Virus Corona
Setelah Khofifah Tak Perpanjang PSBB Surabaya & Gresik, Heboh Aksi Jemput Paksa Jenazah PDP Covid-19
Setelah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tak memperpanjang PSBB, massa jemput paksa jenazah PDP covid-19 Virus Corona di Gresik & Surabaya
Fisiknya lemah dan keluarga membawa almarhum ke Rumah Sakit pukul 00.00 Wib.
Tiga jam menjalani perawatan, Rusmiani menghembuskan nafas terakhir.
"Mertua saya tidak corona. Tidak ada, mertua saya bertemu orang yang ODP apalagi positif Virus Corona," tegas Heri.
Dikatakannya, jenazah Rusmiani yang merupakan warga dusun Pacuh, Desa Pacuh, Kecamatan Balongpanggang akan dimakamkan di desa setempat.
Tanpa standar covid-19 karena memang tidak ada hubungannya dengan virus asal Tiongkok itu.
"Kami membuat surat pernyataan bahwa almarhum bebas dari covid-19 karena tidak punya riwayat bersentuhan dengan orang atau klaster yang rawan covid-19.
Mertua saya bukan PDP," pungkasnya.
Tidak bisa berbuat banyak
Sebenarnya, pihak rumah sakit sudah berkoordinasi dengan muspika serta dinas kesehatan.
Kepala Puskesmas Balongpanggang, dr Eko Hariyanto menyebut pihak rumah sakit tidak dapat berbuat banyak.
"Keluarga datang dengan massa yang banyak. Kami sudah berusaha menghalangi supaya jenazah dapat dimakamkan dengan protokol kesehatan covid-19.
Namun keluarga dan massa memaksa. Jadi apa boleh buat," kata dia.
Eko menjelaskan, pihak rumah sakit tidak berani mengambil tindakan untuk langsung menerapkan protokol pemakaman covid-19 karena tidak mendapat izin dari keluarga.
Harusnya dimakamkan secara protokol covid-19
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, Saifudin Ghozali menyatakan almarhum datang ke Rumah Sakit dengan kondisi yang lemah.