Jawaban Luhut Pandjaitan Ketika Ditanya Selamatkan Nyawa atau Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjawab pertanyaan yang kerap muncul di masyarakat saat wabah Virus Corona terjadi.
TRIBUNKALTIM.CO - Jawaban Luhut Pandjaitan Ketika Ditanya Selamatkan Nyawa atau Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19?
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjawab pertanyaan yang kerap muncul di masyarakat saat wabah Virus Corona terjadi di Indonesia.
Ketika suatu negara menghadapi pandemi Virus Corona ( covid-19 ) sering muncul pembicaraan manakah yang harus diutamakan oleh negara, nyawa atau ekonomi.
• Bukan Minta Damai ke John Kei, Nus Kei Justru Minta Godfather Jakarta Mengaku: Tolong Berjiwa Besar
• Ramalan Zodiak Cinta Jumat 26 Juni 2020, Libra Naik ke Jenjang Serius, Gemini Kedatangan Kenangan
• Fakta Baru Kasus John Kei Diungkap Kuasa Hukum, Nus Kei Pernah Dibantu oleh Godfather of Jakarta
• Kabar Terbaru Gaji ke-13 PNS, TNI dan Polri Bukan Cair Juni, Jajaran Sri Mulyani Beri Penjelasan
Pembicaraan tersebut juga muncul di tengah masyarakat Indonesia yang saat ini masih melawan pandemi covid-19.
Menjawab pilihan tersebut, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memilih untuk menyelamatkan keduanya.
Dikutip dari unggahan akun Instagram resminya, @luhut.pandjaitan, Jumat (26/6/2020), Luhut beralasan keduanya bisa diselamatkan secara beriringan.
Menurut Luhut memulihkan perekonomian negara sama halnya dengan menyelamatkan kehidupan masyarakat di tengah pandemi covid-19.
"Memulihkan ekonomi sama dengan memulihkan harapan hidup masyarakat di tengah pandemi yang masih kita hadapi hari ini," tulis Luhut.
"Karena itu, sebagai bagian dari pemerintah Indonesia saya berpikir bahwa pemulihan ekonomi nasional memang harus berjalan," sambungnya.
Luhut kemudian memaparkan apa cara yang diperlukan untuk memulihkan perekonomian di Indonesia.
Ia kemudian menyebutkan pemulihan sektor pariwisata sebagai satu cara untuk memuhlihkan perekonomian negara.
"Salah satunya melalui revitalisasi sektor pariwisata yang menyumbang pemasukan devisa cukup besar bagi negara serta membuka banyak lapangan kerja bagi warga sekitarnya," papar Luhut.
"Saya sampaikan keinginan saya kepada K/L terkait agar lebih fokus memperbaiki dan merevitalisasi lima destinasi wisata super prioritas, yaitu Borobudur, Labuan Bajo, Danau Toba, Likupang dan Mandalika," tambah dia.
Luhut lalu menyinggung soal masukan dari desa-desa yang bersangkutan tentang peningkatan fasilitas penunjang pariwisata.