Virus Corona
Tak Seperti Wilayah Risma, Khofifah Tetap Berlakukan PSBB di Daerah Ini, Ingatkan Pesan Panglima TNI
Tak seperti wilayah Risma, Khofifah Indar Parawansa tetap berlakukan PSBB di daerah ini, ingatkan pesan Panglima TNI.
TRIBUNKALTIM.CO - Tak seperti wilayah Risma, Khofifah Indar Parawansa tetap berlakukan PSBB di daerah ini, ingatkan pesan Panglima TNI.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa tetap meminta beberapa daerah di Jawa timur tetap menerapkan PSBB.
Diketahui, Jawa Timur menjadi provinsi dengan kasus Virus Corona atau covid-19 tertinggi kedua di Indonesia.
Sebelumnya, Khofifah Indar Parawansa sudah merestui wilayah Surabaya yang dipimpin Tri Rismaharini atau Risma, memasuki fase new normal.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, wilayah Malang Raya masih belum memenuhi syarat untuk menjalani fase new normal.
Sebab, Malang Raya masih berisiko sedang penyebaran Virus Corona..
• Daftar Daerah Dilalui Gerhana Matahari Cincin Minggu 21 Juni 2020 & Waktu, Ada Cara Aman Melihatnya
• Tega! Suami Jual Istri Rp 300 Ribu ke Pria Lain Demi Beli Makanan, Adegannya Direkam untuk Promosi
• Nonton Drakor Ji Chang Wook, Backstreet Rookie Eps 1, Catatan Rating vs The King: Eternal Monarch
• Pejabat PLN Sebut Drama Korea Jadi Penyebab Kenaikan Tagihan Listrik, Begini Reaksi Anggota DPR
"Posisinya masih transisi menuju normal baru. Kalau sudah hijau, baru akan bisa masuk new normal," katanya dalam rapat koordinasi bersama tiga kepala daerah Malang Raya di Bakorwil III Malang, Sabtu (20/6/2020).
Karena itu, Khofifah berharap masyarakat Malang Raya supaya disiplin menjalani protokol kesehatan.
Bahkan, Khofifah turut meminta kepada para influencer di Malang Raya supaya ikut mensosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat di Malang Raya.
"Saya mohon kepada warga Malang Raya, terutama influencer, YouTuber, blogger, vlogger, tolong disampaikan pesan kepada seluruh masyarakat.
Seperti pesan Panglima TNI yang baru saja selesai kunjungan kerja bahwa yang berada di garda terdepan untuk kedisiplinan masyarakat adalah masyarakat itu sendiri," jelasnya.
Khofifah menegaskan, sebelum vaksin covid-19 ditemukan, kedisiplinan masyarakat menjadi kebutuhan yang utama untuk mencegah sebaran Virus Corona.
"Sebelum vaksin covid-19 ditemukan, vaksin paling ampuh adalah disiplin," jelasnya.
Diketahui, masa transisi di Malang Raya berlaku sejak Minggu (31/5/2020) setelah penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berakhir pada Sabtu (30/5/2020).
Di awal, masa transisi itu direncanakan berlangsung selama tujuh hari.
Namun, selama tujuh hari itu Malang Raya belum berhasil menekan sebaran Virus Corona hingga kasus covid-19 terus meningkat.
Tenaga Medis di Jawa Timur Bertumbangan
Terbaru dokter di Jawa Timur dikabarkan kembali meninggal dunia akibat terpapar covid-19.
Dalam sehari bahkan 2 dokter di Jawa timur meninggal dunia.
Jawa Timur kembali kehilangan putra terbaiknya di tengah perjuangan melawan Covid-19, salah satu dokternya gugur karena virus Corona.
Dr Gatot Prasmono yang bertugas di RSUD Sidoarjo bagian Instalasi Gawat Darurat (IGD) meninggal pada Jumat (19/6/2020) dengan status positif Covid-19.
"Beliau itu kerjanya di RSUD Sidoarjo bagian IGD.
• Live Streaming dan Jadwal Misa Online Gereja Katolik, Minggu 21 Juni 2020, Live YouTube dan TVRI
• Kabar Terbaru Bahaya Virus Corona dari WHO, Belum Pernah Terjadi, Negara Semangat Buka Ekonomi
• Muhadjir Effendy dan Terawan Sorot Cara Jabar Atasi Virus Corona, Ridwan Kamil Bocorkan Strateginya
• Rekam Jejak Ipar Najwa Shihab, Dipilih Erick Thohir Jadi Komisaris Telkom, Berperan di Krisis 1998
Dari informasi nya tanggal 15 masih jaga bertugas, hari berikutnya (tanggal 16 Juni) baru ada keluhan yang mengarah ke Covid," kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia ( IDI) Jatim, Sutrisno, Sabtu (20/6/2020).
Setelah ada keluhan tersebut, dilakukan lah pemeriksaan terhadap Gatot Prasmono dan dari hasil Tes Cepat Molekuler (TCM), almarhum positif Covid-19.
"Iya hasil tes TCMnya sudah keluar, Confirm (Covid-19)," lanjutnya.
Sutrisno menjelaskan, selain Covid-19, Gatot juga mempunyai riwayat medis lain yaitu menderita diabetes yang semakin memperparah infeksi virus Sars Cov-2 di tubuh pasien.
Lebih lanjut untuk keluarga dr Gatot Prasmono sendiri, menurut informasi yang diterima Sutrisno dalam keadaan yang sehat.
Sutrisno juga menyampaikan duka citanya karena rekannya yang lain yaitu dokter Anang Eka Kurniawan asal Bangkalan juga meninggal dunia pada Jumat (19/6/2020).
"Tapi untuk riwayat medisnya belum jelas karena data-data yang menunjukkan beliau itu konfirm Covid belum ada, belum keluar test nya," kata Sutrisno.
Namun begitu Sutrisno menjelaskan Anang adalah kakak dari dokter Denny Dwi Yuniarto yang meninggal 15 Juni lalu dan terkonfirmasi positif Covid-19.
Pesan dokter Madura sebelum meninggal kena COVID-19
Sebelumnya, terungkap fakta-fakta tentang dokter Deny Dwi Yuniarto asal Madura, Jawa Timur (Jatim) yang gugur karena Virus Corona atau COVID-19 ada di artikel ini.
Termasuk pesan mengarukan dokter Deny Dwi Yuniarto sebelum meninggal dunia yang menyentuh hati, sehingga layak ia dijuluki 'pahlawan kesehatan'.
Sejumlah dokter dan perawat di Jawa Timur menjadi korban Virus Corona (COVID-19), memunculkan keprihatinan bagi kalangan tenaga medis.
Pesan menyentuh Dokter Deny Dwi Yuniarto itu dibagikan kepada rekan sejawatnya saat sudah dirujuk ke Surabaya.
Di antaranya kepada Agus Suryantono, Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Sampang.
Catatan itu kemudian menjadi pesan berantai.
"Ini adalah realitas yang kita hadapi. Kita tidak meminta dipuja, Kita tidak meminta disanjung Kalau memang anda harus keluar rumah karena pekerjaan dan perputaran ekonomi, insya Allah kita akan memahami tapi jangan curigai kami mengada-ada dengan penyakit ini Karena kita tidak akan tau penyakit ini mengenai siapa dan dimana".
• Blak-blakan, di Media Korea Selatan, Shin Tae-yong Beber Kekesalannya ke Indra Sjafri, Ini Pemicunya
• Dituding Indisipliner dan Tak Cocok dengan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Ini Sikap Indra Sjafri
Menurut Agus, pesan itu menjadi peringatan bahwa tenaga medis dalam menangani Covid-19 tidak membutuhkan pujian dan sanjungan.
Tenaga medis rela mengorbankan hidupnya demi menangani corona.
Selain itu, pesan dokter Deny mengingatkan bahwa corona nyata adanya, bukan mengada-ada karena korbannya keluarga dokter sendiri.
"Pesan lainnya dari dr D bahwa corona bukan rekayasa. Jadi, kita semua diajak agar selalu waspada.
Seperti diketahui dokter yang sehari-hari bertugas di salah satu puskesmas di Kabupaten Sampang ini meninggal di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya, pada Senin (15/6/2020) pukul 03.00 WIB.
Orangtuanya juga meninggal karena Covid-19
Meninggalnya dokter Deny menambah duka bagi keluarganya.
Sebab, sebelumnya orangtua dokter Deny juga meninggal karena terpapar covid-19.
Tiga hari sebelum dokter Deny, ibu kandungnya juga meninggal dunia karena diserang Covid-19.
Sebelum kematian ibu kandungnya, ayah kandung dokter Deny yang merupakan perawat senior di RSUD Sampang, juga meninggal dunia, Minggu (7/6/2020).
Saat ini, istri almarhum dokter Deny bersama dengan anak semata wayangnya yang masih berusia 1 tahun, tengah menjalani isolasi di RSUD Sampang, setelah terkonfirmasi positif Covid-19.
"Kami betul-betul berduka, karena keluarga besar dr D merupakan tenaga medis di Kabupaten Sampang yang sama-sama berjuang untuk melawan Covid-19, namun harus gugur karena terserang Covid-19," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Sampang, Juwardi, saat dihubungi Kompas.com, Senin.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Khofifah: Malang Raya Belum Penuhi Syarat New Normal", https://regional.kompas.com/read/2020/06/20/19461331/khofifah-malang-raya-belum-penuhi-syarat-new-normal.