Pertamina Batalkan Mega Proyek Kilang Minyak Bontang, Pemkot Masih Berharap Review
Mimpi pembangunan mega proyek Kilang Minyak Bontang dengan nilai investasi mencapai US$ 15 miliar pupus.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Mimpi pembangunan mega proyek Kilang Minyak Bontang dengan nilai investasi mencapai US$ 15 miliar pupus.
Usai beberapa waktu lalu Pertamina resmi mengumumkan pembatalan pembangunan kilang minyak di Bontang, Kalimantan Timur.
"Kalau Pemkot, tentu semangatnya tetap berjuang. Kilang masih tetap bisa dibangun karena prinsipnya Pemkot dan DPRD, tetap berjuang, jika masih memungkinkan," kata Kepala DPM-PTSP Bontang, Puguh Hardjanto saat dihubungi lewat sambungan telepon, Rabu (1/7/2020).
Menurut Puguh, yang menjadi aspek perhatian Pertamina membatalkan pembangunan, di antaranya terkait melihat permintaan kebutuhan pasar.
"Tapi saya yakin, pasar domestik sendiri kita masih banyak impor. Menurut saya, bisa jadi pertamina bakal review kembali arah keputusannya," ucapnya.
Baca Juga
PHM Benarkan Efisiensi Kilang Balikpapan Akibat Penurunan Permintaan BBM, Tak Ada PHK
Pembangunan Kilang di Balikpapan Terhambat Covid-19, Pertamina Tegaskan Tak Rumahkan Karyawan
Dewan Bantu Tim Percepatan Pembangunan Kilang di Bontang, Andi Faisal Sebut Oman Gagal, Jemput Bola
Keterangan pers pembatalan Kilang Minyak Bontang seakan membungkam perjuangan panjang melahirkan Perda RTRW yang digodok pemerintah dan DPRD selama bertahun-tahun, hanya untuk kepentingan pembangunan kilang minyak sia-sia.
"Semangat awal (RTRW) memang ke sana (kilang minyak), tetapi ruang investasi lain masih tebruka. Tak hanya khusus kilang ruang itu bisa dimanfaatkan untuk sektor lain," ujarnya.
Pugguh berkata, penentuan Bontang dijadikan lokasi pembangunan kilang minyak tidak instan. Melalui berbagai macam proses, kajian dan pertimbangan dari tingkat pusat hingga daerah.
"Dari sisi Perpres pemilihan lokasi di Bontang tak instan. Menurut saya, ke depan masih memungkingkan kita berjuang. Jangan terlena," ujarnya.
"Kita masih tetap dengan semangat itu, tetap mendorong ke Bontang. Infranstruktur di sini sudah cukup memadai dari sisi migas," sambungnya.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) memutuskan tidak melanjutkan pembangunan Grass Root Refinery (GRR) atau kilang baru di Bontang, Kalimantan Timur.