Pilkada Bulungan
Rasionalisasi Anggaran Pilkada Serentak, KPU Bulungan Kurangi Perjalanan Dinas Hingga Gandeng UMKM
Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulungan ( KPU Bulungan ), Lili Suryani, mengaku berencana memaksimalkan peran pelaku usaha mikro
Penulis: Amiruddin | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bulungan ( KPU Bulungan ), Lili Suryani, mengaku berencana memaksimalkan peran pelaku usaha mikro, kecil dan menengah ( UMKM ), dalam pengadaan alat pelindung diri (APD), khususnya berupa masker.
Pengadaan masker dilakukan KPU Bulungan, untuk memenuhi salah satu protokol kesehatan selama tahapan Pilkada Serentak 2020 berlangsung.
Hal itu disampaikan Lili Suryani, saat ditemui di KPU Bulungan, Jl Ulin, Tanjung Selor, Kalimantan Utara (Kaltara).
"Kita berencana melakukan pengadaan masker kain, untuk dipakai selama tahapan Pilkada serentak.
Baca Juga: Kementerian Agama Terbitkan Panduan Layanan Menikah di Situasi New Normal Covid-19
Baca Juga: Cara Atasi Trauma Hilangkan Rasa Sedih ala Psikolog, Berangkat dari Curhatan Wanita Gagal Menikah
Meskipun sebelumnya kita telah mendapat bantuan seribu masker dari Gugus Tugas Covid-19 Bulungan.
Jadi ngapain kita pengadaan masker kain dari luar Bulungan, kalau di daerah kita juga ada UMKM yang bisa memproduksi masker.
Ini juga untuk membantu pemberdayaan UMKM kita, utamanya selama pandemi covid-19 masih merebak," kata Lili Suryani, kepada TribunKaltim.co, Jumat (19/6/2020).
Sambil menunggu bantuan APD dari pemerintah pusat, KPU Bulungan juga berencana melakukan pengadaan APD seperti hand sanitizer, sarung tangan, hingga face shield.
Baca Juga: Pemkab PPU Menagih Warung yang Menunggak Bayar Sewa Lahan Pemerintah Penajam Paser Utara
Baca Juga: Layanan Administrasi Kependudukan Dikeluhkan, Disdukcapil Kaltara Minta Nomor Kontak Ditambah
Rencananya, kata dia, pengadaan APD itu juga bakal memaksimalkan yang ada di Kabupaten Bulungan.
"Mungkin kita akan lakukan pengadaan APD, yang dibeli dari apotek yang ada di Kabupaten Bulungan," ujarnya.
Kalau lelang kan lama lagi, sedangkan kita bisa saja melakukan pengadaan darurat asal tidak lebih dari Rp 200 juta.