Virus Corona
Risma Sambut New Normal di Surabaya, Epidemiolog Beda Sikap, Ada Ancaman Bahaya Jika Diterapkan
Wali kota Tri Rismaharini alias Risma sambut new normal di Surabaya, Pakar Epidemiologi justru beda sikap, lantaran ada ancaman bahaya jika diterapkan
Sesuai data yang dirilis oleh tim gugus covid-19 pusat, angka kematian di Jawa Timur, khususnya di Surabaya masih terbilang tinggi. Yakni sekitar 7,8 persen.
Padahal dalam skala nasional, angka kematian hanya berkisar 5,7 persen atau angka globalnya sekitar 5 persen.

• Orang Dekat John Kei Beber Hal Lain Rencana Pembunuhan Nus Kei, Ini Perintah Godfather Jakarta
"Pemerintah dalam hal ini diharapkan mampu mengendalikan tingkat kepatuhan masyarakat, terlebih menyongsong new normal," imbuhnya.
Seperti halnya membuat aturan tegas melalui perwali tentang sanksi denda atau sanksi lainnya kepada para pelanggar.
Aturan seperti halnya wajib memakai masker, hingga menjaga protokol seperti menghindari kerumunan, physical distancing hingga social distancing.
"Dengan adanya aturan tegas dari pemerintah, diharapkan mampu menekan penyebaran covid-19.
Sehingga baru bisa dikatakan bahwa Jawa Timur, khususnya Surabaya masuk ke new normal yang sesungguhnya," pungkas Windhu.
(Penulis: Kontributor Surabaya, Ghinan Salman | Editor: Dheri Agriesta)
(*)