Virus Corona

Ini Fungsi Dexamethasone yang Ternyata Ampuh Sembuhkan Corona, Jenisnya Banyak di Indonesia & Murah

Bagaimana fungsi Deksametason atau kegunaan dexamethasone sehingga disebut-sebut ampuh menyembuhkan virus Corona atau covid-19? lihat faktanya

Editor: Doan Pardede
IST
KEGUNAAN DEXAMETAHSONE - Dexamethasone (deksametason) merupakan obat pertama yang terbukti efektif mengurangi risiko kematian pada pasien Covid-19 dengan kondisi parah, berikut kegunaannya 

Reaksi berlebihan ini, yang disebut badai sitokin, bisa mematikan.

Ternyata Deksametason harganya murah

Dalam uji coba yang dipimpin oleh tim dari Universitas Oxford, sekitar 2.000 pasien rumah sakit diberikan Deksametason dan lebih dari 4.000 pasien lainnya tidak diberikan obat itu.

Untuk pasien yang menggunakan ventilator, Deksametason mengurangi risiko kematian dari 40% menjadi 28%.

Untuk pasien yang membutuhkan oksigen, itu mengurangi risiko kematian dari 25% menjadi 20%.

Kepala penyelidik Prof Peter Horby mengatakan:

"Ini adalah satu-satunya obat sejauh ini yang telah terbukti mengurangi angka kematian. Dan itu berhasil mengurangi secara signifikan. "Ini adalah terobosan besar," kata Horby seperti dikutip BBC, Selasa (16/6).

Peneliti utama, Prof Martin Landray mengatakan, temuan ini bisa menggambarkan satu nyawa bisa diselamatkan dari:

- setiap delapan pasien dengan ventilator

- setiap 20-25 pasien yang dirawat dengan oksigen

Biaya pengobatan hingga 10 hari dengan Deksametason hanya sekitar £ 5 per pasien atau berkisar Rp 89.000 per pasien.

Jadi pada dasarnya harganya £ 35 atau Rp 625.000 untuk menyelamatkan hidup. "Dan ini adalah obat yang tersedia secara global," kata Landray.

WHO menyambut baik

World Health Organization (WHO) menyambut baik temuan awal penggunaan dexamethasone untuk mengobati pasien covid-19 yang berada dalam kondisi kritis.

Mengutip situs resmi WHO, Rabu (17/6/2020), untuk pasien yang menggunakan ventilator pengobatan ini terbukti mengurangi tingkat mortalitas sebanyak sepertiganya.

Sementara itu pada pasien yang membutuhkan bantuan oksigen, tingkat mortalitas berkurang seperlimanya.

Namun WHO menegaskan, temuan awal ini baru efektif pada pasien covid-19 dalam kondisi kritis.

Temuan ini belum terbukti efektif pada pasien covid-19 yang memiliki gejala ringan.

Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan ini adalah pengobatan pertama yang terbukti mengurangi angka mortalitas pada pasien covid-19 yang membutuhkan oksigen atau ventilator.

“Ini berita yang sangat baik dan saya memberi selamat kepada Pemerintah Inggris, Universitas Oxford, dan kepada banyak rumah sakit di Inggris yang berkontribusi dalam menyelamatkan nyawa,” tuturnya.

Situs WHO menyebutkan dexamethasone adalah steroid yang telah digunakan sejak tahun 1960-an untuk mengurangi peradangan dan beberapa kondisi lainnya, termasuk kanker.

dexamethasone telah masuk dalam daftar WHO Model List of Essential Medicines sejak 1977 dalam berbagai formulasi.

Obat ini bisa didapatkan hampir di semua negara.

Para peneliti telah memberikan informasi mengenai temuan awal ini, dan WHO kami menunggu analisis penuh di kemudian hari.

“WHO akan mengkoordinasi meta-analisis untuk meningkatkan pemahaman kita terhadap penemuan ini. Panduan klinis WHO juga akan diperbarui sebagai informasi kapan obat ini harus digunakan pada pasien covid-19,” sebut situs WHO.

Viral kabar Povidone-Iodine obat luka ampuh bunuh virus Corona, Ini kata ahli

Selain Deksametason, Povidone-Iodine yang merupakan obat luka juga disebut ampuh untuk membunuh virus Corona.

Beberapa hari terakhir media sosial dihebohkan dengan kabar bahwa cairan dengan kandungan antiseptik ampuh membunuh SARS-CoV-2, virus Corona penyebab covid-19.

Salah satunya seperti yang diunggah oleh akun Instagram @infia_fact dengan caption-nya menyebut antiseptik Povidone-iodine atau umum terkandung dalam obat luka, Betadine di Indonesia, terbukti efektif membunuh 99,99 persen SARS-CoV-2 dan menjadi viral di antara warganet.

Namun, apakah benar cairan Povidone-iodine ini ampuh membunuh virus Corona?

Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Dr Panji Hadisoemarto MPH, menjelaskan, Betadine memang mengandung bahan aktif Povidone-iodin (PVP-I) yang sifatnya sebagai antiseptik.

Povidone-iodin merupakan zat antimikroba yang mampu membunuh bakteri, jamur, protozoa, dan virus.

"Jadi virus itu tidak bertahan lama kalau terpapar zat-zat antiseptik," katanya kepada Kompas.com, Selasa (16/6/2020).

Oleh sebab itu, memang benar Betadine memiliki kemampuan untuk membunuh virus mengingat adanya kandungan zat antiseptik.

Namun, terkait membunuh virus Corona penyebab covid-19, merujuk pada unggahan di media sosial, saat ini masih berdasarkan studi in vitro yang artinya masih dilakukan dalam tabung percobaan, bukan pada makhluk hidup.

"Jadi mungkin dia membunuh virus dalam situasi tertentu di laboratorium," kata Panji.

Di sisi lain, meskipun Povidone-iodine dalam obat tersebut ampuh untuk membunuh virus, kata Panji, bukan berarti dapat dikonsumsi sebagai minuman.

Cairan antiseptik ini hanya dapat digunakan sebagai obat luar.

"Jangan diartikan sebagai penggunaan untuk diminum, kalaupun dikumur-kumur okelah, karena membunuh virus di rongga mulut," jelas dia.

Panji menyatakan, sebagai obat luar, Betadine tentu tidak semata-mata dijadikan satu-satunya alat yang efektif untuk membunuh virus.

Sebab, mengingat penyebaran virus Corona yang melalui droplet tidak hanya masuk lewat mulut, tetapi juga mata dan hidung.

Jadi, jika virus sudah masuk ke dalam tubuh melalui mata atau hidung, maka sangat tidak mungkin digunakan Povidone-iodine untuk membunuhnya.

"Jadi kumur-kumur saja tidak akan cegah infeksi, karena virus yang sudah masuk ke pernapasan kan enggak bisa dibilas dengan Betadine," ungkapnya.

Oleh sebab itu, Panji menekankan pentingnya menjalankan protokol kesehatan covid-19 yang dinilai lebih ampuh dalam memutus rantai penyebaran virus Corona.

Masyarakat perlu tetap rajin mencuci tangan memakai sabun dengan air mengalir, menggunakan masker, pelindung wajah, dan menjaga jarak.

Selain itu, melakukan pembersihan permukaan benda dengan disinfektan yang memang secara tidak langsung ampuh mencegah penularan.

"Menurut saya, hal-hal itu lebih jelas implikasi praktisnya daripada Betadine," kata dia. Sebenarnya, kata Panji, bahan aktif Povidone-iodine tidak hanya ditemui pada Betadine, tetapi ada juga pada pemutih pakaian, alkohol, dan sebagainya.

IKUTI >>> Update virus Corona

Artikel ini telah tayang di kontan.co.id dengan judul Ampuh sembuhkan pasien Corona, ini daftar obat berbasis dexamethasone di Indonesia dan Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kabar Viral Povidone-Iodine Obat Luka Ampuh Bunuh virus Corona, Ini Kata Ahli" dan Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WHO Sambut Baik dexamethasone untuk Digunakan pada Pasien covid-19"

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved