-19 yang sudah dilakukan namanya whole genome sequencing."
"Istilahnya virusnya sudah bisa dibaca karakternya dan mereka kemudian lakukan klasifikasi. Pertama mereka hanya ada tiga klasifikasinya, klasifikasi S, G, dan V. Kemudian (jenis virus) yang lain masih dianggap others (belum dikenali) dan ternyata tiga yang Indonesia kirim dari Eijkman, ketiganya masuk others, tidak masuk yang S, G, maupun V,” ungkap Bambang, seperti dikutip dari Kontan.co.id.
IKUTI >>> Update virus Corona
Artikel di atas telah tayang di Kontan.co.id dalam judul Indonesia bisa hasilkan vaksin virus Corona, ini penjelasan Menristek