Kisah Pengrajin Batik di Balikpapan Terdampak Covid-19, Buat Masker untuk Selamatkan Usaha
Jangan takut mencoba. Begitu banyak usaha yang sukses dilakukan karena berawal dari coba-coba.
Penulis: Heriani AM | Editor: Samir Paturusi
Tinggal dikalikan Rp 80 ribu per meternya. Selama pandemi, omzet pembelian batik menurun. Baru akhir-akhir ini ada pembelian. Setelah empat bulanan baru ada pesanan batik lagi," urainya.
Namun di situasi pandemi, ia pun beralih ke usaha pembuatan masker. Pada Ramadhan lalu, dirinya juga membuat pesanan kue kering sebanyak 400 toples.
Ia pun mengaku bersyukur dengan adanya pesanan masker ini. Pesanan inilah yang membuat usahanya menjadi stabil.
"Pembuatan masker dibantu tiga sampai empat orang, kalau permintaan banyak.
Alhamdulillah, pesanan masker ini cukup menutupi penurunan omzet batik. Kalau masker, kurang lebih omzetnya. Stabil, untung ada pemasukan masker. Kalau tidak ada, pasti terdampak sekali," pungkasnya. (*)
Baca Juga
Sambut Hari Kemerdekaan, Pemkot Balikpapan Libatkan UMKM Membuat 15 Ribu Masker
Rasionalisasi Anggaran Pilkada Serentak, KPU Bulungan Kurangi Perjalanan Dinas Hingga Gandeng UMKM
Kiat Pelaku UMKM Eksis di Masa New Normal, Inovatif Produk dan Manfaatkan Media Sosial