Kabar Terbaru Kemendikbud, Kurikulum Tak Harus Dituntaskan, Guru Diminta Buat Assesment Begini
Simak kabar terbaru Kemendikbud, kurikulum tak harus dituntaskan, guru diminta buat assesment begini
TRIBUNKALTIM.CO - Simak kabar terbaru Kemendikbud, kurikulum tak harus dituntaskan, guru diminta buat assesment begini.
Mendikbud Nadiem Makarim resmi memutuskan digelarnya kembali sekolah tatap muka, khusus Zona Hijau.
Diketahui, Kegiatan Belajar Mengajar selama pandemi Virus Corona atau covid-19 digelar di rumah.
Terbaru, Kemendikbud sudah menerbitkan jadwal atau tahapan sekolah tatap muka.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud Iwan Syahril mengatakan sekolah tidak perlu memaksakan untuk menuntaskan kurikulum dalam tahun ajaran baru ke depan.
Iwan mengungkap masih ada kekhawatiran sekolah tentang tuntutan kurikulum yang mungkin dirasa harus dilaksanakan atau dituntaskan meski situasi belajar mengajar terganggu pandemi covid-19.
• Puan Maharani Soroti Kebijakan Nadiem Makarim Buka Sekolah di Zona Hijau, Singgung Peran Orangtua
• Gerindra Belum Pasti Usung Menantu dan Putra Jokowi, Gibran Rakabuming Punya Saingan di PDIP Solo
• Bela Bintang Emon, Mardani Ali Sera PKS Beber Buzzer Cuma Menakuti, Kemenangan untuk Yang Berani
"Masih ada semacam beban mental untuk menghabiskan atau menuntaskan kurikulum.
Ini yang mungkin menjadi sebuah catatan, bahwa kurikulum tidak perlu dituntaskan.
Yang paling penting adalah bagaimana ada progres dari setiap anak sesuai dengan dimana dia berada," ujar Iwan dalam Bincang Pendidikan dan Kebudayaan secara daring, Selasa (16/6/2020).
Dia menegaskan kurikulum bisa disesuaikan dengan konteks kondisi murid, konteks sekolah dimana dia berada, dan apa yang memungkinkan dalam sekolah tersebut.
Iwan menyarankan agar para guru melakukan semacam assessment untuk memulai tahun ajaran baru.
Assessment tersebut diharapkan dapat digunakan untuk melihat bagaimana kondisi murid saat ini.
Hal ini penting karena mungkin saja ada murid-murid yang tertinggal karena pembelajaran beberapa bulan terakhir tidak berjalan sebagaimana mestinya.
"Assessment ini bisa untuk membantu guru-guru dan sekolah untuk mengajar sesuai kondisi dimana anak tersebut mengetahui tingkat perkembangan terhadap materi, yang mungkin bervariasi juga," kata dia.
"Jadi perlu ada semacam diferensiasi karena kita bisa membantu anak-anak yang berbeda dengan tuntutan atau kebutuhan belajar yang berbeda-beda," imbuhnya.