Virus Corona di Balikpapan
Serapan Anggaran Covid-19 Balikpapan Masih 30 Persen, Terbanyak Dipakai untuk Pengadaan Sembako
Penanganan pandemi Covid-19 di kota Balikpapan telah berjalan sekira 3 bulan, sejak ditemukan kasus terkonfirmasi positif pertama pada Maret 2020.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Penanganan pandemi Covid-19 di kota Balikpapan telah berjalan sekira 3 bulan, sejak ditemukan kasus terkonfirmasi positif pertama pada Maret 2020 lalu.
Sehingga Pemerintah Kota Balikpapan membentuk Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang unsurnya tak hanya dari kesehatan. Juga terdapat TNI dan Polri.
Penanganan Covid-19 turut mendapat anggaran yang cukup besar, yakni niilainya mencapai Rp136 miliar.
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD ) 2020 yang dirasionalisasi.
Walikota Balikpapan Rizal Effendi sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di kota ini, mengatakan serapan anggaran masih sekira diangka 30 persen.
Baca juga; Special HUT ke-50 Astra Motor Balikpapan Berikan Promo serta Giveaway, Berikut Caranya
Baca juga; Saksi Berjarak 30 Meter dari TKP Lihat Pesawat "Mendarat" di Rumah Markun
"Anggaran terpakai sekira 30 persen, ini masih belum ada perubahan dari pertengahan Mei kemarin," katanya, Senin (15/6/20).
Dari penuturannya, penggunaan anggaran Covid-19 terserap cukup besar pada pengadaan bantuan sosial berupa paket sembako yang diberikan pemerintah kota.
Adapun dari anggaran Rp70 miliar yang dialokasikan, diketahui sudah separuh nilainya terpakai digunakan dalam program bansos bagi warga terdampak ini.
"Memang anggaran ini yang dipakai terbanyak sementara di pengadaan sembako," ujarnya.
Baca juga; Uang Negara Harus Diselamatkan, Jokowi Minta KPK hingga Kejaksaan Jangan Gigit yang Tidak Salah
Baca juga; Walikota Neni Moerniaeni Sebut Tempat Pariwisata dan Hiburan di Bontang Bisa Buka Juli 2020
Sementara itu, lanjutnya, sebagian anggaran juga sudah dialokasikan untuk membiayai sejumlah penyediaan alat Alat Pelindung Diri ( APD ) bagi tenaga kesehatan yang dilibatkan untuk penanganan Covid-19.
Menurutnya, penyediaan kebutuhan alat kesehatan dilaksanakan secara bertahap dengan menyesuaikan kebutuhan yang dibuat oleh Dinas Kesehatan Kota Balikpapan.
"Pengadaan alat kesehatan mungkin memang belum banyak karena masih menunggu barangnya, sehingga belum ada proses pembayarannya juga," pungkasnya.
IKUTI >>>Update Virus Corona
IKUTI >>>Update Virus Corona di Balikpapan