Ricuh di Green Lake City
Putri John Kei, Melan Refra Ungkap Hubungan Ayahnya dengan Nus Kei, Ini Pesan Godfather of Jakarta
Putri sulung John Kei, Melan Refra ungkap hubungan ayahnya dengan Nus Kei, meski begitu Melan Refra selalu ingat pesan Godfather of Jakarta ini
Penulis: Aro | Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO - Putri sulung John Kei, Melan Refra ungkap hubungan ayahnya dengan Nus Kei, meski begitu Melan Refra selalu ingat pesan Godfather of Jakarta ini.
Jumat (26/6/2020), putri sulung John Refra Kei alias John Kei, Melan Refra tampak menjenguk ayahnya yang saat ini tengah ditahan di Rutan Polda Metro Jaya.
Saat ditemui di Rutan Polda Metro Jaya, Melan Refra, anak John Kei juga mengungkap hubungan ayahnya dengan Nus Kei yang disapanya Opa Nus, ada pesan dari Godfather of Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Melan Refra meminta maaf atas keributan yang dilakukan ayahnya.
Terungkap harapan Melan Refra ketika John Kei bebas dari Nusakambangan.
“Saya putri dari Pak John Refra mau mengucapkan permohonan maaf pada pemerintah dan juga warga negara Indonesia yang di mana telah dianggap papah saya membuat kegaduhan," ujar Melan Refra didampingi kuasa hukum John Kei.
• Mengaku Sudah Memaafkan, Terungkap yang Akan Dilakukan Nus Kei Setelah Proses Hukum John Kei Tuntas
• Kode Khusus? Anak Buah John Kei Terekam Kamera Acungkan Kepalan Tangan Saat Jalan di Belakang Polisi
• Nus Kei Langsung Potong Bicara Pengacara John Kei Saat Singgung Soal Ajakan Damai
Sebab setelah bebas dari Nusa Kambangan, John Kei berubah menjadi lebih baik.
Selama ini John Kei sering membawa keluarga untuk ikut menjadi pelayan di gereja.
“Saya itu mempunyai harapan yang sangat besar mengenai perubahan Papah saya yang sangat dahsyat,” ujar Melan Refra.
Terkait dengan Nus Kei, Melan Refra mengaku hubungan sang ayang dengan Nus Kei, sudah renggang selama tiga tahun terakhir, karena John Kei ditahan di Nusakambangan.
Namun, soal hubungan ayahnya dengan Nus Kei, Melan Refra menyatakan tidak ambil pusing.
Baginya, itu adalah masalah orangtua.
Melan Refra juga mengungkap pesan John Kei soal Nus Kei, yang oleh Melan Refra dipanggil Opa Nus.
"Kalau untuk perselisihan, saya sebagai anak tidak tahu.
• Fakta Baru Bendera PDIP Dibakar, Korlap Beber Kronologi, Ada Sosok Ucap Habis Ini Kita Bakar Bendera
• Sehari Setelah Jokowi Minta Covid-19 Jatim Ditekan, Jumlah Kasus Corona Jawa Timur Lampaui Jakarta
Yang saya tahu, papa sama Opa Nus agak menjauh.
Tapi, papa selalu ingatin, walau menjauh, kita harus tetap menghormati.
Waktu itupun, Opa Nus sempat pindah dari Tytian Nusantara ke Bintara, aku masih tetap jalin silaturahmi.
Pergi ke rumah Opa Nus, nengok Opa Nus
Oh, Opa udah pindah ya, ya udah aku ke sana, ngobrol-ngobrol," kata Melan Refra seperti dikutip dari YouTube Kompas TV.
Simak penuturan lengkap Melan Refra saat menjenguk ayahnya, John Kei
Seperti selimut dan baju ganti.
John Kei bersama 24 anak buahnya ditangkap Disreskrimum Polda Metro Jaya, Minggu (21/6/2020).
Penangkapan John dilakukan setelah aksi memerintahkan anak buahnya melakukan penyerangan ke rumah Nus Kei di Cluster Australia dan penganiayaan terhadap keluarga dekat Nus Kei, Yustus Dorwing Rahakbau (YDR) alias Erwin dan Frangky Rumatora alias Angki di kawasan Duri Kosambi.
Penganiayaan tersebut membuat YDR tewas akibat luka bacok.
Penyidik Reskrimum Polda Metro Jaya menjerat John Kei dan anak buahnya dengan pasal berlapis.
Mulai dari Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, Pasal 88 KUHP tentang permufakatan jahat.
7 anak buah John Kei masih buron
Tujuh pelaku aksi penyerangan di Duri Kosambi, Jakarta Barat, dan Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, yang menjadi buronan polisi.
Rinciannya, 6 pelaku yang terlibat dalam penyerangan rumah Nus Kei di Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang, dan satu pelaku yang terlibat pembacokan hingga tewas di Duri Kosambi, Cengkareng.
• Tembus 170 Kasus, Pasien Positif Covid-19 di Balikpapan Masih Didominasi dari Sektor Migas
• Mobil yang Ditumpangi Ziva Magnolya Ditabrak Truk, Update Kondisi Penyanyi Jebolan Indonesian Idol
Total tersangka dalam kasus konflik John Kei dan Nus Kei yang telah dibekuk dan diamankan mencapai 35 orang termasuk John Kei.
Mereka adalah WL, FGU dan VHL. Ketiganya terlibat dalam penyerangan ke rumah Nus Kei di Perumahan Green Lake.
"WL adalah pelaku yang menembakkan senjata api ke udara dan melukai seorang pengemudi ojek online," kata Yusri.
Dari tangan WL diamankan pula senjata api yang digunakan saat penyerangan yakni senjata api rakitan jenis revolver serta beberapa butir peluru.
Sementara VHL, kata Yusri, berperan sebagai sopir mobil Fortuner yang menabrak seorang petugas keamanan di Perumahan Green Lake, Tangerang, hingga terluka.
"Sedangkan FGU perannya sebenarnya melemparkan plastik berisi bensin ke rumah Nus Kei setelah mereka melakukan perusakan."
"Namun hal itu tidak berhasil, satu plastik berisi bensin sempat ia lempar namun tidak membakar," ucapnya.
Selain itu, petugas membekuk YBR pelaku yang turut serta melakukan pertemuan dan perencanaan di rumah John Kei, di Perumahan Tytyan Indah, Kota Bekasi.
"Tapi YBR ini tidak ikut serta dalam penyerangan baik di Green Lake atau di Kosambi. Namun ia ikut serta dalam permufakatan jahat," kata Yusri.
YBR dibekuk di rumahnya di Jatimakmur, Bekasi, Senin (22/6/2020).
"Dari rumahnya kami amankan sejumlah senjata tajam mulai dari tombak bergagang bambu, satu buah busur panah bergagang bambu, dua buah anak panah, tiga buah pipa besi pendek warna silver, dan satu buah pipa besi panjang warna silver," kata Yusri.
Sedangkan satu pelaku yakni SR alias Teco menyerahkan diri ke Mapolrestro Depok, Rabu (24/6/2020).
"Ini berarti dari 12 anak buah JK yang sebelumnya saya sebut buron, 5 sudah berhasil diamankankan dan tersisa 7 orang lagi."
"Dari 7 orang yang buron, 6 adalah pelaku dari klaster penyerangan di rumah NK (Nus Kei) dan satu yang terlibat pembacokan di Kosambi. Kami masih buru 7 orang ini," katanya.
Selain itu, kata Yusri, pihaknya juga membekuk MSR (44) alias Melky dari rumahnya di Jalan Sentani Raya, Kelapa Dua, Tangerang, Senin (22/6/2020).
"Dari pendalaman MSR ini ternyata tak terlibat dalam aksi pembacokan yang menewaskan YDR atau aksi penyerangan ke rumah Nus Kei di Perumahan Green Lake," katanya.
Meski begitu, polisi tetap menahan MSR namun dalam kasus berbeda karena di rumahnya ditemukan satu senjata api Baretta MOD 92FS, 1 unit magazine dan 4 butir peluru.
"Awalnya diduga MSR ini terlibat dalam pembacokan dan penyerangan ke rumah Nus Kei. Setelah didalami ternyata dia tak terlibat," kata Yusri.
Dia ditahan dan dikenakan UU Darurat terkait kepemilikan senjata api ilegal.
Satu orang menyerahkan diri
Satu anak buah John Kei menyerahkan diri ke Mapolrestro Depok, Rabu (24/6/2020), karena takut keluarganya diserang balik Nus Kei.
Dia merupakan satu dari lima anak buah John Kei yang terlibat dalam aksi penyerangan di Duri Kosamsi, Jakarta Barat, Minggu (26/6/2020),.
Kelima pelaku itu diduga melakukan pembacokan yang menewaskan YDR dan melukai AR hingga empat jari putus, di Duri Kosambi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menuturkan, anak buah John Kei yang menyerahkan diri itu yakni SR (35) alias Teco.
"SR ini ikut membacok korban tewas yakni YDR di Kosambi, serta ikut pula membacok AR yang empat jarinya putus. Ia berperan bersama 5 orang lainnya di Kosambi, Cengkareng," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Jumat (26/6/2020).
Menurutnya, SR tinggal di Pondok Gede, Bekasi.
"Dia kabur dari rumahnya di Pondok Gede, Bekasi, ke Depok karena ketakutan. Di Depok ia tinggal di rumah pamannya," kata Yusri Yunus.
Yusri menjelaskan, saat berada di rumah pamannya di Depok, SR takut keluarganya di Bekasi menjadi sasaran serangan balik kelompok Nus Kei.
"SR ini makin ketakutan terutama atas keselamatan keluarganya di Pondok Gede, sehingga saat berada di rumah pamannya di Depok, SR menyerahkan diri ke Polrestro Depok," ujarnya.
Penyerahan diri ke Polrestro Depok, kata Yusri, SR berharap keluarganya tidak jadi sasaran balas dendam atau serangan balik dari anak buah Nus Kei.
Terungkap sikap anak buah John Kei saat berhadapan dengan penyidik setelah melakukan penyerangan di kediaman Nus Kei.
Hal itu diungkapkan Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat dalam tayangan Rosi Kompas Tv (25/6/2020)
Saat itu Tubagus Ade Hidayat mengatakan, ada suatu ciri khas yang dimiliki kelompok orang-orang Kei.
Atas sikap tersebut, Tubagus bahkan secara terang-terangan mengakui bahwa anak buah John Kei merupakan orang-orang yang gentleman.
"Mereka itu orang-orang gentleman," kata Tubagus.
Hal itu dikatakan Tubagus berdasarkan sikap yang ditunjukan anak buah John Kei ketika berhadapan dengan penyidik.
Tubagus mengungkapkan, sikap gentleman anak buah John Kei terlihat saat mereka diperiksa oleh penyidik seusai melakukan penyerangan terhadap kelompok Nus Kei.
Ia mengatakan, anak buah John Kei secara tegas mengakui bahwa mereka telah melakukan penyerangan dan perusakan di kediaman Nus Kei.
"Sepengalaman saya, mereka itu rata-rata ketika habis melakukan (sesuatu) mengakui, 'saya yang melakukan'," kata Tubagus.
Menurut Tubagus, itu merupakan bagian dari budaya di kelompok mereka.
Meski telah melakukan suatu kejahatan, mereka secara tegas akan mengakui perbuatannya.
"Itu budaya di mereka," kata Tubagus.
Lebih lanjut Tubagus menceritakan, sepanjang pengalamannya bertugas di kepolisian para kelompok preman itu hampir tidak pernah ada yang menyangkal saat dimintai keterangan.
Secara gamblang mereka akan mengakui perbuatan yang telah mereka lakukan saat berhadapan dengan penyidik.
"Beradasarkan pegalaman saya berdinas di kepolisian berulang kali menangani itu, budaya mereka hampir tidak pernah ada dia menolak (menyangkal)," ujar Tubagus.
Menurut Tubagus, hal itu terjadi lantaran dalam kelompok mereka telah terbentuk suatu komitmen yang kuat.
"Karena memang komitmen dan gentleman-nya itu, masih ada sisi positifnya," ujar Tubagus.
Tubagua Ade Hidayat mengungkapkan, saat ini ketika anak buah John Kei diperiksa, mereka pun mengakui perbuatannya bahwa telah melakukan penyerangan.
"Yang saat ini pun (mereka) mengakui," ujar Tubagus.
Ia mengatakan, bahwa loyalitas dalam kelompok tersebut sangan kuat dan mengikat.
Sehingga ketika ada satu di antara mereka merasa tersakiti, maka satu kelompok tersebut akan merasakannya.
"Ada satu sisi poin nilai tertinggi, di kelompok yang seperti itu adalah nilai loyalitas, kesetiaan," ujar Tubagus.
Diwartakan sebelumnya, telah terjadi penyerangan dan perusakan di kediaman Nus Kei pada Minggu (21/6/2020) lalu.
Penyerangan yang menewaskan satu orang kerabat Nus Kei itu diduga diotaki oleh John Kei.
Aksi penyerangan itu diduga lantaran adanya masalah internal keluarga terkait pembagian hasil penjualan tanah.
Merasa patron atau pimpinannya dikhianati, anak buah John Kei yang terkenal dengan loyalitasnya yang tinggi melakukan penyerangan secara brutal di kediaman Nus Kei di Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang.
Kini John Kei dan anak buahnya telah diamankan Polda Metro Jaya.
Kepolisian pun masih terus menyelidiki kasus penyerangan dan perusakan yang menewaskan satu korban jiwa tersebut. (Warta Kota/TribunJakarta.com)
• Achraf Hakimi Selangkah Lagi Menuju Inter Milan, Borussia Dortmund Terus Goda Real Madrid
• Ramalan Zodiak Minggu 28 Juni 2020 Taurus Hubungan Rahasia,Gemini Terluka Saat Lagi Sayang-sayangnya
• Kasus Covid-19 di Jatim Paling Tinggi, Khofifah Rupanya Masih Punya Kabar Baik, Jakarta Bahkan Kalah
• Setelah Achraf Hakimi Bakal Merapat, Inter Milan Terancam Ditikung Lazio Rebut Pemain Incaran
Artikel ini sudah pernah tayang di Kompas.tv dengan judul Datang ke Polda Metro Putri Sulung John Kei Minta Maaf ke Masyarakat Indonesia
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bawakan Selimut dan Baju Ganti untuk Sang Ayah, Putri Sulung John Kei: Saya Mohon Maaf, https://www.tribunnews.com/metropolitan/2020/06/27/bawakan-selimut-dan-baju-ganti-untuk-sang-ayah-putri-sulung-john-kei-saya-mohon-maaf?page=all.
Editor: Sanusi