Virus Corona

Wilayah Khofifah Penyumbang Angka Kematian Covid-19 Tertinggi Lewati Jakarta, Pakar Bongkar Sebabnya

Wilayah Khofifah di Jawa Timur penyumbang angka kematian covid-19 Virus Corona tertinggi lewati Jakarta, Pakar Epidemiologi bongkar sebabnya

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Kolase TribunKaltim.co / Tribunnews dan TribunJatim
Khofifah dan pasien covid-19 meninggal di Jawa Timur 

TRIBUNKALTIM.CO - Wilayah Khofifah di Jawa Timur penyumbang angka kematian covid-19 Virus Corona tertinggi lewati Jakarta, Pakar Epidemiologi bongkar sebabnya.

Tak cuma mengalami lonjakan kasus covid-19, Jawa Timur juga jadi penyumbang angka kematian tertinggi akibat Virus Corona di Indonesia.

Hal ini membuat wilayah Khofifah Indar Parawansa menjadi sorotan.

Pakar Epidemiologi Unair (Universitas Airlangga) Surabaya mengungkapkan penyebab utama Jawa Timur menyumbang pasien covid-19 ( Virus Corona ) meninggal dunia tertinggi.

Pakar Epidemiologi Unair adalah dr Windhu Purnomo.

Tak Lagi PSBB, Wilayah Khofifah Diterpa Masalah Baru Virus Corona, hingga Kasus Covid-19 Terus Naik

Sempat Disebut Khofifah Lebih Bahaya dari Jakarta, Pasien Sembuh Covid-19 di Surabaya Nyaris 1.000

Kematian Covid-19 di Wilayah Khofifah Lampaui Daerah Anies, Dirut RS Menangis Dapat Laporan Begini

Windhu Purnomo memberikan dua analisa penyebab kematian pasien covid-19 di Jawa Timur tinggi.

Sekadar diketahui, angka kematian pasien positif covid-19 di Jawa Timur tertinggi di Indonesia.

Jumlahnya sudah mencapai 553 orang atau 7,78 persen per hari Kamis (11/6/2020).

Menurut dr Windhu Purnomo, penyebab pertama proporsi di Jatim tertinggi dibanding provinsi lain.

"Pertama kematian terjadi, pertama, mereka yang postif tidak semua punya resiko meninggal.

Jadi satu kemungkinan memang proporsi di Jatim tertinggi dibanding provinsi lain," kata dr Windhu saat dihubungi, Sabtu (13/6/2020).

Menurut dr Windhu Purnomo, peyumbang angka kematian tertinggi adalah lanjut usia (lansia), orang menderita penyakit penyerta selain covid-19 atau komorbid dan anak-anak.

Kedua, kapasitas bed (kasur) isolasi rumah sakit yang tidak sebanding dengan pasien covid-19.

Hal ini lah yang menyebabkan, perawatan tidak berjalan optimal.

"Kedua hilir yang tidak siap.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved