Virus Corona

Sama dengan Pemkot, DPRD Juga tak Ingin Surabaya PSBB Lagi, Minta Jajaran Risma Beli Alat Ini

Sama dengan Pemerintah Kota ( Pemkot ), DPRD juga tak ingin Surabaya PSBB lagi, daripada PSBB lagi, DPRD minta jajaran Risma beli alat ini

Editor: Amalia Husnul A
http://infocovid19.jatimprov.go.id/
Peta sebaran covid-19 Jawa Timur Jumat 19 Juni 2020 pukul 17.15 WIB. Sama dengan Pemerintah Kota ( Pemkot ), DPRD juga tak ingin Surabaya PSBB lagi, daripada PSBB lagi, DPRD minta jajaran Risma beli alat ini dari anggaran covid-19. 

"Dengan melibatkan partisipasi warga yang kuat, kesadaran warga kita dorong, kita harapkan hal itu tidak terjadi (PSBB kembali diberlakukan)," ungkap Fikser.

Menurut Fikser, sejauh ini, Pemkot Surabaya terus melakukan pola penanganan pandemi ini secara massif.

Pelacakan atau tracing dilakukan dan dibarengi dengan pemeriksaan massal seperti rapid test serta swab test.

Ke depan, Fikser mengatakan, upaya tracing macam itu juga bakal semakin massif mengingat ada rencana bantuan relawan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair yang akan bergabung untuk menguatkan upaya tracing di lapangan.

"Kita berharap warga untuk bersama jangan sampai PSBB itu terjadi di Surabaya, patuhi protokol kesehatan, disiplin menjadi kunci," ujar Fikser.

Kembali melonjak

Sebelumnya diberitakan, pasca PSBB di Surabaya Raya dilonggarkan, transmission rate dan juga attack rate di Surabaya Raya kembali melonjak.

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi, mengatakan dengan kondisi seperti ini, sesuai teori lebih baik dikembalikan ke masa restriksi.

Hal tersebut disampaikan Joni dalam paparannya di hadapan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla yang datang ke Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (17/6/2020).

"Attack rate dan transmission rate Surabaya Raya kembali naik setelah pelonggatan PSBB. Ini mengecewakan.

Kalau sesuai teori dengan kondisi ini harusnya revive back to lockdown, kalau kita ya harusnya kembali ke PSBB," kata Joni.

Kondisi yang paling disorot yaitu Surabaya yang kasusnya 50,4 persen dari total kasus di Jatim.

Saat ini attack rate (tingkat serangan) Kota Surabaya 139,7.

Ini attack rate Covid-19 tertinggi se Indonesia.

Artinya setiap 100.000 penduduk, 140 orang di antaranya positif Covid-19.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved