Nasib John Kei Setelah Usahanya Menghabisi Nus Kei Gagal, Ancaman Hukumannya Ternyata Tak Main-main
Terungkap bahwa hubungan John Kei dan Nus Kei ternyata selama ini cukup dekat bahkan masih bersaudara
TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah fakta baru seputar keributan John Kei dan Nus Kei yang mengakibatkan kericuhan di kluster Australia, Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten perlahan terkuak.
Kabar terbaru, hubungan John Kei dan Nus Kei ternyata selama ini cukup dekat.
Selain itu, kronologi kasus hingga akhirnya John Kei ditangkap mulai terkuak.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menjelaskan bahwa hubungan John Kei dan Nus Kei adalah saudara dan satu marga Kei.
• Kabar Gembira, Pemerintah Akhirnya Pastikan Pencairan Gaji ke 13 PNS, TNI, Polri dan Pensiunan
• Kakak Beradik Urunan Beli Mobil Baru Untuk Orangtua, Sifat Sang Ayah Mendadak Berubah
• Reaksi Anak Buah Khofifah saat Wilayah Risma Terancam PSBB Lagi, Kasus Covid-19 Surabaya Meningkat
• Fakta di Balik Aktor India Sushant Singh Rajput yang Meninggal Gantung Diri, Pengakuan Calon Istri
Inilah kronologi kericuhan.
Tanpa seorangpun berani mendekat apalagi menolong ketika dua anak buah Nus Kei diserang lima sampai tujuh anggota kelompok John Kei.
AR (38) dan ER alias YDR (46), anak buah Nus Kei, sekitar pukul 11.30 WIB, melajukan sepeda motor Yamaha NMAX nomor polisi B 6945, Minggu (21/6/2020).
Di Jalan Raya Kresek, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, jelang pertigaan ABC, mereka seperti terburu-buru.
Rupanya sejak dari arah Green Lake City, keduanya diikuti sebuah sepeda motor dan sebuah mobil Suzuki Ertiga berisi anggota kelompok John Kei.
Kobar (41) warga setempat menyaksikan detik-detik dua anak buah Nus Kei dihabisi oleh anggota kelompok John Kei secara membabi-buta.
Ia terkejut saat asyik nongkrong di dekat lokasi, tiba-tiba pecah keributan.
"Korban dikejar oleh empat orang, yang mengejar ada yang naik motor dan mobil," ungkap Kobar kepada TribunJakarta.com, Senin (22/6/2020).
Suasana di Jalan Raya Kresek hampir tiap hari macet karena menjelang pertigaan ABC, termasuk dirasakan ER dan AR.
Satu korban berinisial AR terjatuh dan langsung dihabisi oleh para pelaku. Empat jarinya tanggal akibat sabetan senjata tajam.
• Siapa Sebenarnya Nus Kei, Pemilik Rumah di Green Lake City yang Diserang Kelompok John Kei
• Polisi Bongkar Motif Ekonomi Dibalik Perseturuan John Kei dan Nus Kei, Tak Puas Soal Pembagian Ini
Sementara ER sempat kabur melajukan motornya, namun tertangkap juga karena kondisi jalanan macet.
Di antara empat orang dari dalam mobil turun, kebanyakan membawa senjata tajam. Ada juga yang membawa senjata api, tapi tak sampai meletuskannya.
"Sempat dilindas dengan mobil yang dibawa pelaku, lalu kabur," sambung dia.
Saksi mata lainnya, Ujang, ikut menceritakan kejadian mengerikan di depan matanya Minggu siang itu.
"Dikira itu korban begal karena yang membacoknya membawa senjata," ungkap Ujang.
"Makanya, warga enggak ada yang berani (merelai, red)," ucap pria 50 tahun itu menambahkan.

Ia tak membayangkan, dalam situasi Jalan Raya Kresek macet oleh pengendara roda dua dan empat, para pelaku melukai korban tanpa rasa takut.
Menurut Ujang, korban yang sempat dilindas dan sudah terluka di sekujur tubuhnya, masih sadar dan sempat terduduk di tengah jalan.
• Ricuh di Green Lake City Diduga Karena Masalah Pribadi John Kei dan Nus Kei, Saling Tantang di WA
• Mengenal Sosok John Kei, Sepak Terjang Eks Terpidana, Diduga Buat Kericuhan di Green Lake City
Beberapa menit kemudian, korban pingsan dan sempat ditutupi warga menggunakan kardus karena mengira sudah meninggal.
"Kita takut, makanya maksudnya nunggu polisi buat evakuasi, tapi ternyata dia udah enggak sadar duluan," kata Ujang.
Sebelum polisi datang, tak lama teman-teman korban tiba di lokasi dan membawa korban ER ke Rumah Sakit Puri Kembangan tapi meninggal di jalan.
ER Masuk Target John Kei
Usut punya usut, ER satu dari dua orang yang ditarget oleh John Kei untuk dihabisi lewat anggota kelompoknya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana membenarkan, penganiayaan dua orang di Duri Kosambi diduga dilakukan oleh kelompok John Kei.
"Satu orang meninggal dunia atas nama ER karena luka bacok di beberapa tempat dan satu orang lagi empat jari tangannya putus akibat bacokan atas nama AR," ucap Nana dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2020).
Menurut Nana, John Kei kuat terlibat dalam kasus ini karena penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya menemukan pesan di ponsel anak buahnya.

"Setelah membuka hape pelaku, didapati perintah saudara John Kei kepada anggotanya," ungkap Nana.
"Indikatornya, adanya perencanaan pembunuhan terhadap saudara NK dan ER atau YDR."
"Kemudian ada pembagian tugas dan peran. Sasarannya adalah NK dan EDR. Juga ada yang bertugas mencari sasaran lain, yakni melakukan pengamanan," imbuh dia.
Gagal Temukan Nus Kei
Setelah misi pertama, anggota kelompok John Kei bergerak menuju Green Lake City dan menerobos gerbang kluster Australia.
Menurut informasi yang didapat dari lapangan, ada empat mobil yang diduga ditumpangi anggota kelompok John Kei.
Pertama yang masuk kompleks adalah Toyota Agya putih nomor polisi B 253 SID.
Seorang penumpang langsung membuka palang pintu.
Sang sopir yang masih duduk di balik kemudi menodongkan pistol ke arah petugas sekuriti yang mencoba meminta identitasnya.
Masuk mobil pertama, mengekor Toyota Agya hitam B 2394 AE, Toyota Agya putih B 114 EVE dan Toyota Agya hitam B 8300 PG.
Sekitar 15 orang di empat mobil tersebut mencari Nus Kei di rumah nomor 52 di kluster Australia, namun tak ada di lokasi.
Miftah warga setempat terjekut mendengar letusan pistol dari orang-orang yang berkerumun mencari Nus Kei di rumahnya.
"Ada suara tembakan dan kondisinya ramai," ucap warga perumahan elite di Kota Tangerang itu kepada Warta Kota.
Kebanyakan mereka membawa golok, pistol. Warga sekitar mendadak resah dan suasana sempat mencekam.
Heriyanto, petugas sekuriti kompleks memastikan orang-orang berbadan tegap itu berpenutup muka dan membuat keributan di rumah Nus Kei.
"Mereka mengamuk di rumah Bapak Nus Kei. Dua kendaraan milik Bapak Nus Kei dirusak," terang Heriyanto.
Dua kendaraan yang terparkir di rumah Nus Kei yang dihancurkan, yakni mobil B Mazda putih 16 KEI dan Yaris B 8669 LJ.
Bahkan, kendaraan warga milik Tomi Sugiarto tetangga Nus Kei di rumah no 50, Pajero sport warna putih B 1373 BJV turut dihancurkan.
Petugas sekuriti sempat mendatangi lokasi keributan, namun orang-orang yang berkerumun di depan rumah Nus Kei melawan.
"Dari informasi bapak Nus Kei, ini perbuatan dari saudara John Kei," imbuh Heriyanto.
Tampak dari video yang beredar, rumah Nus Kei hancur. Pintu rumah dijebol, sejumlah kaca jendela pecah dilempar barbel.
Kericuhan diwarnai suara letusan tembakan di rumah Nus Kei di kluster Australia, Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Minggu (21/6/2020).
Ruang tamu dan kamar tidur diacak-acak para pelaku menggunakan parang.
Sementara istri Nus Kei, Reni dan dua anaknya, Anggi dan Tio, menyelamatkan diri dengan menyeberang ke rumah tetangga.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana membenarkan, jika Nus Kei yang dicari-cari anak buah John Kei tidak ada di tempat.
"Rumah tersebut rumah Nus Kei, tapi yang bersangkutan tidak ada. Saat ituhanya istri dan anak-anaknya. Mereka berusaha meninggalkan tempat dan terjadilah perusakan," kata Nana.
Kurang lebih 15 orang yang gagal mencari Nus Kei, kemudian merusak pintu, ruang tamu dan kamar.
Sepulang dari rumah Nus Kei, empat mobil kembali keluar menuju gerbang kluster Australia dan di sini mereka bertindak brutal.
Adi Nugroho, petugas keamanan kluster Australia menjadi korban keberingasan para pelaku saat hendak keluar gerbang.
"Mereka membuang tembakan sebanyak tujuh kali," ucap Nana.
Kendaraan pelaku menabrak pintu gerbang yang tertutup dan membuat petugas sekuriti bernama Adi Nugroho terluka hingga kaki kirinya patah.
Pengemudi ojek online alias ojol, Andreansyah, turut tertembak peluru di jempol kaki kanannya yang dilepaskan pelaku yang mengendarai Toyota Agya putih B 114 EVE.
Keduanya kini sudah menjalani perawatan di Rumah Sakit Medika, Karang Tengah, Tangerang.
Nasib John Kei, ancaman hukuman mati terbuka
Menurut Nana, dua peristiwa di Duri Kosambi, Jakarta Baray dan kluster Australia, Green Lake City, Cipondoh, Tangerang, menyoal masalah pribadi John Kei dan Nus Kei.
"Terkait adanya ketidakpuasan antara pembagian uang penjualan tanah," ungkap Nana.
Lantaran tak adanya penyelesaian, kemudian kelompok Nus Kei dan John Kei saling ancam melalui ponsel.

Lalu muncullah peristiwa pembacokan di Cengkareng dan penyerangan rumah Nus Kei di Cipondoh.
"Motifnya terkait masalah internal terkait Nus Kei dan John Kei. Saudara John Kei merasa dikhianati terkait masalah pembagian uang yang tidak sampai, ini masih didalami," kata Kapolda lagi.
Ia memastikan Nus Kei dan John Kei masih saudara dan sama-sama bermarga Kei.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan sampai Nus Kei tidak kemana-mana.
"(Nus Kei) sudah dipanggil, sudah dari awal," kata Tubagus di Polda Metro Jaya.
Menurut Tubagus, salah satu dasar penangkapan John Kei dan anak buahnya adalah keterangan Nus Kei.
"Penangkapan itu berdasarkan dari alat bukti. Salah satunya keterangan saksi korban," jelas dia.
"Sehingga kita bisa tahu, oh yang melakukan itu adalah ini. Nyambung nggak sama olah TKP-nya? Nyambung. Ya sudah, kita lakukan tindakan kepolisian tadi malam," ucap Tubagus.
Dalam kasus ini polisi sudah menangkap 30 orang pelaku dan masih didalami untuk perannya masing-masing, sedang tiga lainnya masih diburu.
Mereka dijerat pasal 88 tentang permufakatan jahat, pasal 340 tentang pembunuhan berencana, pasal 351 tentang penganiayaan, pasal 170 tentang perusakan dan UU Darurat nomor 12 tahun 1951.
Jika pasal 340 terpenuhi dalam persidangan, bukan tidak mungkin John Kei terancam hukuman mati.
"Kalau ancaman hukuman terpenuhi, maksimalnya hukuman mati," beber dia.
Barang bukti disita di antaranya 4 mobil, 28 tombak, 24 senjata tajam, 2 buah ketapel panah, 3 buah anak panah, 3 buah stik basebol, 17 hape, dan 1 buah decoder.
siapa Nus Kei?
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana, menjelaskan Nus Kei dan John Kei bersaudara dan satu marga Kei.
"John Kei dan Nus Kei masih keluarga. Peristiwa ini dilandasi masalah pribadi," ungkap Nana dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Senin (22/6/2020).
Setelah pembacokan di Kosambi, Jakarta Barat, anggota kelompok John Kei menuju Green Lake City dan merangsek masuk kluster Australia untuk mencari Nus Kei.
Di rumah nomor 52 yang ditinggali Nus Kei, para pelaku tidak menemukannya.
Mereka tetap mengamuk merusak pintu, jendela dan perabotan di dalamnya.
Menurut Nana, konflik Nus Kei dan John Kei dipicu karena masalah bagi-bagi jatah hasil penjualan tanah yang tidak merata.
"Ini terkait adanya ketidakpuasan antara pembagian uang penjualan tanah," terang Nana.
"Tetapi karena dilandasi tidak adanya penyelesaian kemudian mereka saling ancam melalui hape setelah kita periksa para pelaku ini," sambung dia.
Dari pemeriksaan hape para pelaku, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya menemukan permufakatan jahat John Kei terhadap Nus Kei.
"Didapati perintah saudara John Kei kepada anggotanya. Indikatornya adanya perencanaan pembunuhan terhadap saudara NK dan ER atau YDR," Nana menjelaskan.
Di sana anggota John Kei yang ditugasi memiliki peran berbeda, namun rinciannya masih didalami oleh penyidik Ditreskrimum.
Nana memastikan, dua orang yang disasar John Kei untuk dihabisi adalah Nus Kei dan ER, yang belakangan tewas setelah mendapat loka bacok di Kosambi.
Dari penelusuran Tribunnews.com, Nus Kei memiliki kaitan dengan John Kei.
Sosok Nus Kei sempat muncul di pemberitaan yang pernah ditulis Tribunnews.com pada 19 Februari 2020.
Saat itu, John Kei yang telah ditangkap polisi karena kasus pembunuhan dirawat di Rumah Sakit Polri, Bhayangkara, Kramat Jati, Jakarta Timur.
John Kei dirawat karena mengalami infeksi pada kaki kanannya, bukan karena meningkatnya gula darah.
Nah, Nus Kei ingin menjenguk dan melihat langsung sang keponakan yang dirawat di ruang ICU.
Namun, Nus Kei hanya bisa berkomunikasi lewat kaca yang ditutupi gorden dan kertas koran.
Hal ini dilakukan lantaran dihalangi pihak kepolisian yang berjaga.
Percakapan pun terjadi, Nus berbincang dengan John mengunakan Bahasa Kei.
"Saya tanya keadaannya, dia (John) jawab baik," ujar Nus menceritakan inti perbincangannya, Minggu (19/2/2012).
Lewat sudut kamar yang tertutup rapat gorden berwarna cokelat, jendela bagian atasnya pun ditutupi koran, Nus berkomunikasi.
Nus Kei saat itu berteriak-teriak menyebut nama John.
Mendengar suara Nus Kei, John langsung mengacungkan jempol tangannya tanda dia dalam keadaan yang baik.
"Buka saja sedikit, kita kan mau tahu keadaan Bung John," pinta Nus saat mencoba berkomunikasi dengan seseorang dari balik kamar tempat di mana John Kei terbaring.
Dia yang bersama rekannya datang untuk menjenguk, ditolak pihak kepolisian yang berjaga dengan membawa senjata laras panjang.
Dia pun mencari cara agar bisa mengetahui kondisi terakhir sang keponakan.
Terkait sosok Nus Kei juga dibenarkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat dalam tayangan Breaking News di TV One, Minggu (21/6/2020).
Tubagus mengatakan, pemilik rumah yang diserang memiliki keterkaitan dengan John Kei.
"Masalah rumah, tadi identitas rumah yang dilakukan pengrusakan memang benar yang tadi disampaikan," ungkap Tubagus.
"Mereka saling mengenal sehingga proses identifikasi mungkin tidak akan terlalu sulit," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kesaksian Nus Kei Tentang John Kei dan Detik-detik Kematian Anak Buahnya Menurut Saksi Mata