Alasan Gubernur Sultra Melunak Izinkan 500 TKA China Masuk Terkuak, Singgung Bangkit dari Covid-19

Alasan Gubernur Sultra melunak izinkan 500 TKA China masuk terkuak, singgung bangkit dari covid-19

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase TribunKaltim.co / Warta Kota / Henry Lopulalan dan Tribunnews
Polemik 500 TKA China, Terungkap Alasan Pemerintah Jokowi, hingga singgung Pekerja lokal dan PHK, Minggu (3/5/2020) 

Di tahap pertama, ada 146 TKA yang dijadwalkan tiba pada 23 Juni 2020.

Kedatangan mereka didampingi oleh empat tenaga medis.

 Kurangi Interaksi Langsung Saat New Normal, Dokumen Kependudukan Kini Bisa Diantar via Ojol

 Ini Jadwal Resmi Masuk Sekolah Kemendikbud, SMA & SMP Duluan, Ada Imbauan Khusus Soal Izin Orangtua

Salahgunakan Visa?

Sementara itu Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh mengatakan izin kedatangan TKA China bukan hanya dari segi kesehatan.

Namun pertimbangan lain adalah kepatuhan perusahaan tempat mereka bekeja juga harus diperhatikan.

Abdurrahman mengatakan ada dugaan sebagian besar TKa China di kawasan industri Morosi menyalahgunakan visa.

Mereka diduga menggunakan visa kunjungan. Tak hanya itu, Abdurrahman juga tidak yakin jika 500 TKA China yang datang adalah tenaga ahli.

“Coba kita jujur bahwa 80 hingga 90 persen TKA yang masuk di Indonesia menggunakan visa kunjungan dan ini sangat merugikan negara.

Tidak ada kontrol dari negara karena ada segelintir orang yang menutup-nutupi kejadian ini,” kata Abdurrahman dikonfirmasi, Rabu (17/6/2020).

Sementara itu External Affairs Manager PT VDNI Indrayanto mengatakan 500 TKA China yang datang adalah tenaga teknis yang bekerja secara temporer dan bukan untuk waktu lama.

Para TKA tersebut akan mengerjakan 33 tungku smelter milik PT OSS.
Pengerjaan tungku smelter tersebut diklaim dapat menyerap ribuan tenaga kerja lokal.

Terkait penerimaan ribuan karyawan itu, menurut dia, saat ini sudah selesai dilakukan perekrutan.

"Jika 500 TKA China sampai tidak jadi didatangkan, maka sebanyak 3.000 lebih tenaga kerja lokal terancam kehilangan pekerjaannya," kata Indrayanto dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Senin (11/5/2020).

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved