Ricuh di Green Lake City
Putri John Kei, Melan Refra Ungkap Hubungan Ayahnya dengan Nus Kei, Ini Pesan Godfather of Jakarta
Putri sulung John Kei, Melan Refra ungkap hubungan ayahnya dengan Nus Kei, meski begitu Melan Refra selalu ingat pesan Godfather of Jakarta ini
Penulis: Aro | Editor: Rafan Arif Dwinanto
"Awalnya diduga MSR ini terlibat dalam pembacokan dan penyerangan ke rumah Nus Kei. Setelah didalami ternyata dia tak terlibat," kata Yusri.
Dia ditahan dan dikenakan UU Darurat terkait kepemilikan senjata api ilegal.
Satu orang menyerahkan diri
Satu anak buah John Kei menyerahkan diri ke Mapolrestro Depok, Rabu (24/6/2020), karena takut keluarganya diserang balik Nus Kei.
Dia merupakan satu dari lima anak buah John Kei yang terlibat dalam aksi penyerangan di Duri Kosamsi, Jakarta Barat, Minggu (26/6/2020),.
Kelima pelaku itu diduga melakukan pembacokan yang menewaskan YDR dan melukai AR hingga empat jari putus, di Duri Kosambi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menuturkan, anak buah John Kei yang menyerahkan diri itu yakni SR (35) alias Teco.
"SR ini ikut membacok korban tewas yakni YDR di Kosambi, serta ikut pula membacok AR yang empat jarinya putus. Ia berperan bersama 5 orang lainnya di Kosambi, Cengkareng," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Jumat (26/6/2020).
Menurutnya, SR tinggal di Pondok Gede, Bekasi.
"Dia kabur dari rumahnya di Pondok Gede, Bekasi, ke Depok karena ketakutan. Di Depok ia tinggal di rumah pamannya," kata Yusri Yunus.
Yusri menjelaskan, saat berada di rumah pamannya di Depok, SR takut keluarganya di Bekasi menjadi sasaran serangan balik kelompok Nus Kei.
"SR ini makin ketakutan terutama atas keselamatan keluarganya di Pondok Gede, sehingga saat berada di rumah pamannya di Depok, SR menyerahkan diri ke Polrestro Depok," ujarnya.
Penyerahan diri ke Polrestro Depok, kata Yusri, SR berharap keluarganya tidak jadi sasaran balas dendam atau serangan balik dari anak buah Nus Kei.
Terungkap sikap anak buah John Kei saat berhadapan dengan penyidik setelah melakukan penyerangan di kediaman Nus Kei.
Hal itu diungkapkan Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat dalam tayangan Rosi Kompas Tv (25/6/2020)
Saat itu Tubagus Ade Hidayat mengatakan, ada suatu ciri khas yang dimiliki kelompok orang-orang Kei.
Atas sikap tersebut, Tubagus bahkan secara terang-terangan mengakui bahwa anak buah John Kei merupakan orang-orang yang gentleman.
"Mereka itu orang-orang gentleman," kata Tubagus.
Hal itu dikatakan Tubagus berdasarkan sikap yang ditunjukan anak buah John Kei ketika berhadapan dengan penyidik.
Tubagus mengungkapkan, sikap gentleman anak buah John Kei terlihat saat mereka diperiksa oleh penyidik seusai melakukan penyerangan terhadap kelompok Nus Kei.
Ia mengatakan, anak buah John Kei secara tegas mengakui bahwa mereka telah melakukan penyerangan dan perusakan di kediaman Nus Kei.
"Sepengalaman saya, mereka itu rata-rata ketika habis melakukan (sesuatu) mengakui, 'saya yang melakukan'," kata Tubagus.
Menurut Tubagus, itu merupakan bagian dari budaya di kelompok mereka.
Meski telah melakukan suatu kejahatan, mereka secara tegas akan mengakui perbuatannya.
"Itu budaya di mereka," kata Tubagus.
Lebih lanjut Tubagus menceritakan, sepanjang pengalamannya bertugas di kepolisian para kelompok preman itu hampir tidak pernah ada yang menyangkal saat dimintai keterangan.
Secara gamblang mereka akan mengakui perbuatan yang telah mereka lakukan saat berhadapan dengan penyidik.
"Beradasarkan pegalaman saya berdinas di kepolisian berulang kali menangani itu, budaya mereka hampir tidak pernah ada dia menolak (menyangkal)," ujar Tubagus.
Menurut Tubagus, hal itu terjadi lantaran dalam kelompok mereka telah terbentuk suatu komitmen yang kuat.
"Karena memang komitmen dan gentleman-nya itu, masih ada sisi positifnya," ujar Tubagus.
Tubagua Ade Hidayat mengungkapkan, saat ini ketika anak buah John Kei diperiksa, mereka pun mengakui perbuatannya bahwa telah melakukan penyerangan.
"Yang saat ini pun (mereka) mengakui," ujar Tubagus.
Ia mengatakan, bahwa loyalitas dalam kelompok tersebut sangan kuat dan mengikat.
Sehingga ketika ada satu di antara mereka merasa tersakiti, maka satu kelompok tersebut akan merasakannya.
"Ada satu sisi poin nilai tertinggi, di kelompok yang seperti itu adalah nilai loyalitas, kesetiaan," ujar Tubagus.
Diwartakan sebelumnya, telah terjadi penyerangan dan perusakan di kediaman Nus Kei pada Minggu (21/6/2020) lalu.
Penyerangan yang menewaskan satu orang kerabat Nus Kei itu diduga diotaki oleh John Kei.
Aksi penyerangan itu diduga lantaran adanya masalah internal keluarga terkait pembagian hasil penjualan tanah.
Merasa patron atau pimpinannya dikhianati, anak buah John Kei yang terkenal dengan loyalitasnya yang tinggi melakukan penyerangan secara brutal di kediaman Nus Kei di Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang.
Kini John Kei dan anak buahnya telah diamankan Polda Metro Jaya.
Kepolisian pun masih terus menyelidiki kasus penyerangan dan perusakan yang menewaskan satu korban jiwa tersebut. (Warta Kota/TribunJakarta.com)
• Achraf Hakimi Selangkah Lagi Menuju Inter Milan, Borussia Dortmund Terus Goda Real Madrid
• Ramalan Zodiak Minggu 28 Juni 2020 Taurus Hubungan Rahasia,Gemini Terluka Saat Lagi Sayang-sayangnya
• Kasus Covid-19 di Jatim Paling Tinggi, Khofifah Rupanya Masih Punya Kabar Baik, Jakarta Bahkan Kalah
• Setelah Achraf Hakimi Bakal Merapat, Inter Milan Terancam Ditikung Lazio Rebut Pemain Incaran
Artikel ini sudah pernah tayang di Kompas.tv dengan judul Datang ke Polda Metro Putri Sulung John Kei Minta Maaf ke Masyarakat Indonesia
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bawakan Selimut dan Baju Ganti untuk Sang Ayah, Putri Sulung John Kei: Saya Mohon Maaf, https://www.tribunnews.com/metropolitan/2020/06/27/bawakan-selimut-dan-baju-ganti-untuk-sang-ayah-putri-sulung-john-kei-saya-mohon-maaf?page=all.
Editor: Sanusi