Virus Corona
Setelah Marah dan Ancam Reshuffle, Jokowi Beri Peringatan Keras Soal Ini, Minta Libatkan Tokoh Agama
Setelah marah dan ancam reshuffle kabinet Presiden Jokowi beri peringatan keras soal jenazah covid-19 dijemput paksa, minta libatkan tokoh agama
TRIBUNKALTIM.CO - Setelah marah dan ancam reshuffle kabinet terkait kinerja para Menteri, Presiden Jokowi beri peringatan keras soal kasus jenazah covid-19 yang dijemput paksa pihak keluarga, hingga minta libatkan tokoh agama.
Presiden Jokowi mencuri perhatian setelah sempat marah dan jengkel terhadap kinerja Menteri dalam penanganan covid-19.
Sampai-sampai Jokowi mengancam akan melakukan reshuffle kabinet terhadap para Menteri yang kinerjanya tak kunjung memuaskan.
Setelah video Jokowi marah itu beredar, kini Presiden kembali memberikan peringatan keras terkait kasus covid-19.
• Tagar #ShameOnYouBaimWong Trending, Suami Paula Verhouven Klarifikasi Soal Foto Bareng Jokowi
• Jokowi Emosi Melihat Kinerja Menteri, Kementerian Terawan Disorot, Belanja Sektor Kesehatan Minim
• Ancam Resuffle Kabinet, Jokowi Marahi Menteri yang Lelet Hadapi Krisis: Apa Enggak Punya Perasaan?
Presiden Joko Widodo tak tinggal diam melihat aksi masyarakat yang masih nekat menjemput paksa jenazah pasien covid-19 dari rumah sakit.
Presiden Jokowi memberikan peringatan keras agar kasus jemput paksa jenazah anggota keluarga mereka yang sudah didiagnosis positif covid-19, tidak terjadi lagi di Indonesia.
Hal itu disampaikan Jokowi menanggapi masih banyaknya keluarga yang mengambil paksa jenazah anggota keluarga mereka terinfeksi Covid-19 dari rumah sakit.
"Jangan sampai terjadi lagi merebut jenazah yang jelas-jelas Covid oleh keluarga," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (29/6/2020).
"Itu saya kira sebuah hal yang harus kita jaga tidak terjadi lagi setelah ini," kata Jokowi.
Untuk itu ia meminta jajaran Kementerian Kesehatan, TNI-Polri, dan pemerintah daerah bekerja sama dengan tokoh masyarakat untuk menyosialisasikan kepada masyarakat agar tak melakukan hal tersebut.
Presiden meminta para tokoh agama dan masyarakat dilibatkan dalam berkomunikasi dengan masyarakat mengenai pemulasaran jenazah pasien positif Covid-19.
Dengan demikian, tak terjadi pengambilan paksa jenazah yang dapat menularkan virus ke anggota keluarga lainnya.
"Pelibatan tokoh - tokoh agama, tokoh-tokoh masyarakat, budayawan, sosiolog, antropolog dalam komunikasi publik harus secara besar-besaran harus kita libatkan," kata dia.
Klarifikasi pihak Istana soal Kemarahan Jokowi
Presiden Joko Widodo ternyata sempat mengungkapkan amarah di hadapan para menteri dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/6/2020) lalu.