Sebelum Ada Insiden Berdarah, Ada Komunikasi via WhatsApp Antara Nus Kei dan Jhon Kei

Pihak polisi telah menggelar puluhan adegan penyerangan yang dilakukan anak buah John Kei di rumah Nus Kei

Editor: Budi Susilo
Kolase Tribunnews/JEPRIMA dan Tribun Jakarta
PERSOALAN PRIBADI - Nus Kei (kiri) dan John Kei (kanan). Pihak polisi telah menggelar puluhan adegan penyerangan yang dilakukan anak buah John Kei di rumah Nus Kei yang berlokasi di Perumahan Green Lake City, Cluter Astralia, Tangerang, Banten. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANGERANG - Pihak polisi telah menggelar puluhan adegan penyerangan yang dilakukan anak buah John Kei di rumah Nus Kei yang berlokasi di Perumahan Green Lake City, Cluter Astralia, Tangerang, Banten.  

Saat terjadi penyerangan sebuah rumah di Green Lake City, membuat luka seorang pengemudi ojek online, penjaga perumahan pun juga. 

Padahal itu pertikaian yang dilatarbelakangai persoalan pribadi, antara Jhon Kei dan Nus Kei. Ini terungkap saat pihak polisi menggelar rekonstruksi

Aparat kepolisian Polda Metro Jaya sudah menggelar reskonstruksi penyerangan yang dilakukan anak buah John Kei di rumah sang paman yakni Nus Kei.

Baca Juga: Begini Upaya Pemkot Balikpapan Setelah Ada PNS Terkonfirmasi Positif Covid-19

Baca Juga: Tanpa Berharap Developer dan Pemerintah, Warga Pesona Bukit Batuah Balikpapan Semenisasi Ujung Gang

Rekonstruksi digelar pada Rabu (24/6/2020) dimulai dari adanya pemufakatan jahat hingga penyerangan ke rumah Nus Kei yang berlokasi di Green Lake City, Tangerang, Banten.

Paman John Kei yakni Nus Kei pun menyaksikan secara langsung kegiatan rekonstruksi yang digelar oleh jajaran penyidik Polda Metro Jaya.

Rekonstruksi ini menjadi bagian alat bukti polisi untuk mengungkap kasus penyerangan yang dilakukan anak buah John Kei ke rumah pamannya Nus Kei. Rupanya, sebelum terjadi penyerangan ada obrolan antara Nus Kei dan keponakannya yakni John Kei

Obrolan itu dilakukan sebelum terjadi insiden berdarah yang mengakibatkan seorang anak buah Nus Kei tewas dikeroyok anak buah John Kei hingga terjadi pengrusakan di rumah Nus Kei pada Minggu (21/6/2020) lalu.

Bahkan pelaku menabrak sekuriti yang berjaga dan mengumbar tembakan hingga pengemudi ojek online mengalami luka. Nus Kei menjelaskan bahwa kejadian ini hanya salah paham antara dirinya dengan John Kei.

Menurutnya ini merupakan masalah pribadi. Ia pun membongkar percakapan dengan John Kei sebelum terjadinya keributan tersebut. Mereka sempat menjalin komunikasi melalui aplikasi WhatsApp (WA).

"Memang kami saling WA. Dia minta ketemu," ujar Nus Kei saat ditemui Warta Kota di Green Lake City, Tangerang, Selasa (23/6/2020).

Baca Juga: Resmi Hari Ini, Penumpang Tidak Bawa Surat PCR Swab Covid-19, Ditahan di Bandara SAMS Balikpapan

Nus Kei menyebut terjadi miskomunikasi dalam hal ini, yakni terkait pembagian hasil jual tanah di Ambon. "Masalah kita berdua, selesaikan berdua. Jangan libatkan orang lain," ucap Nus Kei menirukan pesan WA yang dikirimkannya kepada John Kei.

Dirinya menegaskan tak ada saling mengancam dalam pesan singkat tersebut. Nus Kei pun berniat untuk berdamai dengan John Kei. "Fair dong kalau saya WA seperti itu. Saya maunya damai saja, kita ini bersaudara. Dia keponakan saya. Ini paman dengan keponakannya. Kita ini masih satu garis keturunan," kata Nus Kei.

Bantahan Kuasa Hukum John Kei

Pengacara John Kei, Anton Sudanto membantah jika kliennya memerintahkan sejumlah orang untuk menyerang pamannya, Nus Kei.

Hal itu disampaikan Anton di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (23/6/2020).

"Tentu itu kami membantah, karena nggak ada bukti sama sekali," kata Anton kepada wartawan. Meski begitu, Anton mengatakan pihaknya menghormati jalannya proses penyidikan. "Ini masih dalam penyidikan. Jadi biarkanlah diuji dulu oleh penyidik. Kita lihat nanti seperti apa perkembangannya," ujar dia.

Saat ini, John Kei masih menjalani pemeriksaan terkait kasus penyerangan hingga penganiayaan yang mengakibatkan satu orang tewas.

Gelar 43 Adegan 

Polisi menggelar puluhan adegan penyerangan yang dilakukan anak buah John Kei di rumah Nus Kei yang berlokasi di Perumahan Green Lake City, Cluter Astralia, Tangerang.  

Rekonstruksi dimulai sekitar pukul 15.30 WIB dengan lokasi pertama di gerban cluster. Kemudian rekonstruksi berlanjut di rumah Nus Kei. Di depan rumahnya, Nus Kei tampak menyaksikan rekonstruksi perusakan yang dilakukan anak buah John Kei di rumahnya.

Baca Juga: Kementerian Agama Terbitkan Panduan Layanan Menikah di Situasi New Normal Covid-19

Baca Juga: Cara Atasi Trauma Hilangkan Rasa Sedih ala Psikolog, Berangkat dari Curhatan Wanita Gagal Menikah

Ia tampak menyaksikan rekonstruksi dari rumah yang ada di seberang kediamannya. Nus Kei tampak mengenakan kemeja putih, celana panjang, kacamata hitam dan masker.

Ia tampak berdiri menyaksikan jalannya rekonstruksi sambil ditemani beberapa orang. Tampak Yusri Yunus pun menghampiri Nus Kei dan ikut bergabung menyaksikan jalannya rekonstruksi.

Seorang rekan Nus Kei tampak menghampiri awak media dan membagikan minuman. Dari kejauhan, Nus Kei pun melihat hal itu sambil tersenyum. Kemudian ia menyaksikan adegan per adegan rekonstruksi penyerangan yang dilakukan John Kei di rumahnya.

Nus Kei saksikan rekonstruksi penyerangan yang dilakukan kelompok John Kei di rumahnya. (Kompas TV)
Usai adegan di rumah Nus Kei, rekonstruksi kemudian berlanjut ke gerbang keluar cluster.

Usai rekonstruksi, Yusri Yunus menjelasakan soal kejadian sore ini. "5 TKP sudah kita laksanakan pra rekonstruksi, jadi total semuanya ada 43 adegan semuanya, di Mapolda, di Kosambi dan di Green Lake City," ujar Yusri Yunus kepada wartawan di lokasi, Rabu (24/6/2020).

Menurutnya, ada satu adegan yang tidak ditampilkan pada rekonstruksi tersebut. "Satu adegan tidak kita laksanakan, yakni adegan tembakan yang melukai seorang pengedara ojol, sudah dioperasi dan ditemukan proyektil senpi," katanya. Ia juga menjelaskan, motif penyerangan yang dilakukan John Kei yakni karena kasus jual beli tanah.

"Motif menurut JK bahwa ada rasa dikhianati oleh NK yang merupakan keluarganya sendiri, masalah uang, ada pengurusan tanah di daaerah Maluku yang menurut NK belum selesai, tapi ada yang memberi tahu pada JK sudah selesai, tapi kita masih dalami apa kemungkinan ada motif lain," jelasnya.

Untuk posisi Nus Kei saat penyerangan, menurut Yusri Yunus, paman John Kei itu tidak ada di tempat. "Pada saat datang ke TKP, NK tidak di tempat, tapi yang ada adalah istri, anak dan dua adik ipar," tambahnya.

Diketahui, anak buah John Kei melakukan penyerangan di dua lokasi berbeda, yakni kawasan Green Lake City di Cipondoh, Kota Tangerang; dan daerah Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat pada hari Minggu siang.

Penyerangan dilakukan karena kekecewaan John Kei terhadap Nus Kei, yang merupakan pamanya, terkait pembagian uang hasil penjualan tanah.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 di Balikpapan, Perkuat Jaringan Usaha Rekrut Reseller, Pelaku Usaha Harus Jeli

Baca Juga: Keluhkan Biaya Rumah Sakit, Sopir di Terminal Batu Ampar Balikpapan Ikuti Rapid Test Covid-19 Gratis

Saat menyerang kawasan Green Lake City, anak buah John Kei melepaskan tujuh kali tembakan, merusak gerbang perumahan, dan mengacak-acak rumah Nus Kei.

Akibatnya, satu orang sekuriti perumahan mengalami luka karena ditabrak anak buah John Kei dan satu pengendara ojek online tertembak di bagian kaki.

Sementara itu, penyerangan di Cengkareng menyebabkan satu anak buah Nus Kei berinisial ER tewas dan satu orang lainnya terluka.

Polisi kemudian menangkap John Kei dan 29 anak buahnya di markas mereka di Jalan Tytyan Indah Utama X, Bekasi, Jawa Barat pada hari itu juga sekitar pukul 20.15 WIB.

Polisi menyita sejumlah barang bukti di markas kelompok John Kei di antaranya 28 buah tombak, 24 buah senjata tajam, 2 buah ketapel panah, 3 buah anak panah, 2 buah stik bisbol, dan 17 buah ponsel.

Kini, John Kei dan 29 anak buahnya telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penyerangan, penganiayaan, dan pembunuhan berencana.

Mereka dijerat Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, Pasal 169 KUHP, Pasal 170 KUHP, dan Pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman mati.

(TribunnewsBogor.com/Warta Kota) 

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Ini Obrolan John Kei dan Nus Kei Sebelum Terjadi Penyerangan: Masalah Kita Berdua, Selesaikan Berdua, https://bogor.tribunnews.com/2020/06/24/ini-obrolan-john-kei-dan-nus-kei-sebelum-terjadi-penyerangan-masalah-kita-berdua-selesaikan-berdua?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved