Breaking News

Andai Jokowi Reshuffle Kabinet, Prabowo Salah Satu Nama yang Dipertahankan, Ini Prediksi Pengamat

Andai Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto salah satu nama yang dipertahankan, ini prediksi pengamat

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Tribunnews/HO/Agus Soeparto
Presiden Joko Widodo (kiri) bersalaman dengan Menteri Pertahanan ( Menhan ) Prabowo Subianto saat keduanya bertemu di Gedung Agung, Kota Yogyakarta, Rabu (1/1/2020). Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan tidak ada masalah dengan memulangkan WNI eks ISIS namun protokol harus dijalankan, Jokowi : tidak 

TRIBUNKALTIM.CO - Andai Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto salah satu nama yang dipertahankan, ini prediksi pengamat.

Mulai beredar prediksi siapa saja Menteri yang akan dicopot dari jabatannya saat Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) melakukan reshuffle kabinet.

Pasalnya reshuffle kabinet baru-baru ini disuarakan sendiri oleh Presiden Jokowi saat marah dengan kinerja para Menterinya.

Namun secara mengejutkan, nama Prabowo Subianto diprediksi akan tetap dipertahankan Jokowi di jajaran Menteri.

Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai ancaman reshuffle kabinet yang dilontarkan Presiden Jokowi tertuju kepada sejumlah Menteri.

Prabowo vs Anies di Pilpres 2024? Tengku Zul Blak-blakan Siapa Pemenang, Ada Trik Agar Pasti Menang

Terawan, Yasonna Laoly dan Dua Menteri Ini Berpotensi Direshuffle Jokowi, Pengamat Beber Alasannya

Blak-blakan, Moeldoko Ungkap Dibalik Kemarahan Jokowi, Datang ke Zona Merah, Singgung Ciri Panglima

Khususnya Menteri yang terkait penanganan dampak covid-19 dan Menteri yang secara langsung bersentuhan dengan pandemi covid-19.

"Sebab covid-19 itu kan kesehatan, jadi memang kesehatan kena damprat itu pasti.

Kemudian kalau Menteri lain yang dari sisi akibat itu perekonomian misalnya, pendidikan, agama, itu juga kena damprat.

Jadi beberapa kementerian yang melakukan kebijakan tidak maksimal di era covid-19," ujar Hendri Satrio saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (30/6/2020).

Hendri turut menyinggung bahwa sosok pengganti para Menteri yang akan direshuffle dapat diambil dari beragam kalangan.

Mulai dari akademisi, profesional atau bahkan dari partai politik.

Hal terpenting, kata dia, sosok yang ditunjuk nantinya memiliki latar belakang yang bagus dan sesuai.

Namun, Hendri memprediksi ada beberapa Menteri yang bakal dipertahankan atau bertahan dari reshuffle.

Salah satunya adalah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Tak Cuma Jawa Timur & Jakarta yang Jadi Prioritas Jokowi Tangani Covid-19, Wilayah Ini Ikut Disorot

Begitu pula dengan Menteri BUMN Erick Thohir.

Menurut Hendri, Jokowi menyukai gebrakan yang dilakukan Erick Thohir di BUMN.

"Kalau menurut saya yang bertahan itu Basuki karena dia simbol penjaga monumen Jokowi di bidang infrastruktur.

Terus Erick Thohir juga saya rasa bertahan, gebrakan di BUMN-nya menurut saya disukai Jokowi," kata dia.

Selain itu, Hendri memprediksi Jokowi tak akan me- reshuffle Prabowo Subianto yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

Alasannya, kata dia, sosok Ketua Umum Partai Gerindra itu akan memiliki dampak yang besar jika sampai terkena reshuffle kabinet Jokowi.

"Pak Prabowo Subianto juga bertahan saya rasa.

Karena kalau sampai Pak Prabowo di-reshuffle, impact kepada Jokowi akan besar nanti," katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) menyinggung soal reshuffle saat rapat kabinet paripurna di hadapan para Menteri Kabinet Indonesia Maju pada 18 Juni 2020, lalu.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengutarakan rasa kecewanya terhadap kinerja para Menteri yang dinilai tidak memiliki progres kerja yang signifikan.

"Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya.

Entah buat Perppu yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan.

Karena memang suasana ini harus ada, suasana ini tidak, bapak ibu tidak merasakan itu sudah," kata Jokowi lewat video yang diunggah melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6/2020).

Refly Harun Bongkar Penyebab Kinerja Menteri Jokowi Tak Efektif, Presiden Tak Terapkan Sistem Ini

Lebih lanjut, Presiden mengajak para Menteri ikut merasakan pengorbanan yang sama terkait krisis kesehatan dan ekonomi yang menimpa Indonesia saat di tengah pandemi covid-19.

Jokowi menilai, hingga saat ini diperlukan kerja-kerja cepat dalam menyelesaikan masalah yang ada.

Terlebih, Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menyampaikan, bahwa 1-2 hari lalu growth pertumbuhan ekonomi dunia terkontraksi 6, bisa sampai ke 7,6 persen. 6-7,6 persen minusnya. Lalu, Bank Dunia menyampaikan bisa minus 5 persen.

"Kita harus ngerti ini. Jangan biasa-biasa saja, jangan linear, jangan menganggap ini normal. Bahaya sekali kita. Saya lihat masih banyak kita yang menganggap ini normal," ucap Jokowi.

Belanja Sektor Kesehatan Baru 1,53 Persen dari Rp 75 Triliun

Masih dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga mengungkapkan rasa kecewanya terkait minimnya belanja kementerian di masa krisis pandemi covid-19.

Menurut Jokowi, minimnya belanja kementerian akan berdampak pada ekonomi masyarakat.

Ia pun meminta agar belanja kementerian segera dipercepat semaksimal mungkin

"Saya perlu ingatkan belanja-belanja di kementerian.

Saya melihat laporan masih biasa-biasa saja.

Segera keluarkan belanja itu secepat-cepatnya, karena uang beradar akan semakin banyak, konsumsi masyarakat akan naik," kata Jokowi lewat video yang diunggah melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6/2020).

"Jadi belanja kementerian tolong dipercepat," tambahnya.

Dengar Akan Ada Reshuffle, Eks Jubir KPK Minta Jokowi Tak Copot Tito Karnavian, Soroti Yasonna Laoly

Jokowi pun menyinggung Kementerian Kesehatan yang masih minim menggunakan alokasi belanjanya.

Padahal, disaat krisis ini, Jokowi ingin kecepatan kementerian dalam melakukan perputaran uang.

"Bidang kesehatan, tuh dianggarkan Rp 75 triliun. Rp 75 triliun. Baru keluar 1,53 persen coba. Uang beredar di masyarakat ke-rem ke situ semua," ujar Jokowi.

"Segara itu dikeluarkan dengan penggunaan-penggunaan yang tepat sasaran. Sehingga mentrigger ekonomi," ucapnya.

Jokowi pun merasa heran, padahal anggaran Rp 75 triliun di sektor kesehatan bisa dialokasikan dengan cepat ke tenaga media hingga belanja alat kesehatan.

"Pembayaran tunjangan untuk dokter, dokter spesialias, untuk tenaga medis, segera keluarkan. Belanja-belanja untuk peralatan segera keluarkan. Ini sudah disediakan Rp 75 triliun seperti itu," kata Jokowi.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Nilai Basuki Hadimuljono, Erick Thohir, dan Prabowo Akan Dipertahankan Jika Ada Reshuffle, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/06/30/pengamat-nilai-basuki-hadimuljono-erick-thohir-dan-prabowo-akan-dipertahankan-jika-ada-reshuffle?page=all.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved