Virus Corona
Luhut Pandjaitan Beber Jadwal Pembukaan Lokasi Pariwisata, Ada Agenda Internasional, Bali, NTT Siap
Luhut Binsar Pandjaitan beber jadwal pembukaan lokasi pariwisata, ada agenda internasional, Bali, NTT siap
TRIBUNKALTIM.CO - Luhut Binsar Pandjaitan beber jadwal pembukaan lokasi pariwisata, ada agenda internasional, Bali, NTT siap.
Di fase new normal, Pemerintah yang dipimpin Presiden Joko Widodo atau Jokowi bakal kembali membuka destinasi pariwisata.
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pun menyebut sejumlah daerah yang siap kembali menyambut wisatawan seperti NTT, Jawa Timur, Bali dan Banyuwangi.
Diketahui, pandemi Virus Corona atau covid-19 membuat seluruh destinasi pariwisata ditutup.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memperkirakan pembukaan tempat wisata konservasi serta kebun binatang akan dibuka akhir Juni atau Juli 2020.
• Daftar Daerah Dilalui Gerhana Matahari Cincin Minggu 21 Juni 2020 & Waktu, Ada Cara Aman Melihatnya
• Tega! Suami Jual Istri Rp 300 Ribu ke Pria Lain Demi Beli Makanan, Adegannya Direkam untuk Promosi
• Nonton Drakor Ji Chang Wook, Backstreet Rookie Eps 1, Catatan Rating vs The King: Eternal Monarch
• Pejabat PLN Sebut Drama Korea Jadi Penyebab Kenaikan Tagihan Listrik, Begini Reaksi Anggota DPR
Namun, tempat wisata tersebut akan dibuka secara bertahap sesuai dengan kesiapan di daerah atau wilayahnya masing-masing.
"Mengenai pariwisata konservasi termasuk kebun binatang. Tapi konservasi yang pertama secara bertahap akan kita buka.
Mungkin Juli atau akhir bulan (Juni) tadi ya, bermacam-macam tergantung areanya yang siap," katanya ditemui di Kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Jumat (19/6/2020).
Ada beberapa wisata konservasi yang dilaporkan telah siap menerima wisatawan domestik selama masa pandemi Virus Corona (covid-19).
Seperti wisata konservasi di Banyuwangi, Jawa Timur, Bali, dan Labuan Bajo.
"Tadi Banyuwangi siap, tapi apakah covidnya (sudah menurun) nanti kita lihat lagi.
Banyuwangi itu malah sudah dipersiapkan untuk world surfing league yang harusnya November ditunda.
(Penontonnya) nomor tiga terbesar di dunia," jelasnya.
"Lebih besar dari MotoGP.
MotoGP nomor 9.
Itu telah memilih G-Land di Banyuwangi sebagai tempat.
Mungkin ditunda ke tahun depan.
Kemudian tadi Labuan Bajo, juga Pulau Komodo itu juga oleh gubernur (dilaporkan) siap. Bali juga sudah siap.
Ya around Juli semua sudah siap," lanjut Luhut Binsar Pandjaitan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengakui, ingin membuka kembali sektor pariwisata di tengah pandemi covid-19 yang masih berlangsung berisiko tinggi.
Oleh karena itu, walaupun pariwisata akan dibuka dalam fase era normal baru atau new normal nanti, namun Jokowi meminta ada protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penyebaran virus.
Keyakinan Jokowi
Jokowi yakin, wabah virus Corona covid-19 di Tanah Air akan berakhir atau Selesai pada akhir tahun 2020.
Keyakinan ini diungkapkan Jokowi saat memimpin rapat terbatas melalui video conference, Kamis (16/4/2020) kemarin.
"Mitigasi Dampak covid-19 terhadap Pariwisata" kata Jokowi.
• Kabar Gembira, Usai Daya 450 VA dan 900 VA, Pemerintah Jokowi Buka Peluang Diskon Listrik 1.300 VA
• Detik-detik Najwa Shihab Tertunduk Menangis di Mata Najwa, Sopir Jenazah covid-19 Sebut Bulan Puasa
• Lebih Dulu dari Jokowi, Diam-Diam, Anies Baswedan Sudah Antisipasi Virus Corona Jakarta, Ada Kodenya
• Kabar Gembira! yang Tak Lolos Kartu Prakerja Jangan Sedih, Ada Kabar Baik dari Menteri Airlangga
Dalam kesempatan itu, Jokowi pun mengungkapkan optimisme bahwa pariwisata dalam negeri akan kembali berkembang pada tahun 2021.
"Saya meyakini ini (covid-19) hanya sampai akhir tahun. Tahun depan booming di pariwisata," kata Jokowi.
Jokowi yakin industri pariwisata akan langsung tumbuh pesat karena banyak masyarakat yang hanya berdiam diri di rumah selama pandemi covid-19.
"Semua orang pengen keluar semua, orang ingin menikmati kembali keindahan pariwisata sehingga optimisme itu yang harus terus diangkat," kata dia.
Oleh karena itu, Jokowi meminta jajarannya untuk tidak terjebak pada pesimisme karena masalah covid-19 ini.
Ia justru meminta Menteri Pariwisata Wishnutama dan pejabat terkait lainnya untuk mulai mempersiapkan diri.
"Jangan sampai booming yang akan muncul setelah covid-19 ini selesai tak bisa kita manfaatkan secara baik," kata dia.
Sementara itu, untuk mengatasi industri pariwisata yang lesu saat ini, Jokowi meminta jajaran terkait untuk menyiapkan stimulus ekonomi.
• Jokowi Dapat Ancaman dari BEM Seluruh Indonesia, Bakal Lancarkan Aksi Andai Presiden Tak Lakukan Ini
• Di ILC Anies Baswedan Terang-terangan Akui Berpihak Pada yang Lemah, Prioritas Nyawa Warga Jakarta
Dengan stimulus itu, Jokowi berharap pelaku industri pariwisata bisa bertahan dan tak perlu melakukan pemutusan hubungan kerja.
Selain itu, Jokowi meminta ada perlindungan sosial yang diberikan kepada pekerja di sektor pariwisata.
Siap bersaing
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama pun mengaku sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk menghidupkan pariwisata dalam negeri di tahun depan.
Strategi ini khususnya untuk menarik turis asing agar wisata Indonesia tak kalah dari negara-negara lain begitu covid-19 berakhir.
“Kita meyakini setelah kondisi WFH ini, pada 2021 pariwisata justru bisa rebound secara signifikan, tentu saja kita harus kompetisi dengan negara yang lain untuk melakukan berbagai strategi ke depan,” kata Wishnutama selepas rapat terbatas.
Untuk itu, saat ini pihaknya tetap melakukan koordinasi dengan berbagai destinasi wisata prioritas untuk mempersiapkan langkah-langkah menyabut kebangkitan sektor pariwisata.
Ia mengatakan, fokus utama pemerintah justru kepada hal-hal yang sangat mendasar di destinasi pariwisata.
"Beberapa di antaranya adalah higienitas, toilet kebersihan keselamatan dan keamanan, hal-hal tersebut yang perlu kita utamakan," kata dia.
• Jangan Senang Dulu Jika Sembuh dari Virus Corona, Tak Main-Main, Sederet Organ Vital Ini Bisa Rusak
• Indonesia Berpotensi Jadi Episenter Baru covid-19, Achmad Yurianto: Pemerintah Sudah Buat Aturan
Mei puncak covid-19 Dalam kesempatan terpisah, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19, Wiku Adisasmito, menyebut, puncak masa pandemi Virus Corona di Indonesia diprediksi terjadi pada bulan Mei 2020.
"Angka kasus pada saat puncak itu secara kumulatif diprediksi 95.000 kasus," kata Wiku dalam press briefing bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Ketua Gugus Tugas Doni Monardo, Kamis.
Wiku mengatakan, penurunan jumlah kasus diprediksi baru akan terjadi pada Juni atau Juli 2020.
Namun pada saat itu, angka kasus positif covid-19 diprediksi sudah tembus lebih dari 100.000 kasus positif.
"Selama Juni-Juli kasus konfirmasi positif sudah akan mencapai 106 ribu kasus," kata Wiku.
Wiku mengatakan, angka yang ia paparkan ini memang belum pasti terjadi.
Angka itu merupakan gabungan dari hitungan sejumlah ilmuwan dan para ahli.
"Kami sudah me-review dan mengkombinasikan semua prediksi itu," kata dia.
Adapun sampai Kamis kemarin, ada 5516 kasus positif covid-19 di Indonesia. Dari jumlah itu, 496 orang meninggal dunia dan 548 orang dinyatakan sembuh.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wisata Konservasi, Luhut: Secara Bertahap Akan Buka, Mungkin Juli atau Akhir Juni...", https://money.kompas.com/read/2020/06/20/092200926/wisata-konservasi-luhut-secara-bertahap-akan-buka-mungkin-juli-atau-akhir-juni.