Diyakini Dapat Memperkuat Imunitas, Wedang Jahe di Balikpapan Laris Manis
Harga rempah-rempah saat awal pandemi Covid-19 mewabah di tanah air, melonjak akibat permintaan yang meningkat. Rempah khususnya empon-empon diyakini
Penulis: Heriani AM | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Harga rempah-rempah saat awal pandemi Covid-19 mewabah di tanah air, melonjak akibat permintaan yang meningkat. Rempah khususnya empon-empon diyakini bisa memperkuat imunitas tubuh untuk menangkal virus corona.
Kekhawatiran masyarakat akan penyebaran wabah virus corona atau Covid-19 rupanya membawa berkah tersendiri tidak hanya bagi penjual jahe, namun juga bagi pedagang minuman jahe. Salah satunya adalah wedang jahe.
Racikan minuman segar dan menyehatkan itu dicari karena memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah menguatkan imun tubuh. Setelah beberapa bulan pandemi Covid-19, wedang jahe tetap diminati masyarakat.
"Masih banyak peminatnya, meskipun tidak sebanyak pada awal-awal pandemi," ujar pemilik usaha Wedang Dayak, Bungas Food, Nurul Ahdaniah saat dikonfirmasi, Sabtu (27/6/2020).
Baca juga; Salah Satunya Danau Labuhan Cermin di Kalimantan Timur, Berikut 7 Danau Berwarna Biru di Indonesia
Baca juga; Ternyata Tanaman-tanaman Pekarangan Rumah ini Beracun dan Mematikan, Salah Satunya Tanaman Jarak
Perempuan berhijab asal Kota Tanjung Tabalong Kalimantan Selatan ini mencampur wedang jahe dengan bahan alami yang hanya ada di tanah Kalimantan, yaitu bawang dayak.
Zat Flavanoid terdapat pada bawang dayak diyakini dapat mencegah virus. Hal ini yang membuat wedang jahe buatan Nurul diminati konsumen.
Hal ini terbukti dengan omzet yang ia terima bulan ini, yang mengalami penurunan sekira 40 persen. Menurutnya, penurunan omzet ini karena banyaknya pekerja yang dirumahkan. Tidak memiliki pendapatan seperti biasanya, mereka pun menerapkan pola hidup hemat. Masyarakat di rumah mungkin saja kreatif membuat jamunya sendiri.
Kendati omzet menurun, wedang jahe buatan Nurul tetap melaju dengan bantuan reseller. Ia berkisah memulai usaha wedang jahe sejak Januari 2020 lalu. Namun berjalan lebih kurang 2 bulan, virus corona mulai mewabah.
Baca juga; Tembus 170 Kasus, Pasien Positif Covid-19 di Balikpapan Masih Didominasi dari Sektor Migas
Baca juga; Jadwal Pertandingan Bola Malam Ini 27 Juni 2020: Bayern Munchen, Barcelona hingga Manchester United
"Saat mulai usaha, omzet per bulannya bisa mencapai Rp 5 jutaan. Kemudian Februari dan Maret mulai Covid-19. Tapi, alhamdulillah, jejamuan ini malah jadi primadona. Jadi, usaha ini tidak terlalu berimbas," ungkapnya.
Ia mengungkapkan pernah menjual 100 botol per hari pada awal pandemi Covid-19 terjadi di Balikpapan. Saat itu pihak bandara yang permintaannya banyak.
"Dulu itu bandara sering pesan, sekarang kan sepi. Saat ini tetap produksi, namun untuk kemasan botol berukuran besar. Setiap hari masih ada pemesana tapi memang tidak terlalu banyak," pungkasnya.