Selama Pandemi Covid-19, Petani di Balikpapan Keluhkan Sayuran tak Laku Banyak Rumah Makan Tutup
Para petani menjadi ujung tombak dalam pemenuhan ketahanan pangan di negeri ini, termasuk wilayah Balikpapan. Pasalnya, selama pandemi covid-19 ini s
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Para petani menjadi ujung tombak dalam pemenuhan ketahanan pangan di negeri ini, termasuk wilayah Balikpapan.
Pasalnya, selama pandemi covid-19 ini sebagian besar petani di Balikpapan mengeluh karena sayuran mereka tidak laku.
Banyak usaha rumah makan dan katering yang tutup sehingga tidak memasok sayuran dari para petani.
Seperti diketahui, sektor pertanian turut terkena dampak pandemi Virus Corona atau covid-19, bahkan ada potensi krisis pangan di Kota Balikpapan.
Baca juga: Songsong New Normal, Taman Samarendah Jadi Spot Olahraga Favorit Warga Kota Tepian
Baca juga: Belasan Warga Palu Tertahan 5 Hari di Pelabuhan Kariangau Balikpapan, Tak Ada Uang untuk Rapid Test
Virus Corona yang mewabah, tak hanya berdampak pada sektor kesehatan, tetapi juga perekonomian masyarakat di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Mewakili Pemkot Balikpapan, Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Balikpapan Heria Prisni menyebut kepada TribunKaltim.co.
Pihaknya, atas nama Pemkot Balikpapan, turut menerima banyak keluhan dari petani akibat keberadaan pandemi covid-19.
Kendati begitu, produksi tetap berjalan normal.
"Memang banyak keluhan, tapi saat ini mulai bagus. Produksi kita tidak terganggu. Ini berdasarkan data produksi," katanya kepada TribunKaltim.co.
Menurut perempuan berkacamata ini, pertanian menjadi salah satu sektor yang harus tetap lanjut selama pandemi covid-19 di Kota Balikpapan.
Baca juga: Hindari Kegaduhan, Bupati Berau Ogah Gelar Rapid Test Massal, Hasilnya Tanda Tanya dan Bikin Waswas
Baca juga: Polisi Anak Buah Idham Azis Ancam Pidanakan Masyarakat yang Ambil Paksa Jenazah PDP Virus Corona
Baca juga: 7 Warga Luar Kaltim Terpapar Virus Corona, Semua Pekerja Tambang yang Mau Kembali Bekerja