Virus Corona
Anak Buah Risma Bongkar Fakta Baru Penularan Virus Corona di Surabaya, Menyangkut Orang Kaya
Anak buah Risma bongkar fakta baru penularan Virus Corona di Surabaya, menyangkut orang kaya
TRIBUNKALTIM.CO - Anak buah Risma bongkar fakta baru penularan Virus Corona di Surabaya, menyangkut orang kaya.
Surabaya menjadi kota yang paling disorot kala Jawa Timur menjadi provinsi dengan kasus Virus Corona atau covid-19 terbanyak di Tanah Air.
Pasalnya, hampir separuh kasus covid-19 di wilayah yang ada di Jawa Timur, berasal dari wilayah yang dipimpin Tri Rismaharini atau Risma.
Kini, jajaran Risma di Pemkot Surabaya menemukan fakta soal penularan Virus Corona di perumahan mewah yang jadi hunian orang kaya di Surabaya.
Kasus positif Virus Corona baru atau covid-19 kini mulai banyak ditemukan di beberapa perumahan mewah di Kota Surabaya, Jawa Timur.
• Prediksi Menteri Aman dari Reshuffle Jokowi, Ada Bos Gerindra, Plus yang Disorot Adian Napitupulu
• Sudah Ditangkap, Polisi Kesulitan Gali Keterangan Pembakar Mobil Alphard Via Vallen, Tingkahnya Aneh
• Terlanjur Mencinta Versi Tiara, Ziva, Lyodra, Bayangi Stay Gold, BTS & How You Like That, BLACKPINK
• Reaksi Dokter di Surabaya saat Risma Tiba-tiba Sujud di Kakinya hingga Menangis
Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, banyaknya kasus covid-19 di perumahan mewah tersebut diketahui melalui hasil tracing yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Surabaya.
Namun, Febri tidak merinci berapa jumlah kasus yang ada di perumahan mewah di Surabaya.
"Benar, jadi berdasarkan tracing gugus tugas, akhir-akhir ini diketahui bahwa ditemukan pasien confirm di perumahan-perumahan mewah," kata Febri, saat dihubungi, Selasa (30/6/2020).
Rata-rata pasien covid-19 di perumahan mewah tersebut saat dilakukan tracing beberapa mengakui datang dari daerah lain.
Selain itu, mobilitas cukup tinggi dan sering berpergian. "Hasil tracing yang dilakukan, ada beberapa jawaban dari pasien yang bilang seperti itu," ujar dia.
"Jadi, penularannya itu banyak terjadi dalam perjalanan dari suatu daerah," ujar Febri.
Saat ini, Pemkot Surabaya telah bergerak untuk melakukan pengawasan secara intensif dan meminta warga yang terjangkit covid-19 melakukan isolasi.
"Kami juga sedang membujuk bagaimana mereka bisa diisolasi secara khusus.
Kalau dia OTG, kami minta agar mereka bersedia diisolasi di asrama haji," ujar dia.
Terlebih, Wali Kota Surabaya Tri Surabaya sudah menginstruksikan bahwa jika ditemukan pasien positif covid-19 agar sesegera mungkin dipisahkan dari keluarga.
Agar tidak menular ke anggota keluarga lainnya.
"Kami mencoba untuk berkomunikasi, bagaimana caranya yang confirm ini keluar dari rumah tersebut.
Agar tidak menular ke anggota keluarganya," kata Febri.
• Daftar Terbaru 15 Orang Terkaya Indonesia, Ada Duo Hartono, Chairul Tandjung, covid-19 Tak Pengaruh
Risma Dianggap Lebay
Pengamat Komunikasi Politik, Hendri Satrio memberikan komentar menohok menyikapi aksi Tri Rismaharini alias Risma sujud di kaki Dokter.
Sebelumnya, Risma melakukan sujud dan menangis di kaki seorang dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo.
Hal itu terjadi dalam pertemuan dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya di halaman Balai Kota Surabaya, Senin (29/6/2020).
• Saat Risma Sujud di Kaki Dokter, Khofifah Jalankan Amanat Jokowi di Surabaya, Tekan covid-19
• RSUD Dr Soetomo Bantah Pengakuan Risma Tak Bisa Berkomunikasi Tangani covid-19 di Surabaya
• Reaksi Dokter di Surabaya saat Risma Tiba-tiba Sujud di Kakinya hingga Menangis
Dilansir TribunWow.com,Hendri Satrio menilai apa yang dilakukan oleh Risma adalah suatu tindakan berlebihan.
Menurutnya, tidak sepantasnya Risma melakukan sikap seperti itu.
Hal ini disampaikan dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam tvOne, Senin (29/6/2020).
"Saya harus mengatakan ini Beliau agak berlebihan ya dengan melakukan itu," ujar Hendri.
Hendri mengakui bahwa sikap yang dilakukan oleh Risma menggambarkan kekecewaan yang mendalam terkait penanganan Virus Corona di Surabaya.
Namun dikatakannya bahwa solusi yang tepat adalah bukan bersujud sambil menangis-nangis.
Menurutnya, Risma seharusnya bisa menunjukkan dengan mengeluarkan kebijakan yang lebih baik dan untuk melakukan perbaikan.
"Memang penyesalan yang dilakukan oleh beliau terlihat dalam memang, tetapi cara menyikapinya menurut saya harusnya tidak dengan seperti itu," jelasnya.
"Tetapi dengan langsung mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang bisa mengubah hasil dan mengubah prosedur dari penanganan covid itu sendiri," imbuhnya.
Hendri mengatakan tindakan seperti itu akan jauh lebih baik dibandingkan harus sampai bersujud dan menangis-nangis.
Dengan begitu maka masyarakat Surabaya khususnya bisa tetap pada fokus utamanya yakni perbaikan penanganan covid-19.
• 4 Fakta dan Video Detik-detik Walikota Risma Sujud dan Menangis di Kaki Dokter, Jadi Trending Topic
Tetapi dengan apa yang sudah dilakukan oleh Risma, maka fokus dari masyarakat justru terhadap hal lainnya yang menyangkut gestur dari Wali Kota Petahana tersebut.
"Sebetulnya hal itu jauh lebih baik dilakukan daripada kemudian membuat masyarakat berbicara tentang poin lain," terangnya.
"Bukan poin inti dari permasalahan penanganan di Surabaya," imbuhnya.
"Akhirnya sekarang kita berbincang tentang perilaku, tentang gestur, tentang komunikasi yang dilakukan oleh Bu Risma," jelas Hendri.
Terlebih gestur yang ditunjukkan oleh Risma dihubung-hubungkan dengan adanya perbedaan kebijakan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Dirinya kemudian beranggapan bahwa ketika pada saat itu Risma melakukan tindakan yang lebih bijak maka masyarakat tidak akan berbicara tentang hal itu.
"Tapi kalau misalnya pada saat disampaikan dia langsung mengatakan bahwa dia akan segera memperbaiki prosedur yang ada di Surabaya sehingga penanganan covid di Surabaya lebih baik,"
"Pasti masyarakat tidak berbicara ke arah sana," pungkasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banyak Kasus Positif covid-19 Ditemukan di Perumahan Mewah Surabaya", https://regional.kompas.com/read/2020/06/30/16143261/banyak-kasus-positif-covid-19-ditemukan-di-perumahan-mewah-surabaya?page=all.