Tarif Tol Balsam Dinilai Mahal, Gubernur Isran Noor: Tak Punya Kemampuan Bisa Lewat Jalan Arteri

Tarif jalan tol Balikpapan Samarinda atau Tol Balsam sebesar Rp 1200 per kilometer dianggap sebagian masyarakat cukup mahal

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/JINO KARTONO
Gubernur Kaltim Isran Noor usai menghadiri peringatan Hari Anti Narkotika International, Jumat (26/6/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tarif jalan tol Balikpapan Samarinda atau Tol Balsam sebesar Rp 1200 per kilometer dianggap sebagian masyarakat cukup mahal.

Bahkan setelah tol dibebankan tarif sebesar itu, terjadi penurunan cukup siginifikan. Bahkan data yang didapat Komisi II DPRD Kaltim mencatat selama sehari rata-rata kendaraan yang lewat hanya 2000 dalam sehari.

Hal tersebut berbanding terbalik saat Tol Balasam masih gratis, angka yang gunakan Tol Balsam bisa mencapai puluhan ribu tiap tahun. Bahkan DPRD Kaltim pun menolak tarif tol tersebut. Hal tersebut dinilai memberatkan masyarakat.

Ketika TribunKaltim.co, meminta tanggapan hal itu kepada Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, mengatakan, belum ada aspirasi dari masyarakat yang masuk ke pihaknya. Bahkan ia menanggapi tarif Tol Balsam tersebut sudah wajar.

Baca Juga: Tingkat Kepatuhan Sertakan Dokumen PCR di Balikpapan Masih 41 Persen, Waspadai Penumpang Pelabuhan 

Baca Juga: Bertahan Saat Pandemi Covid-19, Strategi Grand Tjokro Balikpapan Jual Kamar Sampai Mitigasi Finance

"Siapa yang menyampaikan, apresiasi. Normal itu, normal sesuai nilai investasi. Tarif segitu wajarlah, wajar. Sekarang apa yang tidak wajar," ucap Isran Noor usai menghadiri peringatan Hari Anti Narkotika International di Balai rehabilitasi BNN, Jumat (26/6/2020).

Menurutnya, tidak masalah jika masyarakat lebih banyak melewati jalan arteri ketimbang tol. Belum lagi jalan arteri itu setiap tahunnya diperbaiki demi membuat nyaman para pengguna kendaraan.

Jalan Tol Balikpapan - Samarinda
Jalan Tol Balikpapan - Samarinda (HO/JASA MARGA)

"Jalan yang biasa diperbaiki itu diaspal. Kan bagi warga yang tidak memiliki kemampuan bisa lewat jalan alteri," kata Isran Noor.

Baca Juga: Keluhkan Biaya Rumah Sakit, Sopir di Terminal Batu Ampar Balikpapan Ikuti Rapid Test Covid-19 Gratis

Justru ia sempat guyon jika dirinya lebih sering menggunakan arteri ketimbang Tol Balsam. Ia mengharapkan para awak media lebih baik menggunakan jalan tol.

"Orang-orang yang mampu seperti kalian ini (wartawan), jalan lah lewat tol. Kalau saya kan jalan alteri, biasa saja, kalau kalian lewat tol karena fulusnya banyak," candanya.

Mahasiswa Protes Tarif Tol Balsam

Di tempat terpisah, berita sebelumnya. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ( PMII ) Komisariat Universitas Mulawarman ( Unmul ) geruduk gedung DPRD Kaltim, Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur pada Kamis (25/6/2020). Sekitar puluhan mahasiswa berdemo di depan gerbang Kantor DPRD Kaltim Kamis pagi.

Mereka ini para mahasiswa menuntut agar DPRD Kaltim segera menyurati pemerintah pusat untuk segera menurunkan tarif tol Balikpapan Samarinda atau yang biasa juga dikenal dengan sebutan Tol Balsam

"Kita mendesak DPRD Provinsi Kaltim Menyurati pemerintah pusat menurunkan tarif tol. Masyarakat Masih mending anggaran 3 triliun untuk masyarakat pinggiran. Bayangkan sopir travel yang sedikit harus melewati jalan tol," ucap salah satu orator.

Baca Juga: Keluhkan Biaya Rumah Sakit, Sopir di Terminal Batu Ampar Balikpapan Ikuti Rapid Test Covid-19 Gratis

Hingga berita ini diturunkan TribunKaltim.co, para pendemo masuk ke area gedung DPRD Kaltim untuk melakukan mediasi dengan Anggota DPRD Kaltim.

( TribunKaltim.co )

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved