Virus Corona
Khofifah Ungkap Surabaya Raya Kini Lebih Berbahaya Dibanding Jakarta, Datanya, Begini Janji Risma
Gubernur Jawa Timur ( Jatim ) Khofifah mengungkap Surabaya Raya kini lebih berbahaya dibanding Jakarta, ini data Pakar Epidemiologi, ini janji Risma
TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur Jawa Timur ( Jatim ) Khofifah mengungkap Surabaya Raya kini lebih berbahaya dibanding Jakarta, ini data Pakar Epidemiologi, begini janji Risma
Menurut Gubernur Jawa Timur ( Jatim ) Khofifah Indar Parawansa menyebut Surabaya Raya kini lebih berbahaya dibandingkan Jakarta, begini data yang diungkap Pakar Epidemiologi.
Meski demikian, Khofifah memutuskan mengakhiri PSBB di Surabaya Raya yang meliputi Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik atas permintaan masing-masing kepala daerah, begini janji Risma dan dua kepala daerah lain.
Dikutip dari surya.co.id ( grup TribunKaltim.co ), ketiga kepala daerah di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik juga telah berjanji akan menerapkan protokal kesehatan lebih ketat meskipun PSBB sudah berakhir.
"Pada dasarnya, semua bersifat bottom up," jelas Khofifah dalam tayangan Kompas TV, Senin (8/6/2020).
• Khofifah Putuskan tak Perpanjang PSBB Surabaya Raya, Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik Terapkan Ini
• Khofifah Turuti Permintaan Risma Akhiri PSBB Walau Kasus Corona di Surabaya Masih Tinggi
• PSBB Surabaya Berakhir, Risma Ajak Warganya Jaga Kepercayaan Khofifah, Kerjakan Imbauan Utama Jokowi
• Khofifah Bocorkan Mengapa Banyak Kasus Sekeluarga Terpapar Virus Corona di Surabaya, Wilayah Risma
Dalam setiap perpanjangan PSBB, Khofifah menyebutkan hal tersebut adalah keputusan pemda setempat.
"Pada perpanjangan pertama, PSBB tahap kedua, yang mengumumkan itu sendiri sudah perwakilan kabupaten kota," paparnya.
"Ketika PSBB tahap ketiga perpanjangan tahap kedua dimulai 26 Mei-8 Juni, yang mengumumkan juga adalah mereka bertiga," lanjut Khofifah.
Pada akhir PSBB tahap ketiga, Khofifah menyebutkan telah melakukan evaluasi dan rapat untuk memutuskan apakah PSBB harus dilanjutkan ke tahap berikutnya atau tidak.
Dalam rapat tersebut, dr Windhu Purnomo sebagai Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga ( Unair ) menjelaskan kondisi saat ini belum aman untuk mencabut PSBB.
"Kita mengundang perwakilan kabupaten dan kota. Kemudian dr Windhu yang mengomandani Tim Epidemiologi FKM Unair menjelaskan bahwa sesungguhnya Surabaya belum aman, Gresik belum aman, Sidoarjo belum aman," jelasnya.
Ia menyinggung kondisi di ketiga wilayah tersebut bahkan lebih parah daripada DKI Jakarta yang kurvanya sudah mulai melandai.
"Sebaiknya bersabar dulu, dengan data misalnya attack rate-nya masih 94,1.
Bahkan lebih tinggi dari Jakarta hari ini," ungkap Khofifah.
Meskipun begitu, Khofifah menyinggung angka transmisi di Surabaya sudah cukup membaik dan menjadi optimisme bersama.