Komisi II DPRD Kaltim Yakin Tarif Tol Turun tak Ganggu Perekonomian Jalan Poros Balikpapan Samarinda
Pemerintah provinsi Kalimantan Timur ( Pemprov Kaltim ) tetap membiarkan tarif tol Balikpapan-Samarinda ( Tol Balsam ) sebesar Rp 1200 per kilometer.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah provinsi Kalimantan Timur ( Pemprov Kaltim ) tetap membiarkan tarif tol Balikpapan - Samarinda ( Tol Balsam ) sebesar Rp 1200 per kilometer.
Bahkan Gubernur Kaltim Isran Noor sendiri menyarankan kepada masyarakat untuk melewati jalan poros bagi yang tidak sanggup membayar jalan Tol Balsam.
"Jalan yang biasa diperbaiki itu diaspal. Kan bagi warga yang tidak memiliki kemampuan bisa lewat jalan arteri," kata Isran Noor saat menghadiri peringatan Hari Anti Narkotika International, Jumat (26/6/2020) kemarin.
Meskipun pemprov Kaltim tidak mempermasalahkan tarif tol, DPRD Kaltim pun menolak jika tarif tol dengan harga tersebut.
Baca Juga: Kementerian Agama Terbitkan Panduan Layanan Menikah di Situasi New Normal Covid-19
Baca Juga: Cara Atasi Trauma Hilangkan Rasa Sedih ala Psikolog, Berangkat dari Curhatan Wanita Gagal Menikah
Anggota Komisi II DPRD Kaltim Sutomo Jabir, Minggu (28/6/2020) mengatakan menolak jika tarif tol harganya masih di atas seribu rupiah per kilometer
Ia menilai dengan tarif tol yang tinggi itu dapat memperlambat jalur distribusi ke beberapa daerah di Kaltim. "Tol ini untuk memperlancar perekonomian juga.
Akses langsung dari pelabuhan Kariangau ini dibutuhkan juga. Kecepatan pelayanan dari Kariangau dan Batakan Balikpapan juga," ucapnya.
Menurutnya, tarif tol yang pantas untuk Tol Balsam sebesar Rp 500 per kilometer. Sebab dari hasil kajian tarif tol dengan nilai tersebut dirasa tidak terlalu murah maupun mahal.
Baca Juga: Tingkat Kepatuhan Sertakan Dokumen PCR di Balikpapan Masih 41 Persen, Waspadai Penumpang Pelabuhan
Baca Juga: Bertahan Saat Pandemi Covid-19, Strategi Grand Tjokro Balikpapan Jual Kamar Sampai Mitigasi Finance
Ia pun meyakini jika tarif tol turun tidak memastikan perekonomian yang ada di wilayah Jalan Poros Balikpapan - Samarinda.
"Sebenarnya jalan disana tidak mati. Karena aktivitas masyarakat tidak banyak juga. Yang langsung bypass ke Samarinda. Yang jelas tidak mematikan," kata Sutomo Jabir.
Saat ini tinggal menunggu pimpinan untuk membuat surat ke pemerintah pusat untuk memohon diturunkannya tarif tol.
( TribunKaltim.co )