Beredar Isu Demo di Perusahaan Perkebunan Sawit, Kepala Adat Besar Kubar Bantah Kerahkan Massa
Kepala Adat Besar Kabupaten Kutai Barat ( Kubar) Manar Dimansyah Gamas membantah jika dirinya akan mengerahkan massa untuk melalukan aksi demo
Penulis: Febriawan | Editor: Syaiful Syafar
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Kepala Adat Besar Kabupaten Kutai Barat ( Kubar) Manar Dimansyah Gamas membantah jika dirinya akan mengerahkan massa untuk melalukan aksi demo terhadap salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Perusahaan sawit dimaksud yakni PT Maha Karya Bersama (MKB), yang berlokasi di Kampung Jerang Melayu, Kecamatan Muara Pahu, Kutai Barat.
Hal itu ditegaskan Manar saat menggelar konferensi pers ke awak media di Sekretariat Lembaga Adat Kubar di Lamin Adat Etnis Benuaq di Taman Budaya Sendawar.
"Itu tidak benar, bahwa isu akan ada aksi demo besar-besaran sebagai bentuk sikap protes dari masyarakat yang tergabung dalam perhimpunan petani plasma ke PT MKB yang disebut ingkar janji, itu tidak benar," kata Manar.
• Empat Pasien Covid-19 Sembuh, Tersisa Lima Dirawat, Tidak Ada Penambahan Kasus Baru di Kubar
• Kubar Persiapkan New Normal, Wabup ASebut Prinsipnya Kegiatan Produktif tapi Aman
• Pemkab Kubar Bahas Anggaran Pilkada 2020, Rakor dengan KPUD, Bawaslu dan Instansi Terkait
Dijelaskan, permasalahan terkait bagi hasil 80:20 antara masyarakat petani plasma dengan perusahaan sawit tersebut telah dianggap selesai.
Karena kasus yang ditanganinya selaku lembaga adat kabupaten, telah menghasilkan kesepatan antara masyarakat dengan PT MKB.
"Awalnya masyarakat protes terkait nilai bagi hasil plasma Rp 50 ribu. Namun setelah dilakukan musyawarah antara masyarakat perhimpunan petani plasma dengan perusahaan, sehingga terjadi pergesaran harga yang disepakati menjadi Rp 75 ribu," tuturnya.
• Didesak Pedagang Agar Shelter Melak Dioperasikan, Pemkab Kubar Masih Rumuskan SOP Protokol Kesehatan
Ia menjelaskan, kasus tersebut dianggap selesai karena sesuai prosodur kemitraan atas jalinanan kerja sama antara pengusaha dengan petani plasma yang tergabung dalam koperasi yang berada di PT MKB dianggap selesai.
"Jadi saya juga mengklarifikasi statement yang mengatasnamakan saya sebagai narasumber berita baru-baru ini. Karena saya tidak merasa diwawancarai media. Oleh karena itu saya meminta kepada teman-teman wartawan untuk memberikan informasi yang akurat, bukan opini semata," jelasnya. (*)